Monkey Seoul and Mokpo Fish Make Me Crazy Part 4

MONKEY SEOUL AND MOKPO FISH MAKE ME CRAZY

PART 4



Main cast:
- Shin Eunhee or You
- Lee hyuk Jae and Lee Donghae
- And other cast

Genre: Romance, life school, comedy (?) *hanya sekecil upil
PG: 17
Author: Nana 



PERHATIAN!
Ini adalah FF gila yang dibuat dalam keadaan gila *emg kapan mimin normal? #Plak
Oke, langsung baca aja.. btw, Gomawo yang udah koment Part-part sebelumnya. Komentarnya memuaskan semua.. mimin jadi tambah semangat lanjutinnya..


HAPPY READING ~~ 


#Eunhee POV


Istirahat aku, Young Ri dan Jae In pergi kekantin, seperti biasanya kami membeli snack. Kami duduk dipinggir lapangan basket sambil menikmati cemilan kami. 
“Eunhee-ah, kamu ikutan ya lomba itu. ajaklah pacarmu” kata Young Ri.
mengajak pacar? maksudnya Eunhyuk dan Donghae? ani..ani.. mereka itu bukan pacarku! 
“e.. aku.. aku tidak punya pacar Young Ri-ah” jawabku.
“tidak punya pacar? benarkah? Kau lumayan cantik, masa tidak ada namja yang mendekatimu?” ucap Jae In.
“hm.. ini event pertamamu disekolah barumu. Sayang sekali kalau kau tidak ikut. Bagaimana kalau kau aku kenalkan dengan teman namjachinguku? Dia lumayan tampan. “ Young Ri menawarkan. apa yang harus aku katakan? Apa aku bilang saja yang sebenarnya dengan mereka. tapi bagaimana reaksi mereka, apa mereka akan percaya padaku? atau menertawakanku karena menganggap aku ini bohong. Lagi pula kalau difikir-fikir apa pantasnya aku dengan Eunhyuk? orangpun tidak akan menyangka jika mendengar ‘aku kekasih eunhyuk’.
Jae In menepuk bahuku “eunhee-ah, kenapa melamun. Kau mau tidak dikenalkan dengan teman namjachingunya YoungRi?”
“Young Ri-ah, Jae In-ah,sebenarnya.. hm.. sudah ada yang mengajakku.” Kataku dengan suara pelan
bisa kulihat kalau kedua temanku ini sedikit terkejut.
“siapa Eunhee-ah? Apa dia satu sekolah dengan kita?” tanya Jae In penasaran.
“dia...ehm...” aish, rasanya tidak mungkin aku mengatakan pada mereka. pasti mereka tidak percaya. 
Young Ri menguncang-guncangkan bahuku.”siapa Eunhee-ah? Siapa orangnya?” sepertinya ia penasaran sekali.
“tapi kalian jangan menertawakanku ya.. aku binggung bilangnya. Pasalnya dia itu....” 
Ucapanku terhenti begitu kudengar suara seorang namja memanggilku. Sepertinya aku mengenal suara itu. 
kami menoleh kebelakang. “eunhyuk-ssi..” kataku. 
eunhyuk menarik tanganku pelan menjauh dari Young Ri dan Jae In. 
“waeyo?” tanyaku. 
“pulang sekolah ikut denganku ke-mall. Aku tunggu diparkiran.” 
“ne.... eunhyuk-ssi. Kau mau berjanji padaku?”
“janji apa?”
“kau harus janji dulu..”
“mana mungkin aku membuat janji yang tidak aku ketauhi”
“Kau jangan bilang siapa-siapa ya kalau aku pasanganmu. Terutama dengan temanku. Arra?” kataku. 
eunhyuk tersenyum “ wae aku tidak boleh memberitahu mereka? bukankah mereka itu temanmu eoh?”
“bu..bukan begitu. Kalau mereka tahu aku pasanganmu mungkin mereka akan menertawakanku. “
“kenapa mereka menertawakanmu?” 
“karna mereka tidak akan percaya dengan ucapanku. sulit dipercaya namja sepertimu jadi pasanganku.” 
eunhyuk menarik tanganku pelan membawaku kedepan Young Ri dan Jae In.
“kau teman Eunhee?” tanya eunhyuk. sebenarnya untuk apa eunhyuk menanyakan ini?
Young Ri dan Jae in mengangguk, sepertinya mereka cukup shok karena eunhyuk mengajak mereka ngobrol. Aigoo.. yeoja-yeoja disekolah ini seperti sudah terkena sihir dari eunhyuk.
“aku hanya mau memberitahu kepada kalian. Aku pasangan Eunhee dalam lomba itu.” 
mwo! kenapa monyet seoul ini memberitahu mereka? aku jadi menyesal sudah memberitahunya. Eunhee pabo!
“m..mwo? (apa?)” Young Ri dan Jae in sepertinya terkejut sekali. 
“ne, aku pasangan Eunhee. Aku couplenya. Aku sudah mengajaknya sebelum pengumuman itu dipasang dimading. Kalian sudah tahukan? Yasudah, aku pergi dulu. Bye!” eunhyuk melambaikan tangannya pada Young Ri dan Jae In
Dasar monyet idoiot! Aku sudah bilang untuk tidak memberitahunya malah dia beritahu pada Young Ri dan Jae in. Apa maksudmu melakukan hal ini?
Mulut kedua temanku terbuka. Aish, mereka kagetnya melampaui batas.
“e..eun..eunhee.. be..benarkah Eunhyuk-ssi pasanganmu? Wah, kau beruntung!” seru Young Ri. 
“ Kenapa kau tidak memberitahu kami sebelumnya? Kau beruntung, kau yeoja paling beruntung Eunhee-ah..” kali ini Jae In yang ikutan heboh. 
aku mengangguk pelan “ne, kalian jangan bilang siapa-siapa ya. nanti yeoja-yeoja dikelas kita....ehm,,, aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. Pasti menyeramkan” 
Young Ri dan Jae In mengangguk mantap “ne, kita tidak akan bilang siapa-siapa”


Sekarang pelajaran olahraga, hari ini Choi Songsaenim tidak bisa masuk karena sakit. Jadi hari ini kita olahraga bebas. Para namja rata-rata bermain basket dan para yeoja sebagian besar menonton namja-namja. Aish, mereka menonton karena ada monyet seoul dan ikan mokpo itu. 
aku memilih berteduh dibawah pohon yang ada disamping lapangan ini, bisa kulihat didepanku para yeoja berteriak-teriak seperti ada kebakaran besar disekolah ini, bisa dibayangkan betapa hebohnya mereka.
tapi tidak dapat kupungkiri kalau Eunhyuk dan Donghae terlihat keren sekali. kulit putih mereka yang tertimpa sinar matahari, postur tubuh ideal mereka terlihat sangat indah begitu mereka berlari-lari mendrible bola dan rambutnya yang sedikit basah menambah kesan cool. 

Para namja berhenti bermain, mereka menepi kepinggir lapangan untuk istirahat. yeoja-yeoja itu langsung mengerubungi mereka. 
“Haeppa, apakah kau sudah punya pasangan untuk lomba ‘the best couple nanti?” 
“sudah..” jawab Donghae dengan entengnya
“MWO! siapa yeoja itu oppa!” seru mereka. 
aish, yeoja-yeoja itu benar-benar sudah gila. Dengan Donghae saja mereka sudah segila ini apalagi jika sudah bertemu dengan penyanyi idola mereka? pasti seperti orang kerasukan. 
“rahasia..” jawab Donghae enteng. 
“oppa, apa Eunhee pasanganmu?” mwo! kenapa mereka bawa-bawa namaku? 
“memangnya kenapa?” jawab Donghae.
“OMO! Itu tidak mungkin! “ seru yeoja-yeoja itu, beberapa dari mereka menatapku tajam.
eunhyuk, tiba-tiba ia langsung menoleh kearahku. ikan mokpo ini, bisa-bisa aku pulang tidak selamat.
aku langsung berteriak “ani! ikan mokpo, ani! maksudku Donghae-ssi bukan pasanganku! “
Donghae tertawa “hahahaa.. kalian ini kenapa? Akukan Cuma bilang ‘memangnya kenapa?’ kenapa kalian menganggapnya sebagai jawaban?” 
“oppa.. kau membuat kami shock. “ gerutu yeoja-yeoja itu. kulihat Eunhyuk langsung membalikan badannya kedepan.




#Eunhyuk POV 
Ini hanya perasaanku saja atau Eunhee dan Donghae memang berpacaran. Selama ini mereka terlihat dekat sekali. tidak hanya disekolah, dirumahpun mereka terlihat akrab.
tapi kalau mereka berpacaran, berarti aku diduakan oleh eunhee? Ani. mana mungkin eunhee menduakanku dengan adikku sendiri. mengapa aku jadi berfikiran yang aneh-aneh..

----------------------- pulang sekolah, parkiran -------------------------------

Eunhee berlari menghampiriku yang sedang duduk diatas motorku. Yeoja ini lelet sekali, tidak tahukah dia aku sudah menunggunya lama disini?
“mianhe aku datangnya lama, tadi aku mengembalikan buku pinjaman keperpustakaan” ucapnya dengan nafas terpengah pengah. 
aku menghidupkan motorku lalu memakai helm ku. 
“cepat naik” kuberikan helm padannya. 
Eunhee naik kemotorku, bisa kurasakan kedua tangannya memegang bahuku. Aish, yeoja ini pabo sekali. seharusnya ia memelukku. 
“kau yakin duduk dengan posisi seperti ini?” tanyaku. 
“waeyo? Ada yang salah?” 
aku mengambil kedua tangannya dan langsung melingkarinya paksa diperutku. 
“yak! Apa yang kau lakukan? “ serunya. 
“jika kau masih ingin tinggal dirumahku tetaplah seperti ini. berani kau melepaskannya, kau akan tau akibatnya. “ ancamku. Ia langsung diam seribu bahasa. Aku tersenyum penuh kemenangan, aku paling suka kondisi seperti ini. 

aku menjalankan motorku keluar sekolah, kulihat yeoja-yeoja menatapku dengan tatapan aneh. Ani, sepertinya bukan aku, tapi eunhee. 
“mwo! siapa yeoja yang naik motor Hyukppa?” seru salah satu diantara mereka.
“sepertinya itu eunhee, murid baru itu”
“OMO!!”




#author POV
Eunhee menyembunyikan kepalanya dibalik punggung eunhyuk, ia tidak ingin yeoja-yeoja mengenalnya. Tapi usahanya itu gagal, penggemar eunhyuk mengenalinya. 
batin eunhee berkata ‘aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padaku besok. dekat dengan Donghae saja sudah membuatku dimusuhi banyak yeoja apalagi dengan eunhyuk? bisa-bisa satu sekolah’ 
Eunhee membuang nafas pendek. ‘sudahlah, tidak usah aku fikirkan’ ucapnya dalam hati.

“eunhee... gwenchana?” tanya eunhyuk. 
“ne, gwenchana eunhyuk-ssi” jawabnya pelan. 
“tidak usah kau fikirkan yeoja-yeoja itu. kalau mereka berani macam-macam padamu, bilang saja padaku” 
eunhee tersenyum tipis “ne...” 

Akhirnya mereka sampai di Coex mall, eunhyuk memasukan motornya keparkiran bawah tanah. Ia melepaskan helmnya lalu mengantungkannya dikaca spion.
sedangkan eunhee, ia masih memeluk eunhyuk. ia tidak melepaskan tangannya sama sekali. eunhyuk binggung dengan kelakuan eunhee, ‘apa yeoja ini tidur?’ pikirnya.
“yeoja pabo, mau sampai kapan kau memelukku eoh? “ tanya eunhyuk.
eunhee masih dalam keadaan memeluk “bukankah kau yang menyuruhku untuk tidak melepaskannya? “ 
eunhyuk membelakan matanya, ‘yeoja ini benar-benar..’
“sudah lepaskan, kita sudah sampai” kata eunhyuk. 


Mereka berada dibagian dress, eunhee memilih beberapa dress dan menayakannya pada eunhyuk ‘cocok atau tidak’ 
sudah puluhan dress ditolak oleh eunhyuk, eunhee merasa geram sendiri dengan eunhyuk. 
‘kalau saja aku tidak kerampokan, aku tidak akan pernah direpotkan oleh monyet seoul. memilih dress saja seribet itu, lagi pula semua dress disini bagus tidak ada yang jelek. ‘
“eunhyuk-ssi, sebenarnya kau mau dress yang mana. Kau sajalah yang mencarinya. “ eunhee duduk disofa kecil yang ada disana. 
“dasar aneh, setahuku yeoja-yeoja pasti akan senang jika diajak berbelanja. Tapi mengapa tidak denganmu?” eunhyuk mengeleng pelan.
“aku capek, eunhyuk-ssi ayo pulang” eunhee bangkit lalu menghampiri eunhyuk yang sedari tadi berdiri.
“kau ingin pulang? mwo, apa kau ini bukan yeoja? Mengapa ingin cepat-cepat pulang? Nikmatilah waktumu dimall ini layaknya yeoja-yeoja lainnya. apa kau tidak suka dengan mall” 
“aku bosan, lagi pula aku lebih sering belanja lewat via online. Jarang-jarang aku ke mall untuk beli baju. Sudahlah eunhyuk-ssi, kau pilih asal saja dressnya. Habis itu kita pulang ya..” eunhee menujukan wajah aegyo-nya untuk merayu, dan eunhyuk terperangkap karena persona eunhee.
“ya..ya.. “ eunhyuk mengambil asal dress disana lalu mencocokan dengan badan eunhee.
“apa ini pas?” tanya eunhyuk.
“ne, sepertinya ini pas” jawab eunhee sambil memandangi dressnya yang cukup mini.

Mereka menuruni tangga exskalator menuju lantai 1. Pandangan eunhee menatap sebuah kedai ice cream. 
“eunhyuk-ssi! Ayo kita beli ice cream” ucapnya girang. Wajahnya yang tadinya terlihat lesu berubah menjadi bahagia. Seuntai senyum mengembang dibibirnya. 
“aigoo.. kau ini seperti anak kecil saja” ucapan eunhyuk tidak diperdulikan eunhee, matanya tetap tertuju pada kedai yang ada dilantai 1 itu. 

Ice cream vanila sudah berada ditangan eunhee, sedangkan ice cream strawberry ada digenggaman eunhyuk. 
sedari tadi eunhyuk hanya menggeleng pelan melihat kelakuan yeoja ini. tingkah lakunya sangat polos seperti anak kecil. Tapi ini yang eunhyuk suka, eunhee berbeda dengan yeoja lainnya. yeoja-yeoja lain cenderung menjaga ‘image’ mereka-lebut, elegan dan modis-sehingga terkesan sedang ber-akting didepan eunhyuk. tapi tidak dengan eunhee, yeoja ini tidak segan-segan membentak eunhyuk bahkan mencemoohnya-bahkan cenderung frontal. Namun eunhyuk tidak marah, malah ia suka dengan sikap frontal eunhee. Penampilannya yang sederhana dan natural menjadi nilai plus baginya.

------------------------------ house ------------------------------------------

Eunhee keluar dari kamar mandi, sekarang ia sudah bersi dan wangi. Ia pun sudah berganti pakaian dengan baju rumah. Eunhee mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, rambut panjangnya yang ikal kini sudah kering.
dari luar Donghae mengetuk-ngetuk pintu kamarnya 
“Eunhee! “ serunya.
Eunhee membuka pintu “ada apa?” Donghae tidak menjawab melainkan menarik tangan Eunhee. Donghae keluar rumah menuju halaman rumahnya, lebih tepatnya berada didepan bunga angrek miliknya. 
“Donghae-ssi, kenapa kau mengajakku kesini?” tanya Eunhee.
Donghae menoleh “beri bunga ini pupuk dan sirami dia. Ppali (cepat) !”
Eunhee menyerit “mwo? kenapa harus aku? bukankah tanaman ini milikmu?”
“Park ajjhuma sedang pulang kampung, anaknya sakit. Jadi untuk seminggu ini tidak ada yang merawat tanamanku. Sudah cepat kerjakan!” Donghae duduk dibangku kayu yang letaknya tidak jauh dari sana. ia menyandarkan bahunya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
“dimana pupuknya?” tanya Eunhee.
“ada digudang” jawab Donghae sambil menunjuk sebuah ruangan diujung halaman. Dengan malas Eunhee pergi kesana lalu mengambil pupuk dan selang yang sudah disambungkan dengan keran air.

‘padahal aku sudah mandi, nanti kalau aku kotor lagi bagaimana?’ keluh Eunhee pada hatinya. 
Eunhee menuangkan pupuknya lalu diratakan dengan punggung sekop. Donghae mengamati dari belakang. 
“bagian belakang masih kurang, tambahkan lagi pupuknya!” serunya. Eunhee menghela nafas cepat
“ne” jawabnya. Donghae tersenyum kecil, ia terlihat bahagia saat ini. 
“Eunhee, kau itu mau beri makan semut apa tanaman? Mengapa kau pelit sekali memberi pupuknya eoh? tambahkan lagi!” seru Donghae. 

Eunhee menarik nafas dan mengeluarkan perlahan, ia berusaha menahan rasa kesalnya pada Donghae ‘sabar eunhee.. ikan mokpo gila ini memang seperti ini....’ ucapnya dalam hati. 
dituangnya pupuk itu lalu diratakannya kembali. lagi-lagi Donghae berteriak 
“kau terlalu banyak menuangkannya! Nanti tanamanku bisa obesitas! Kurangkan pupuknya! Kau ini boros sekali, harga pupuk ini tidak murah.” 
sepertinya kesabaran eunhee sudah habis. eunhee membanting sekopnya ketanah, ia bangkit lalu membalikan badannya kebelakang-menghadap Donghae
“yak ikan mokpo! Kau mau membuatku mati karena kesal eoh! “ 
Donghae tertawa, inilah yang ingin ia lihat-ekspresi marah eunhee. Wajahnya sama sekali tidak seram, melainkan sangat lucu-bagi Donghae.
“kenapa kau tertawa? apa ada yang lucu?” Eunhee binggung, ia memperhatikan dirinya-mencari apa yang membuat Donghae tertawa. Tapi ia tidak menemukan apa-apa. bajunya tidak kotor, yang kotor hanya kakinya. 
Donghae menghampiri eunhee, ia berdiri didepan yeoja itu. masih dengan wajah bahagianya ia mencubit gemas kedua pipi eunhee.
“yak! Kenapa kau mencubitku?” eunhee berusaha menarik pergelangan tangan Donghae sehingga cubitan itu terlepas. Donghae tersenyum manis, ia menarik kedua bahu Eunhee kedalam dekapannya. Ia memeluk eunhee erat sekali, seperti sedang memeluk boneka. Entah mengapa ia merasa gemas dengan eunhee, entah pipi ataupun tubuhnya. 
“yak! Lepaskan aku ikan mokpo!” Eunhee sedikit memberontak, namun usahanya tidak berbuah sama sekali. 
“kau ini terbuat dari apa? mengapa aku gemas sekali padamu? Apa kau setengah boneka?” ucap Donghae
“aku ini 100% persen manusia, lepaskan aku” 
Donghae melepaskan pelukannya, kedua tangannya berganti memegang kedua pipi Eunhee. Donghae yang semula menatap mata Eunhee sekarang turun menatap bibir merah Eunhee.
Deg!
Eunhee merasa tubuhnya mematung, ia tidak bisa bergerak sama sekali. jantungnya berdebur kencang. Perlahan kepala Donghae mendekat, eunheepun memundurkan kepalanya kebelakang namun tidak bisa. Tangan Donghae yang menangkup kedua pipi Eunhee berhasil membuat kepala yeoja itu tidak bisa bergerak kemanapun. 
hidung mereka bersentuhan, eunhee hanya bisa pasrah. ia menutup kedua matanya. Dan beberapa detik kemudian ia merasakan sesuatu menempel dibibirnya. 
Ya, Donghae mencium bibirnya lembut, lembut sekali. Eunhee hanya bisa diam-tidak membalasnya. Namun itu tidak jadi masalah buat Donghae, ia tetap menikmati bibir bawah Eunhee. 


Donghae berhenti mencium bibir Eunhee, dengan posisi bibir yang masih bersentuhan,Donghae berkata
“Shin Eunhee itu miliku.. tidak boleh ada yang memilikimu selain diriku. Arra? (mengerti?)” 
Eunhee mengangguk, ia tidak kuat untuk berbicara. Mulutnya kaku dan lidahnya terasa kalut untuk bicara.
Donghae memundurkan wajahnya kebelakang, matanya menatap lekat manik mata Eunhee. Jantung Eunhee berdebar semakin tidak karuan, bisa-bisa jantungnya copot jika seperti ini terus.

Donghae mencubit pipi eunhee gemas “kau ini.. kenapa pipimu begitu enak untuk dicubit huh?” 
Eunhee terdiam, ia masih terpikirkan dengan ucapan Donghae ‘bahwa dia miliknya’
‘sebenarnya aku ini yeojachingu mereka bukan? Kalau aku yeojachingu mereka mengapa mereka memperlakukanku seperti ini? menyuruh-nyuruhku,melakukan apa yang mereka mau. Apakah seperti itu sikap seorang namja chingu? Aku rasa aku ini hanya pembantu mereka saja. tapi..... 
kalau aku bukan yeojachingunya mengapa mereka mengatakan aku ini ‘miliknya’ menyuruhku untuk tidak dekat-dekat dengan namja lain. aigoo.. jika mereka menganggapku yeojachingunya, berarti aku memacari 2 orang sekaligus?’



Byur!
Donghae menyemprotkan air pada eunhee dari belakang dengan selang. Eunhee langsung menoleh kebelakang dan mendapati Donghae sedang menertawakannya. 
“yak! Aku ini sudah mandi !” Eunhee berlari menjauh. Namun Donghae mengejarnya. 
“hahahaa” Donghae tertawa penuh kemenangan. Sekarang Eunhee sudah basah kuyup karenannya. 
“yak! Hentikan!” Eunhee berlari menghampiri Donghae, ia menarik selang itu untuk merebutnya dari Donghae. namun Donghae seorang namja, tenaganya jauh lebih besar dari Eunhee. 
“lepaskan selangnya, gantian aku yang menyiramu!” seru Eunhee.
“ani! “ Donghae balik berteriak. 
Tiba-tiba sebuah ide datang ke-otak Eunhee, yeoja itu tersenyum evil pada Donghae.
jari-jari Eunhee kini bermain dipinggang namja itu. Donghae merasa geli karena pinggangnya dikelitiki.
“apa yang kau lakukan? Kau mau mati eoh?” Donghae berusaha menghindar, selang yang ia pegang itupun terlepas dari tangannya. Dengan cepat Eunhee mengambil selang itu dan mengarahkannya ke Donghae. kini Donghaelah yang basah kuyup. 
“hahahaaa.. rasakan!” Donghae berlari menghindar, namun Eunhee tetap mengejarnya. 
“hentikan Eunhee!” ucapan Donghae tidak dihiraukan olehnya.
“hahaa. Baru aku tahu ada ikan tidak suka air” tawa Eunhee mengeleggar.

Sore itu kedua manusia itu larut dalam kebahagiaan, mereka tertawa lepas dan berlari mengelilingi taman kecil ini, tidak perduli beberapa tetangganya memandangi mereka dengan tatapan ‘dasar anak muda’
Meskipun hanya berbekal air dan selang, namun itu sudah cukup membuat hati mereka sangat senang ~~


#Donghae POV
Aku melihatmu pulang bersama Eunhyuk, kamu kemana saja baru pulang jam segini? apa kalian pergi bersama? Kalian kencan? selama ini kalian terlihat akrab sekali, aku jadi cemburu. apa kau berpacaran dengan Eunhyuk? 

ani! kenapa aku berfikiran seperti itu? eunhee tidak mungkin seperti itu. mana mungkin dia menduakanku. aku yakin dia dan Eunhyuk hanya sebatas teman. tidak lebih. 


meskipun saat ini aku tersenyum dan tertawa, namun dilubuk hatiku yang paling dalam ada sebuah kecemasan tak berarti yang suatu saat bisa saja terjadi padaku. yah, aku harap ini tidak menjadi kenyataan. Eunhee itu milikku, milik Lee Donghae.




TBC

Ya kelar juga part 4 nya.. gimana FF gila mimin? Jelek ya? mian kalo ceritanya absrud :D 

kalo banyak yang comment, pagi ini juga mimin post part 5 *pemaksaan* --V

Tidak ada komentar:

Posting Komentar