Monkey Seoul and Mokpo Fish Make Me Crazy Part 5

Monkey Seoul and Mokpo Fish make me Crazy

PART 5


Main cast:
- Shin Eunhee or You
- Lee hyuk Jae and Lee Donghae
- And other cast

Genre: Romance, life school, comedy (?) *hanya sekecil upil
PG: 16
Author: Nana 



PERHATIAN!
Ini adalah FF gila yang dibuat dalam keadaan gila *emg kapan mimin normal? #Plak
Oke, langsung baca aja.. btw, Gomawo yang udah koment Part-part sebelumnya, dan yang udah menantikan FF ini :D 

Warning! 
minta IZIN DULU kalo mau COPAS ff ini *emg ada yg mau copas ff aneh ini? 
nanti mimin kasih persyaratannya dulu sebelum copas :D
Jangan banyak cengcong, mendingan.....

HAPPY READING ~~ 


#Eunhee POV

Dasar ikan mokpo idiot! Gara-gara dia aku harus mandi 2 kali. Haduh, dingin sekali berada diluar dengan badan basah kuyup.
aku keluar dari kamarku. Aku sudah berganti pakaian dengan yang kering. Kuturuni anak tangga ini kelantai bawah, malam ini rumah sepi sekali. oh iya, bukankah kata Donghae Park ajjhuma dan Kim ajjushi sedang pulang kampung karena anaknya sakit? Pembantu rumah tangga dirumah ini hanya datang pagi-pagi dan pulang siang hari. Kenapa mereka tidak menginap saja disini? bukankah merepotkan jika harus pulang pergi? rumah inikan jadi sepi..

Aku pergi keruang makan, perutku sudah keroncongan. Dimeja makan tidak ada makanan sama sekali, ya. terpaksa masak sendiri. 
aku membuka kulkas, disini persediaan makanannya masih banyak. Hmm.. masak apa ya?
ah, masak kwetiaw dan nasi goreng lah..

Aku bersenandung sambil memotong-motong bawang. Tiba-tiba saja Aku merasakan sebuah langkah kaki dibelakangku, siapa itu yang datang? 
aku membalikan badanku dan...
Bruk!
jidatku menabrak sesuatu, Omo! Aku menabrak hidungnya Monyet seoul. kulihat ia sedang meringis kesakitan memegangi hidungnya. Aku jadi merasa tidak enak.
“mi..mianhae Eunhyuk-ssi, aku tidak lihat kalau kau ada dibelakangku” aku menundukan kepalaku berkali-kali. 
tanganku memegangi hidungnya “sakit sekali ya?” tanyaku.
tiba-tiba Eunhyuk langsung mencubit pipiku “dasar pabo, ya sakitlah!” 
aku meringis kesakitan, eunhyuk keras sekali mencubitnya. Aku memukul-mukul tangannya
“lepaskan..” pintaku. Akhirnya diapun melepaskan cubitannya. 
“kau masak apa?” tanyanya sambil melihat beberapa rempah-rempah didepanku.
aku membalikan badanku kedepan lalu melanjutkan acara potong memotong bawang. 
“lagi masak nasi goreng, kau mau?” tawarku.
“ne.. aku mau. Aku lapar sekali” 
“yasudah, duduklah dimeja. Nanti aku antarkan kesana” 
“jangan lama-lama ya..”

(skip)
akhirnya masakanku jadi juga. kwetiaw dan nasi goreng. Aku sengaja masak banyak, bukan hanya untuk Eunhyuk tapi untuk Donghae juga. Mereka pasti sudah kelaparan. 
aku bawa mangkuk besar ini kemeja makan, kulihat Donghae sedang berjalan menuju kemari. Kebetulan sekali, aku tidak perlu repot-repot memanggilnya. 
“Donghae-ssi, kebetulan kau ada disini. kajja makan!” 
Donghae pun duduk berhadapan dengan eunhyuk. tanpa perlu mereka suruh aku sudah menaruh piring kosong dihadapan mereka berdua. Kuisi beberapa sendok nasi goreng dan kwetiaw dipiring mereka. 
“eunhee, nasi gorengnya terlalu dikit. Tambahkan lagi” eunhyuk menyodorkan piringnya didepanku. anak ini, tinggal tambah sendiri apa susahnya?
“ne.” Kutuangkan satu centong lagi kepiringnya. 
kali ini Donghae yang menyodorkan piringnya kehadapanku. “kwetiawnya terlalu sedikit, tambahkan lagi”
tidak kakak, tidak adik, sama saja!
“ne..” kutuangkan kwetiaw kepiringnya. Nah, sekarang waktunya makan!

Kamipun makan, aku sedikit tercengang melihat makanan dipiring Eunhyuk dan Donghae yang hampir habis. Cepat juga mereka makannya. 
“bagaimana masakanku?” tanyaku sambil tersenyum bangga. Aku yakin mereka pasti bilang enak.
mereka menjawab serempak “Tidak Enak”
mwo! tidak enak? “kalau tidak enak kenapa makanannya hampir habis?”
“itu karena aku kasihan padamu, kau sudah masak susah-susah tapi tidak dimakan.” Balas Donghae
Eunhyuk menyodorkan piringnya “tambah lagi..” 
aku menatapnya geram. “katanya tidak enak” gerutuku
“itu karena lagi kepepet. Tidak ada makanan disini, hanya ada masakanmu saja. jadi terpaksa aku memakannya, dari pada aku mati kelaparan?”
monyet seoul! ada saja alasannya. Menyebalkan!






-------------------- Saturday, 14 january 2012 --------------------------------------


Sekarang jam sudah menujukan pukul 14.00, satu jam lagi event sekolah. Pagi-pagi Donghae sudah berangkat duluan, katanya ia mau latihan dulu dirumah temannya untuk lomba. 
aku berdiri menghadap cermin besar didepanku. kupandangi diriku yang kini mengenakan dress yang dibelikan Eunhyuk waktu itu. jujur, aku tidak siap untuk ikut event aneh itu. ada beberapa alasan yang membuatku malas pergi kesana
pertama, Donghae. aku takut kalau dia tahu aku menjadi pasangan Eunhyuk dilomba itu. 
kedua, aku takut respon dari yeoja-yeoja disana. Tidak dapat kubayangkan reaksi mereka begitu melihatku jadi pasangan Eunhyuk.
Dan yang ketiga, aku malu. Aku tidak pernah sebelumnya mengenakan pakaian seperti ini. bahuku hanya diberi seuntas tali dan pahaku sedikit terbuka. biasanya kalau aku pakai dress mini seperti ini, aku tutupi dengan blezer dan mengenakan Stocking. Tapi karena kemarin aku sudah tidak mood, aku lupa meminta Eunhyuk untuk membelikannya.


Tok! Tok
“eunhee, kau sudah siap belum? Kenapa lama sekali dandannya?” tanya Eunhyuk dari luar. 
“ne!” aku buru-buru mengikat rambutku dengan gaya kuncir kuda dan kupakai sepatu ketsku. Aku berjalan menuju pintu dan membukannya perlahan. 
aku mendapati Eunhyuk menatapku dari ujung kepala sampai ujung kaki tanpa berkedip sama sekali. anak ini kenapa? Apa dia terpesona dengan penampilanku atau melihatku aneh dengan gayaku yang bisa dibilang.. cuek?
“kau kenapa? Apa ada yang salah denganku?” aku ikut memperhatikan diriku lagi. 
“aigoo.. kenapa penampilanmu seperti ini? apa kau tidak bisa dandan? Kenapa kau tidak mengunakan make up diwajahmu?” tanyanya berturut-turut. 
“aku tidak bisa dandan, aku juga tidak punya make up” jawabku. Ya, sebenarnya make up yang kupunya hanya bedak, lipgloos dan maskara saja. tapi karena insiden perampokan itu aku tidak punya make up lagi.

Eunhyuk menarik tanganku menuju mobil yang sudah terparikir didepan rumahnya. Tumben hari ini dia tidak pakai motor. 
aku duduk disampingnya, mataku menatap jalanan disekitar. Sepertinya ini bukan jalan menuju sekolah, dia mau membawaku kemana?
“eunhyuk-ssi, kesekolah tidak lewat jalan ini” ucapku.
“memang, aku mau membawamu kesalon dulu.” Jawabnya tanpa menatapku karena fokus menatap jalanan.

Tidak lama kemudian aku sampai disalon yang cukup mewah. yeoja-yeoja disini sepertinya dari kalangan atas semua, lihat saja gaya berpakaiannya yang mirip eoma-ku (mama-ku). Perhiasannya ada dimana-mana, Seperti toko emas berjalan. 
seorang pegawai wanita datang menghampiri kami, ia menyuruhku untuk duduk dibangku. Ia sedikit berbincang-bincang dengan eunhyuk. yang aku dengar, eunhyuk menyuruh yeoja ini merubah penampilanku. Dasar, memangnya tadi itu aku tidak cantik apa? berarti tadi itu dia menatapku lama bukan karena terpesona, melainkan terkejut.

Saat ini pegawai itu sedang merias wajahku, sedari tadi aku hanya menutup kedua mataku. Tadi sempat kulihat bagaimana rambutku. Mereka mengeritingnya dengan keriting sosis, aiggo.. aku saja sampai terpesona melihat diriku sendiri. sekarang wajahku bagaimana ya? pasti aku cantik sekali.
“selesai, sekarang kau boleh membuka matamu..” kata yeoja itu.
aku memebelakan mataku. OMO! Ini aku? Shin Eunhee? Aku cantik sekali!! appa! Eoma! Lihatlah anakmu ini yang sudah berubah cantik menjadi cinderella!
“aku tinggal mempertebal bulu matamu, sebentar aku beri bulu mata palsu dulu ya.. “
“ne..” jawabku. 

Aku menghampiri Eunhyuk yang sedang bermain ponselnya. Aku sudah selesai didandani. 
“eunhyuk-ssi! “ seruku. Ia mengangkat kepalanya. ia menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Matanya sedikit melebar dan mulutnya terbuka. Kali ini dia terpesona denganku atau tidak?
“eunhyuk-ssi? Aku cantikkan?” tanyaku sambil tersenyum manis. Ia seperti orang yang tersadar kembali
“ani! kau tetap saja itik buruk rupa. Kajja kita pergi” ia menarik tanganku, mwo. apa yang dia bilang? Aku itik buruk rupa? 
Ada yang membuat aku binggung,diakan belum bayar, kenapa tidak dimarahi?

Kamipun masuk kedalam mobil, eunhyuk langsung menjalankan mobilnya. 
dasar monyet seoul, gengsi sekali untuk mengakui kalau aku cantik. 
dreet.... ada pesan masuk diponselku

From: Young Ri
kau ada dimana? Aku sudah menunggumu. Apa kau tidak datang?


To: Young Ri
Aku ada dijalan, tunggu aku..
*send



Tidak lama kemudian aku sampai disekolah, eunhyuk membawa mobilnya keparkiran. Sedari tadi aku lihat yeoja-yeoja disini cantik-cantik. mereka terlihat modis sekali. 
entah mengapa jantungku jadi berdekup kencang, aku gugup sekali. kulihat dari kaca spion samping beberapa yeoja datang kemari, sepertinya mau menghampiri Eunhyuk. omo! Bagaimana kalau mereka melihatku? Aku langsung menutup wajahku dengan kedua tanganku. 
klek!
Pintu mobil terbuka. “kenapa masih disini? kajja keluar” kata eunhyuk. 
baru aku menginjakan satu kakiku ketanah seorang yeoja berteriak
“eunhyuk oppa!” 
aku buru-buru keluar lalu menyembunyikan wajahku dibalik punggung eunhyuk. omo, kenapa aku jadi ketakutan gini?
“oppa, ternyata kau sudah punya pasangan. Katanya kau tidak punya.”
“siapa yeoja itu oppa?” 
Jangan sampai mereka menghampiriku, aku tidak mau mereka tahu siapa aku. 

Eunhyuk mengambil satu tanganku lalu mengenggamnya. Ia berjalan keluar dari parkiran ini. tamatlah sudah, yeoja-yeoja itu melihat wajahku. 
“mwo! Kau berpasangan dengan eunhee? Ini tidak mungkin!”
“benarkah itu eunhee? Mengapa penampilannya berubah drastis seperti itu?”
“OMO, itu Eunhee!”
“mwo! Eunhee pasangannya Eunhyuk oppa!”
“mengapa hyukppa memilih gadis itu?”
“ini tidak mungkin, hyukppa tidak mungkin memilih yeoja itu”

Kata-kata itulah yang keluar dari mulut yeoja-yeoja disana. sedari tadi mataku terus menatap tanah, aku tidak berani bertatapan mata dengan mereka. 


Dreet..... ada pesan masuk keponselku 


From: Ikan idiot
Kau ada dimana?

Donghae! bagaimana jika ia melihatku sedang bersama Eunhyuk? bisa mati aku.
aku harus pergi menjauh dari monyet seoul ini.
“eunhyuk-ssi. Aku cari teman-temanku dulu ya.” ucapku dengan suara yang pelan namun masih bisa terdengar
“hm... yasudah, aku juga mau menemui anggota osis dulu.” 
kamipun berpisah, aku langsung berlari disepanjang koridor sekolah. 
disana para yeoja menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki, ada juga yang terkejut melihatku dan menatapku sinis.
“itu eunhee? Benarkah dia murid baru itu?”
“mana mungkin itu dia. Yeoja kampungan itu tidak mungkin berpenampian seperti ini.”
sial, berarti selama ini penampilanku begitu buruk. Kasihan sekali kau Shin Eunhee..

Sudahlah, lebih baik aku cari saja Young Ri dan Jae In. Seperti biasa aku pergi kebawah pohon yang ada dipinggir lapangan untuk menghampiri teman-temanku. Nah, itu mereka ada disana. Mwo, mereka sedang bersama namja, pasti itu namjachingunya.

“young ri-ah, Jae In-ah! “ seruku.
Mereka menoleh dan menatapku. Mata mereka membelak dan mulutnya sedikit terbuka
“ini kau eunhee?” tanya jae in mendekatiku.
“ne, ini aku eunhee. Memangnya siapa lagi eoh?” 
“omo! Napun yeoppo” kata Young Ri.
Aku tersipu malu “ah, biasa saja young ri-ah.”

Dari belakang aku mendengar seorang yeoja berkata
“mwo! bukankah dia yang datang bersama Eunhyuk-ssi? Jadi yeoja itu Eunhee?” 
Aku terdiam, aduh bagaimana ini? cepat atau lambat mereka akan tau.
Tiba-tiba ada yang menarik bahuku sehingga badanku berbalik menghadap kebelakang. Ternyata yang menarik bahuku yeoja. Loh, bukankah mereka yang melabrakku waktu itu. mereka menuduhku menggunakan ilmu sihir untuk mendekati Donghae. mau apa lagi mereka? aku malas berurusan dengan mereka.
mereka menatapku tajam, persis seperti nenek sihir dikartun-kartun. 
“kau, kau ini benar-benar tidak punya malu ya? setelah Donghae kau mendekati Eunhyuk. lihatlah dirimu, apakah kau sudah pantas dengan Eunhyuk?”
yeoja sebelahnya tersenyum sinis “ne, yeoja jelek sepertimu tidak ada pantas-pantasnya dengan Eunhyuk. ibaratnya seperti pangeran dan itik rupa.”
“bukan, ibaratnya itu bagaikan langit dan bumi. Jauuuh sekali” 
“hahaha.. kau benar. Yeoja ini sangat menjijikan” 

Murid-murid yang ada disekitarku menontoniku, mereka menertawakanku. Sungguh aku malu sekali. apakah segitu buruknya aku dimata mereka? rasanya aku ingin menangis, namun aku tidak mau itu terjadi. 
‘Biarkan saja mereka mencibirmu Eunhee, yang penting kau tidak pernah berbuat salah pada mereka. ‘ aku memberi semangat pada diriku sendiri.


“test...test...” seorang yeoja berkata melalui mic. Yeoja-yeoja itu berhenti menertawakanku, sepertinya ada pengumuman.
“selamat datang teman-teman semua, selamat Natal dan Tahun baru!! Gak usah pake lama, sekarang kita mulai lomba pertama. Karena semua udah pada dandan cantik kayak gini sayang banget kalo kita gak mulai lombanya. Kalian udah pada tahu kan sekarang lomba apa?”
murid-murid disini berteriak “THE BEST COUPLE! Hoo!!” 




#Author POV
Kim Jong Hyun-panitia lomba ini sedang menyampaikan penggumuman.
“baiklah, sekarang saya beritahu aturan main lomba ini. bla...bla.. bla....” 
Jong Hyun selesai membacakan aturannya. Semua murid sangat berantusias. Sesuai dengan polling, angkatan kelas 11 lah yang memulai duluan. Semua yeoja disekolah ini sangat menantikan siapa yang akan menjadi couple Donghae dan Eunhyuk. ya, walaupun sebagian dari mereka sudah ada yang tahu pasangan Eunhyuk. 



Song Geuk-sahabat Donghae- masuk kekelas 11 A, disana ada Donghae dan ke 5 sahabatnya sedang berkumpul. Mereka tidak ikut lomba yang sangat dinantikan banyak murid itu.
“Donghae, kau benar-benar tidak ikut lomba ‘THE BEST COUPLE’ itu? padahal kakakmu ikut”
“memangnya kenapa kalau dia ikut? Itu bukan urusanku” jawabnya acuh
“kalau dia ikut juga tidak penting, yang penting itu siapa couple nya. “
Jin gun menyahut “memangnya siapa couple nya?”
“anak baru itu, Eunhee”

Deg!
Donghae langsung menatap Song Geuk. Matanya terbelak, ekspresi wajahnya seolah terkejut mendengar ucapan sahabatnya itu.
“mwo! Bagaimana bisa eunhee jadi couple Eunhyuk?” Tanya Hyun Bin

Donghae langsung lari keluar kelas, matanya tertuju pada halaman olahraga. Kini lapangan itu sudah dikerubungi murid-murid yang ingin menyaksikan lomba itu. 
Donghae mencoba melewati kerumunan agar bisa melihat dengan jelas siapa peserta lombanya. 
“minggir! Semuanya minggir!” seru Donghae. Murid-murid itu menurut, mereka tidak marah sama sekali melainkan mempersilahkan Donghae lewat. 
mata Donghae berkeliling dilapangan itu. Ia mencari sosok yeoja disana. Nafasnya terpengah-pengah, tiba-tiba matanya terhenti pada seseorang. Ia terpesona dengan penampilan yeoja itu hari ini. 
Namun perasaanya itu langsung lenyap begitu ia melihat namja yang ada didepannya. Ia sangat mengenal namja itu, karena namja itu adalah kakaknya sendiri. Donghae berdiri mematung menatap kedua manusia itu. Seketika ia bagaikan manusia tanpa nyawa, ia tidak berkedip sama sekali. 
Perlahan emosinya terkumpul, bahkan kini sudah berada diubun-ubun. Tangannya mengempal keras dan menekannya kuat. 

Tiba-tiba seorang yeoja memeluk lengan Donghae dan menariknya memasuki lapangan ini. Yeoja itu Chae Rim, ketua geng yang cukup ditakuti disekolah ini. Chae rim lah yang barusan menghina Eunhee bersama anggota geng nya. 
Jong Hyun-panitia lomba- melihat Donghae dan Chae Rim memasuki lapangan ini. Dia pun langsung berkata
“WOW! Ternyata Prince kita juga mau ikutan. Dia bersama Chae Rim rupannya.”

Donghae langsung menghentikan langkahnya dan menatap tajam Chae Rim. 
“k..kau kenapa oppa?” tatapan itu membuat Chae Rim takut. 
kini semua mata tertuju pada Donghae dan Chae Rim, termasuk Eunhee. Kedua matanya terbelak begitu mendapati Donghae yang kini beralih menatapnya tajam. 
tubuh Eunhee terasa kaku, ia membalas tatapan Donghae dengan maksud ‘mianhae….’ Namun Donghae tidak merespon, ia menghentakan tangannya lalu berjalan meninggalkan lapangan ini. semua orang pada binggung dengan sikap Donghae, terkecuali Eunhee. Ia tahu apa yang membuat Donghae bersikap seperti itu. 
Dirinya. Dirinyalah penyebab Donghae marah. Hal yang ia takutan terjadi juga.
Eunhee berlari meninggalkan lapangan ini, ia bermaksud mengejar Donghae yang kini berada didekat pintu keluar. 
“Donghae-ssi!” seru Eunhee. Donghae tidak menoleh sama sekali, ia tetap berjalan. 
“Donghae-ssi! Mianhae!” Eunhee berlari sekuat tenaga mengejarnya. 
dari belakang Eunhyuk ikut mengejar Eunhee, namun ia tidak berteriak memanggil nama Eunhee. Ia hanya diam dan mengejar.

“Donghae-ssi!” eunhee menarik lengan Donghae sehingga tubuh namja itu berbalik kebelakang. 
Eunhee menatap mata Donghae dengan penuh penyesalan “Donghae-ssi..mi..mianhae.. aku..aku tidak bermaksud membohongimu..” 
“kenapa kau lakukan itu?” Tanya Donghae dengan ekspresi datar
“a..aku.. e.. itu.. itu karena…” Eunhee gelapan, ia memikirkan alasan yang tepat diotaknya
Donghae tersenyum kecut “kau tidak bisa jawab? Eunhee.. apa yang kau inginkan? Kau mau cari perhatian pada murid-murid disekolah ini? kau ingin jadi terkenal makannya kau memanfaatkanku, memanfaatkan perasaanku? Kau ini benar-benar.. “
eunhee memelas “bukan begitu…” 
Donghae langsung memotong ucapan Eunhee “bukan begitu bagaimana?” 
tangan Donghae mengenggam kedua bahu Eunhee “aku sudah bilang padamu, bahkan lebih dari sekali. Kau itu MILIKKU! Shin Eunhee itu MILIK Lee Donghae!! Kenapa kau masih memilih namja lain daripada aku eoh?!!” Donghae menghempaskan bahu eunhee sehingga tubuh yeoja itu sedikit terdorong kebelakang
Eunhee terdiam, matanya mulai berkaca-kaca. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mati-matian menahan air matanya untuk tidak keluar. Mulutnya terasa kaku, lidahnya kalut untuk bicara. 
Donghae langsung meninggalkan Eunhee yang masih berdiri mematung disana. Ia menuju parkiran lalu keluar dari sekolah ini. 

Sementara dibalik pilar dinding Eunhyuk berdiri diam, ia mendengar semuanya. Ia mendengar perbincangan Eunhee dan Donghae. Ia mengempal tangannya keras, bisa dilihat urat-urat yang muncul dibalik kulit putihnya. 

Kejadian ini diam-diam menjadi tontonan menarik bagi beberapa murid disini, tidak segan- segan mereka merekam kejadian tadi dengan kamera ponsel mereka. 




#Eunhee POV
Aku pergi kesungai han. Aku sudah lupa dimana tempat ini berada, untung saja jalur bus melewati Sungai ini sehingga ada tempat untukku menyendiri. 
aku duduk dideretan anak tangga yang lebar. Aku melihat ponselku yang kini menunjukan pukul 04.30 sore.

Aku menghela nafas panjang. Dadaku terasa berat, seperti ada tekanan didalamnya. Pikiranku terus dipenuhi Donghae dan Eunhyuk. 2 namja itu sukes membuatku hampir gila. 
eunhyuk pergi kemana? Mengapa aku cari-cari disekolah dia tidak ada? Kuhubungi nomornya juga tidak aktif. Apa dia mendengar semua ucapan Donghae tadi? Makannya dia marah padaku.

Sekarang apa yang harus aku lakukan? Donghae sudah marah sekali padaku. apa aku harus pergi dari rumahnya?.........




------------------------------------------- night --------------------------------------
Aku masih ada disini. Disungai Han. Entah mengapa aku merasa sangat betah, udara malam disini begitu segar. Sebenarnya bukan segar, lebih tepatnya dingin. Apalagi sekarang aku mengenakan pakaian setengah jadi ini. aku mengosok-gosokan kedua tanganku lalu menempelkannya dipipi. Ah, lumayan untuk menghangatkan diri.

Dreet… ada pesan masuk.

From; Young Ri
Eunhee, bagaimana keadaanmu? sebenarnya kau kenapa? aku dengar-dengar katanya Donghae memarahimu… ayo kita ketemuan


To: Young Ri
sungai Han, aku ada disini. Aku akan menyeritakan semuannya padamu.

Tidak lama kemudian ponselku mati, ah sial! Untung saja aku sempat sms Young Ri.




Malam ini aku pulang kerumah Donghae tidak ya? tapi aku tidak berani kesana. Aku tidak punya keberanian untuk bertatap muka dengan Donghae. 
Tapi aku juga tidak mungkin nginap disungai han. Bisa-bisa aku ditangkap polisi.

“Eunhee!” seru seorang yeoja. Itu suara young ri. Aku membalikan badanku dan mendapatinya sedang berlari kearahku. Mengapa dia cepat sekali datang?
Oh iya, rumahnyakan disekitar sini.. aku lupa.
Young Ri duduk disampingku. Ia menatapku dari atas kebawah.
“eunhee-ah, kau masih mengenakan dress ini? apa kau tidak pulang dari tadi sore?”
aku mengeleng “ani, dari tadi aku disini.”
“waeyo? Nanti orang tua mu mencarimu.”
“ appa dan eomaku ada diluar negeri. Aku pulang karena aku tidak berani…”
“tidak berani dengan siapa? Ajjhuma? Ajjushi? Halmoni? Atau haraboji?” 
aku menggeleng “ dengan Donghae” 
“MWO! Memang apa urusannya dengan Donghae?”

“jadi begini …..bla…bla…. “ aku ceritakan semuanya, mulai dari kejadian perampokan yang aku alami sampai perjanjian gila itu. 


Aku menghela nafas “jadi apa yang harus aku lakukan Young Ri-ah?”
“sebaiknya kau temui Donghae dan jelaskan semuanya. Kau jangan diam disini. “
“tapi aku takut.. aku tidak berani bertemu dengannya”
“eunhee, bagaimanapun kau tinggal dirumah mereka. kau juga belum mengabarkannya pada mereka. nanti kalau mereka panik mencarimu bagaimana? Nih, sekarang kau telfon mereka” Young Ri menyodorkan ponselnya padaku. 
“tidak usah, lebih baik aku bilangnya nanti saja dirumah Donghae. Sekalian Latihan bicara untuk menjelaskan semuanya. Jika aku sudah ada didepan Donghae, mulutku suka terasa kaku.”
“hahaha.. kau ini.. sebelum pulang ayo kita mampir ketoko ramen, kau belum makankan?” 
“ne, aku belum makan. Tapi uangku pas-pasan untuk ongkos”
“tenang aku yang bayarkan” ucap Young Ri sambil tersenyum manis padaku.
“jeongmal gomawo young Ri-ah” 


(skip)
Aku tidak jadi pergi kekedai Ramen, tiba-tiba eoma Young Ri menelefon dan menyuruh Young Ri jaga rumah. Eoma dan appanya mau pergi sebentar, yasudah akhirnya aku diajak kerumah Young Ri. Sekalian menemani dia dan adiknya.

Aku makan nasi goring dikamar Young Ri, aku dan Young Ri yang membuatnya. Rasanya lumayan enak. 
rumah Young Ri lumayan besar untuk sebuah ruko. Ya, ukurannya sedikit lebih lebar dari ruko-ruko lainnya.
yang aku sukai dari rumah Young Ri yaitu kamarnya. Disini aku bisa melihat pemandangan kota. Walaupun tidak setinggi dengan cable car yang ada diNST. Tapi ini indah sekali.

“Eunhee, kau tidak mau men-charge ponselmu. Siapa tahu nanti Donghae menelefonmu karena mencarimu”
“itu tidak mungkin, Donghae mana mungkin mengkhawatirkanku. dari tadi sore saja dia tidak menghubungiku sama sekali.” Aku berbaring ditempat tidurnya. 
“eunhee.. kalau kau tidak berani pulang, kau menginaplah disini. Tapi sebelumnya telfon dulu Donghae atau Eunhyuk untuk mengabari keberadaanmu” 
aku bangkit lalu duduk “tidak usah, aku pulang saja kerumah. Aku tidak mau merepotkanmu.” Ucapku
“kau sama sekali tidak merepotkanku. Aku malah senang punya teman sepertimu.” Ia tersenyum manis padaku.
“kau senang punya teman sepertiku?”
“ne, Temanku jadi bertambah. Selama ini, tidak ada yang mau berteman denganku. aku termasuk anak yang penyendiri. Tapi semua itu mulai berubah ketika aku bertemu dengan Jae in waktu SMP. Setelah itu aku bertemu Wookie oppa dan Jun Su oppa-namjachingu Jae In dan terakhir kamu. Sejak itu aku tidak sendirian lagi.” 
Aku jadi iba mendengarnya, jadi begini kehidupan Young Ri. Memang, kalau disekolah dia sangat pendiam. Tapi tidak jika sudah berkumpul dengan aku dan jae in. 
Aku melihat jam dinding. Mwo! Sudah jam 22.30 malam. 
“Young Ri, sepertinya aku harus pulang sekarang. Sudah setengah 11.”
“kau mau pulang?”
“ne, terima kasih atas tumpanganmu.” 

Young Ri mengantarku sampai pintu keluar. 
“mianhae Eunhee-ah aku tidak bisa menemanimu pulang”
“kau ini bicara apa, aku bisa pulang sendiri. Justru aku yang minta maaf karena sudah merepotkanmu. Jeongmal gomawo Young Ri-ah” aku peluk tubuhnya erat sekali. 
Young Ri membalas pelukanku “ne, cheonma”
“yasudah aku pulang dulu eoh?” kumundurkan tubuhku kebelakang. Kulambaikan tanganku sebelum aku pergi menuju halte. 


Aku duduk menunggu bis datang, sedari tadi aku memandangi 2 benda ditanganku. Uang dan ponsel. Aku menyesal karena tidak men-charge ponselku dirumah Young Ri. Kalau ponselku hidup aku bisa bermain games disini.
Aish, udara malam ini dingin sekali.bisa-bisa aku mati kedinginan disini! Aku mengosok kedua tanganku lalu menempelkannya dipipi. Ah, lumayan hangat..

Tiba-tiba aku melihat sebuah motor menepi dipinggir jalan, mwo, sepertinya aku mengenal motor itu. Bukankah itu motornya…. Donghae! Ya, apa namja itu Donghae?! Omo! Jangan sampai itu Donghae. 
aku berlari meninggalkan bus ini, aku tidak sangup bertemu dengannya malam ini. aku belum siap. 
“SHIN EUNHEE! Berhenti!”
Suara itu, suara itu mirip sekali dengan suara Donghae! Omo! Dia mengetahuiku. 
aku terus berlari, sampai akhirnya aku menemukan sebuah gang dan aku masuk kesana untuk bersembunyi.



TBC

Gomawo udah mau nyempetin baca FF absurd mimin. Mian kalo ceritanya jelek.
Mimin menerima Kritik dan saran dari Readers. Sekali lagi gomawo udah mau baca FF mimin *bungkukan badan pada readers* :D