monkey seoul and mokpo fish make me crazy

Seoul Monkey And Mokpo Fish Me Crazy!!
Main cast:
Shin Eun Hee
Lee Hyuk Jae or eunhyuk
Lee Dong Hae or Donghae

Genre: Romance
PG ; 17

FF ini dibuat saat mimin lagi gila, jadi harap maklum jika isinya juga gila..
happy reading ~~


PART 1


#EunHee POV
Aku keluar dari bandara Incheon sambil membawa 2 koperku yang besar ini. huua! Seoul masih musim dingin. Aku tidak menyangka masa SMA-ku akan dihabiskan dinegeri gingseng. Padahal aku masih ingin di Taiwan, aku belum siap berpisah dengan sahabat-sahabat dan juga mantan kekasihku Lee Sungmin. Appa dan Euma jahat! Sudah menyuruhku tinggal diseoul, mereka berdua malah ada di Jepang. Memang sih hanya 3 bulan, tapi itu termasuk lama.
Aku jalan disebuah gang kecil sambil memegangi sebuah kertas yang bertuliskan alamat rumah dimana aku akan tinggal.benarkah aku tinggal disini? mengapa eoma dan appa memberikan rumah ditempat seperti ini? ah, tapi masa eoma dan appa tega melakukannya? Tidak mungkin, pasti supir taxi itu salah membawaku. Lebih baik aku tanya saja dengan orang-orang disini.
disana ada seorang ajjushi, tapi... penampilannya menyeramkan sekali, jangan-jangan dia penjahat. Tapi disini tidak ada orang lagi, satu-satunya yang bisa ditanyai hanya dia.
“annyeong ajjushi, aku mau tanya boleh?”
Ajjushi itu menatapku dari atas sampai bawah, jujur aku takut sekali. ajjushi itu melihat kebelakangku, aku menoleh kebelakang dan melihat ada seorang ajjushi yang lebih menyeramkan.
tiba-tiba. Drek!
dia mengambil koper yang ada digenggamanku. Mwo! koperku! Dan ajjushi yang ada didepan langsung menarik tas yang ada dilenganku. Omo! Tasku!
“ajjushi! Kembalikan koper dan tasku! Tolong ada pencuri! “seruku sambil mengejar 2 orang itu. omo! Barang-barangku ada disana semua, dompetku!

Aku duduk disebuah halte, sedari tadi aku menangis tanpa berhenti. Bagaimana ini? hartaku ada disana semua. Satu-satunya yang aku miliki hanya ponsel. Aku lapar, apa aku jual saja ponselku? Aku bisa tinggal dan makan. Tapi aku tidak ikhlas, ini ponsel kesayanganku. Aduh bagaimana ini? sekarang sudah sore, appa! Eoma! Kalau aku beritahu mereka pasti mereka akan marah. Mereka itu sudah cerewet, pelit pula! Ya Tuhan, bantu aku....

Sebuah mobil hitam berhenti didepan halte ini. nampak seorang ajjushi mengenakan jas hitam berjalan menghampiriku. Sepertinya aku kenal, ini bukannya...tuan Lee! Ya, ini tuan Lee!
“Shin eun Hee? Kenapa ada disini?” tanya Lee ajjushi.
“barang-barangku dicuri, aku binggung mau kemana.” Ucapku memelas
“kau tidak pulang kerumah?”
“alamatnya hilang, aku juga lupa kode rumahnya tuan Lee”
“hm.. bagaimana kalau kau tinggal dirumahku? Sekalian temani anak dan keponakanku. Bagaimana?”
aku terkejut, tinggal dirumah tuan lee? Huua, terima kasih tuhan!
“tinggal dirumahmu tuan Lee? Aku tidak salah dengar? Terima kasih banyak, terima kasih!”
“ne, cheonma.”


---------- Lee’s house-----------------
Huuaa, rumahnya besar sekali. tuan lee benar-benar kaya! Aku duduk diruang tamu yang besar ini, aku benar-benar kagum. Aku tidak menyangka Lee ajjushi membelikan aku baju dan memesankan aku seragam sekolah baru. Kata lee ajushi aku satu sekolah dengan kedua anaknya Lee Hyuk Jae dan Lee Donghae. si Monyet seoul dan Mokpo Fish itu. aku jadi penasaran dengannya, sudah 6 tahun aku tidak bertemu dengan mereka, bagaimana mereka sekarang?
“ajjushi aku benar-benar berterima kasih denganmu, aku jadi tidak enak denganmu ajjushi”
“ah tidak apa-apa. ajjushilah yang harus berterima kasih dengan keluargamu, karna keluargamu juga perusahaan ajjushi bisa berkembang sampai sekarang. Ini tidak ada apa-apanya eunhee”
“tapi ajjushi, setidaknya aku bisa melakukan sesuatu untuk balas budi. Aku bisa membersihkan rumah ini, atau menjadi tukang kebun?”
Ajjushi tertawa “tidak usah eunhee. Ajjushi ikhlas”
Tapi aku merasa tidak enak “ajjushi, jujur aku jadi tidak enak. Apakah tidak ada yang bisa aku lakukan?”
ajjushi berfikir, semoga ada. “hm.. sebenarnya nanti ajjushi akan pergi ke China untuk mengurus proyek baru. Kalau kau minta pekerjaan, bagaimana kalau kau menjaga kedua anakku? Kau hanya perlu menjaganya saja, jika mereka nakal kau tinggal beritahu aku.”
Mataku terbelak “mwo, hanya itu saja? tidak ada tugas lain ajjushi?”
“kau jangan menganggap remeh, anak-anakku sangat nakal. Kau harus berhati-hati dengan mereka eoh?”
aku diam, benar sih monyet seoul dan Mokpo fish itu memang dikenal nakal waktu kecil dulu, tapi sapai sekarang ia masih nakal juga? .
“oh iya, bukankah kalian juga sudah mengenal mereka sebelumnya. Waktu kecil kalian teman bermain bukan?”
“ne ajjushi, tapi apa sampai sekarang mereka masih nakal?”
ajjushi membuang nafas berat “mungkin karena kematian istriku 7 tahun yang lalumakannya mereka jadi seperti ini, dan sejak saat itu juga mereka seperti bukan saudara lagi.” terlihat jelas wajah sedih ajjushi. Tapi maksud ajjushi apa kalau ‘mereka bukan seperti saudara lagi?’
“maksud ajjushi?” tanyaku.
“semenjak kematian ibunya lah mereka bermusuhan, ajjushi tidak tahu kenapa mereka seperti itu..”
mereka bermusuhan? Mengapa mereka bermusuhan? Bukankah dulu mereka masih akrab?
“mianhae eunhee, ajjushi jadi curhat padamu. “
“tidak apa-apa ajjushi, kalau ajjushi ingin curhat aku tidak segan untuk mendengarkannya”
“jeongmal gomawo eunhee, oh iya. Ajjushi panggil mereka dulu. EUNHYUK!! DONGHAE!! Kemari!” suara bariton ajjushi mengema keseluruh ruangan.
aku melihat lihat beberapa sofenir yang ada dilemari kaca, indah sekali. disini juga banyak guci-guci yang kelihatannya mahal-mahal semua.
“appa memanggilku?” ucap seorang namja.
reflek aku langsung menoleh, kedua mataku membesar. Mwo! benarkah ini Eunhyuk dan Donghae?!!! Mereka tampan sekali!
“Eunhee, kenalkan itu Donghae dan Eunhyuk”
tanpa kusadari mulutku mengangga, benarkah ini eunhyuk? dulu dia tidak setampan ini. dan Donghae, mengapa ia jadi manis begini?
“hai, hee-ah.”Donghae mengulurkan tanganya padaku, akupun langsung menjabat tangannya.
“hai Donghae-ssi” mwo! Donghae mengedipkan mata padaku, aigoo rasanya mau pingsan
“kau masih ingat denganku? Sudah lama kita tidak bertemu” eunhyuk menyalami tangannya.
“ne, aku masih ingat” mwo! gummy smile nya masih ada. Mengemaskan sekali!
“eunhyuk, Donghae, eunhee akan tinggal dirumah kita untuk beberapa bulan. Tadi siang ia habis kerampokan, semua barang-barangnya dibawa perampok itu. dan besok appa akan pergi ke China, eunhee appa tugaskan untuk mengawasi kalian. Sekarang, antarkan ia kekamar tamu.”
“ne appa, ayo eunhee kajja kita kekamar barumu” ucap Donghae sambil tersenyum manis.
benarkah dia nakal? Dia kelihatan baik sekali. sepertinya ajjushi telah salah menilai mereka.

Aku menaiki anak tangga menuju lantai 2. Ternyata kamarku ada dipaling ujung bersebelahan dengan kamar Eunhyuk.
“nah, ini kamar barumu eunhee.” Ucap Donghae.
“ne, jeongmal gomawo Donghae-ssi dan eunhyuk-ssi” aku membungkukan badanku pada mereka berdua. Kulangkahkan kakiku menuju kamar, namun begitu langkah kedua ....
bruk!!
aku terjatuh kelantai, au, sakit sekali. siapa yang menginjak tali sepatuku? Aku menoleh kebelakang dan... mwo! Eunhyuk yang menginjak tali sepatuku!
“selamat malam, semoga mimpi yang indah” ucap Eunhyuk sebelum ia pergi, dia sengaja melakukannya?!
tiba-tiba seekor kecoa dari tangan Donghae dilemparkan kearahku.Donghae langsung lari meninggalkanku.
“aa!! Kecoa!” aku langsung bangkit dan ternyata itu kecoa mainan!
“yak kalian berdua!” seruku pada 2 namja yang kini entah dimana keberadaanya.
ternyata yang dibilang Lee ajjushi benar, aku harus berhati-hati dengan mereka.

--------------- morning----------------
Huaa! Sudah pagi rupanya. Sekarang hari minggu? Besok aku sudah mulai bersekolah, hari ini hari terakhir aku libur. Harus dimanfaatkan dengan baik. Lebih baik sekarang aku mandi dan bersiap-siap kebawah.
aku mengelap rambutku dengan handuk. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar.
“eunhee, dipangil tuan untuk sarapan” ucap seorang ajjhuma.
“ne” kulepas handuk ini dan langsung kusisir rambutku dengan cepat-cepat.
kubuka pintu ini dan mendapati seorang ajjhuma mengenakan seragam berdiri didepan pintu. Ajjhuma ini siapa?
“mianhe telah membuat ajjhuma menunggu.” Ucapku.
“gwenchana. Tuan sudah menunggu dilantai bawah.” Tuan? Ajjhuma ini pekerja rumah tangga disini? aku turun menuruni anak tangga bersama ajjhuma.
“ajjhuma namanya siapa?” tanyaku
“panggil saja saya Park ajjhuma, saya pekerja disini.”
aku menangguk “oo.. Park ajjhuma sudah berapa lama disini?”
“saya tidak tahu pasti, semenjak Eunhyuk dikandung saya sudah disini”
wah, sudah lama juga. Pasti ajjhuma ini tahu apa yang menyebabkan mereka bertengkar.

Kulihat Lee ajjushi sedang menuangkan selai kerotinya. Sedangkan 2 namja gila itu duduk bersebelahan.
“pagi ajjushi, Eunhyuk, Donghae..” ucapku.
“pagi eunhee, kemari makanlah bersama kami” balas ajjushi. 2 namja gila itu hanya menatapku sekilas lalu kembali menatap rotinya masing-masing. Cih, mereka sombong sekali. apa salahnya membalas sapaanku?
aku duduk berhadapan dengan 2 namja itu. rasanya asing jika makan bersama mereka, mungkin karena aku belum terbiasa.
“hari ini appa mau pergi ke China, kalian baik-baik ya disini. Eunhyuk, Donghae kalian jangan nakal eoh? Dan jangan berbuat macam-macam dengan eunhee, arraseo?”
“siapa juga yang mau macam-macam dengannya, badan rata seperti itu tidak ada nafsu” eunhyuk menatapku dengan tatapan meremehkan.
mwo! kurang ajar monyet seoul itu! badanku dibilang rata? Aih, ingin menangis rasanya dibilang seperti itu pada seorang namja.
“eunhyuk, jaga ucapanmu.” Ajjushi menatap eunhyuk tajam. Hahaha, dia terlihat takut sekali dengan ajjushi.
“oh iya eunhee, tadi ajjushi sudah membelikanmu peralatan sekolah baru, semoga seragam dan sepatunya pas dengan ukuranmu.”
“mwo, ajjushi membelikanku lagi? mianhae telah merepotkanmu ajjushi”
“gwenchana, anggap saja ini balas budi dari ajjushi.”

aku bantu memasukan koper-koper ajjushi kedalam mobil.
“kalian hati-hati ya selama appa pergi, Eunhyuk, Donghae ingat kalian jangan nakal. appa pergi dulu. Pak kim ayo berangkat” saat itu juga mobil mercedez hitam itu keluar dari rumah ini.
Aku terus melambaikan tangan sampai mobil ajjushi menghilang dari pandanganku. Ah, sekarang enaknya ngapain ya?
kubalikan badanku kebelakang, eunhyuk dan donghae menatapku yang aku sendiri tidak mengerti maksudnya apa, apa ini tatapan ancaman?
“p..permisi..aku mau masuk” aduh, mengapa aku harus takut dengan mereka berdua? Mereka itu bukan setan, mereka juga manusia. aku langsung masuk kedalam rumah sebelum mereka mengerjaiku, aku berlari menaiki anak tangga menuju kamarku.

Nafasku terpengah-pengah “aku tidak yakin aku akan baik-baik saja dirumah ini”
tok! Tok!
Aku menoleh, siapa itu yang mengetuk pintu? Kubuka pintu itu dan mendapati eunhyuk sedang berdiri disana. Eunhyuk langsung masuk kedalam kamarku dan menutup pintunya.
“eunhyuk-ssi, kenapa kau main asal masuk kekamar yeoja?”
eunhyuk berjalan mendekat kearahku, ia menatap mataku tajam. Mwo, menyeramkan sekali. semakin ia mendekat aku semakin mundur kebelakang.
“memangnya kenapa kalau aku masuk kekamar ini? ini rumahku bukan?” ucapnya.
bruk!
Tubuhku menabrak dinding, mwo! aku tidak bisa mundur lagi. eunhyuk malah tertawa yang bagiku itu menyeramkan. Apa yang mau ia lakukan?
“eunhyuk-ssi, a..aku mau keluar.” mengapa aku jadi gugup begini.



#Author POV
eunhyuk mengunci tubuh eunhee, tubuhnya berdiri pas didepan eunhee dan wajahnya berada pas didepan wajah eunhee. Telapak tangan eunhyuk menyandar didinding disamping kepala eunhee.
“kau tidak akan bisa melepaskanmu sebelum kau menyepakati satu perjanjian” ucap eunhyuk sambil menatap lekat mata cokelat eunhee
“pe..perjanjian apa?”
“mulai sekarang kau Milikku. lakukan apa yang aku perintahkan dan jangan pernah membantah. Arraseo?”
Mata eunhee terbelak “perjanjian macam apa itu? ani, aku tidak mau”
“kau tidak mau? Baik, sekarang juga kau keluar dari rumah ini”
“jangan, nanti aku tinggal dimana?”
“itu urusanmu, ya kalau masih mau tinggal disini kau harus menyepakati perjanjian ini. bagaimana?”
Eunhee membuang nafas, wajahnya memelas “ne, aku setuju”
eunhyuk tersenyum penuh kemenangan, tiba-tiba..
cup!
Eunhyuk langsung menyambar bibir eunhee, tangannya langsung memegang punggung eunhee sehingga gadis itu tidak bisa menghindar.
eunhee memukul-mukul dada eunhyuk dan juga mendorong-dorongnya namun itu tidak berhasil. Eunhyuk malah semakin kasar mencium bibir eunhee, ia mengigit bibir bawah yeoja itu.
eunhyuk melepaskan tubuh eunhee perlahan “jangan pernah melanggar perjanjian itu jika masih ingin tinggal disini”
Eunhyuk membuka pintu lalu pergi dari kamar eunhee. Eunhee mengempalkan tangannya sekuat mungkin. “dasar monyet seoul!! kau membuat bibirku tidak perawan lagi!!” serunya.
dari luar eunhyuk tersenyum senang, ia pergi dan masuk kedalam kamarnya.


Eunhee pergi menuju halaman belakang rumah, ia berdiri didepan sebuah tanaman anggrek yang tingginya melebihi tinggi badannya.
“cantik sekali angrek ini, aku petik satulah” eunhee memetik anggrek ungu itu dan sesekali mencium aromanya.

Diam-diam Donghae berjalan menghampiri Eunhee dan berdiri pas dibelakangnya.
“ehem” Donghae berlagak batuk. Reflek eunhee langsung menoleh kebelakang, kepalanya langsung membentur hidung Donghae.
Donghae mundur kebelakang “au!” serunya sambil memegangi hidungnya.
“mianhae Donghae-ssi, mianhae.. sakit ya?”
“pabo! Ya sakitlah.”
eunhee berjalan mendekati Donghae “makanya jangan mengejutkan or....”
bruk!
Eunhee jatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri, tubuhnya menimpa badan Donghae. Bukan hanya badan, bibirnya juga menimpa bibir Donghae.
Mata eunhee terbelak, ia langsung membangkitkan badannya. Namun Donghae memeluk badan eunhee sehingga mereka tetap diposisi yang sama, namun kepala eunhee sekarang ada disamping kepala Donghae
“lepaskan aku Donghae-ssi..” Eunhee berusaha untuk bangkit.
“enak saja, barusan kau telah melakukan 2 kesalahan. Dan sekarang mau pergi seenaknya?”
eunhee menyerit. “kesalahan apa? memangnya apa yang telah aku lakukan?”
“pertama kau sudah menciumku, kedua kau telah memetik angrek yang diberikan eoma untukku.”
Eunhee diam, ia tidak bisa membalas satu patahpun. Ini sudah jelas kalau ini salahnya.
“mianhae Donghae-ssi. Aku tidak tahu kalau itu angrek milikmu” ucapnya memelas.
“sebagai hukumannya, aku punya satu perjanjian denganmu.”
“perjanjian?” eunhee semakin memelas.
“ne, mulai sekarang kau milikku. Lakukan apa yang aku perintahkan, dan jangan pernah membantah. Jika kau berani melanggar keluar dari rumah ini”
‘tidak kakak, tidak adik sama saja’ gerutu eunhee.
“bagaimana? Kau setuju?” tanya Donghae.
“ne, aku setuju.” Eunhee mengangguk.
“bagus, yeoja pintar” Donghae mengelus rambut eunhee.
“donghae-ssi...”
“ne?”
“lepaskan aku eoh?” pinta eunhee.
“ani, sebentar lagi. aku suka seperti ini” sekarang kedua tangan Donghae melingkar dipunggung eunhee.
eunhee hanya pasrah ‘hari ini aku sudah ciuman dengan 2 namja sekaligus. Omo! Yeoja macam apa aku ini hah?!’



---------------------- next morning --------------------------


#Eunhee POV

Aku berdiri didepan cermin, kulihat penampilanku pagi ini. seragam barunya bagus, ukurannya juga pas. Namun, mengapa roknya sangat mini? Pahaku jadi terlihat. Apa memang seperti ini seragam sekolah mereka?
Monyet seoul dan ikan mokpo itu sudah bangun belum ya?

aku keluar dari kamarku, kuketuk pintu kamar monyet seoul ini.
“Eunhyuk-ssi..kau sudah bangun?”
tidak ada sahutan dari dalam.
“eunhyuk-ssi.. bangun, waktunya sekolah” kubuka pintu kamar ini.
ternyata monyet seoul itu masih tidur. kuguncang-guncangkan badannya berkali-kali.
“eunhyuk-ssi.. bangun..”
monyet itu malah menguman “hmm....”
“hei bangun! “ seruku. Eunhyuk membuka matanya perlahan, syukurlah ia bangun. sekarang waktunya membangunkan ikan mokpo.
aku berjalan meninggalkan kamar ini, namun tiba-tiba.
yup!
tubuhku digendong dengan kedua tangan eunhyuk. mwo! apa yang ia lakukan?!
“eunhyuk-ssi, turunkan aku!” kugerak-gerakan kedua kakiku dan kupukul tubuhnya.
“ternyata kau enteng juga, benar-benar tidak berisi” eunhyuk menggelengkan kedua kepalanya.
“mwo! sekarang turunkan aku”
ia bukannya menurunkan aku malah mengendongku menuju sebuah ruangan, sepertinya kamar mandi. Mwo! kamar mandi.
“eunhyuk-ssi kau mau bawa aku kemana hah?! Turunkan aku sekarang!” kami semakin dekat dengan kamar mandi.
“ani, temani aku mandi eoh?” ucapnya sambil tersenyum menyeramkan.
“mwo!! aniya!! Aku tidak mau!! Tolong aku !!” seruku.
eunhyuk menurunkanku, ia tertawa keras.
“hahaha! Lihat wajahmu! Hahaha” gusinya terlihat jelas saat tertawa.
dasar monyet seoul kurang ajar! Aku langsung keluar dari kamar ini dan kubanting pintu kamarnya.


Sekarang aku pergi kekamar ikan mokpo, semoga ia tidak melakukan hal yang sama seperti monyet seoul itu.
“donghae-ssi.. kau sudah bangun?” kutetuk pintu kamarnya.
tidak ada respon dari dalam. Ah, dia sama saja dengan Eunhyuk. kubuka pintu kamarnya perlahan. mwo! dia juga masih tidur.
aku menguncang-guncangkan bahunya “Donghae-ssi bangun, waktunya sekolah”
Donghae diam tidak bergerak sedikitpun. aish, namja ini sama saja dengan eunhyuk.
“Donghae-ssi! Bangun!” seruku. Lagi-lagi ia diam. aish, harus seperti apa membangunkannya?
aha! Alarm, kebetulan disini ada alarm. Aku otak-atik alarm ini, ya! 1 menit lagi ia akan berbunyi. Aku taruh alarm ini disamping bantalnya. Baiklah, tunggu 1 menit.
kupandangi wajah Donghae, tenang sekali dia, seperti semua kedamaian menyelimutinya. Tidak ada beban dan tidak ada dosa, itulah kata yang tepat untuk dia.
Donghae membuka matanya perlahan, aku langsung membuang pandang. Jangan sampai aku kepergok sedang memandanginya.
tiba-tiba...
bruk!
Donghae menarik pergelangan tanganku sehingga aku jatuh menimpa badannya. Dengan cepat ia langsung memeluk punggungku.
“donghae-ssi lepaskan aku..” pintaku.
ia bukannya melepaskan malah membalikan badanku kesamping sehingga kami Saling berhadapan. Kaki dan tangannya memeluk tubuhku dan menguncinya rapat. Ia memperlakukanku layaknya sebuah guling. Dia ini sudah bangun kenapa tidur lagi?
“Donghae-ssi, bangun..” aku sedikit mendorong tubuh Donghae, ia memelukku erat sekali. sampai tidak ada jarak sama sekali.
“5 menit lagi..” gumannya.

Krring!!
Alarm yang aku setel berbunyi keras “aish, menganggu saja” gerutu Donghae. Ia mengambil alarm itu dan melemparnya asal. Kudengar benturan yang cukup keras, sekarang aku tidak mendengar suara alarm itu lagi. ikan mokpo ini benar-benar....
“Donghae-ssi, mengapa kau seperti ini?” tanyaku.
“kau tidak ingat isi perjanjian? Kau milikku” jawabnya. Entah mengapa aku suka diperlakukan seperti ini pada Donghae. mengapa aku tidak menolak atau memberontak? Apa aku menyukainya?


---------------- ruang makan---------------
“eunhee, siapkan aku roti!” Eunhyuk datang sambil menaruh tasnya dimeja.
“ne” balasku.
Donghae menyerahkan roti isi itu padaku “eunhee, mengapa selainya sedikit sekali? tambahkan lagi!”
Aish, ikan mokpo ini. “ne” jawabku sabar
kuberikan roti isi padan eunhyuk dan Donghae. Nah, sekarang waktunya aku sarapan.
baru aku makan beberapa gigitan eunhyuk sudah menyuruhku.
“eunhee, ambilkan aku susu strawberry”
“ne” kuambil susu strawberry yang ada dikulkas dan kuhangatkan sebentar.
dari sana ikan mokpo itu berteriak “Eunhee, ambilkan aku air putih!”
“ne” aish, mereka ini seperti anak kecil saja! kalau begini kapan aku sarapannya?

Kutuang susu strawberry ini kegelas kaca dan kutuang air putih kegelas, kuantar kedua gelas ini pada namja gila ini.
Eunhyuk berteriak “eunhee mana tissue! Mulutku kotor”
dengan malas aku mengambil tissue dan kuberikan padannya.
“eunhee, isi lagi air putihnya!” seru Donghae. aku menghela nafas
“tidak bisakah kau mengambilnya sendiri? jarak disepensernya sangat dekat”
Donghae menatapku tajam “kau berani melawan perintah?”
“ah, ne..ne.. akan aku ambilkan. Dasar ikan mokpo!”

akhirnya aku sarapan juga, aku baru makan beberapa gigitan kulihat Eunhyuk dan Donghae mengambil tasnya dan keluar dari sini. Apa mereka tidak mau menungguku? Kumasukan semua roti ini kedalam mulutku dan mengunyahnya perlahan. aku menyambar tasku dan berlari keluar rumah, untung mereka belum pergi.
“tunggu!” seruku. Eunhyuk yang beberapa centi ada diluar berhenti dan menoleh kebelakang, Donghaepun sama.
“aku kesekolah dengan kalian ya..” pintaku.
wajah eunhyuk berubah datar “aku berangkat sendiri kesekolah”
“kalian tidak pergi sama-sama? Wae?”
mereka diam kemudian pergi menuju garasi. Mereka benar-benar sedang bertengkar, sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka?
Tak lama kemudian motor eunhyuk keluar dari rumah baru beberapa saat disusul dengan Donghae.


-------------------- school--------------------
Donghae dan Eunhyuk pergi meninggalkanku, terpaksa aku naik bus kesekolah. Untung ajushi sudah memberikanku uang jajan, jadinya aku bisa bayar ongkos bus.
aku berjalan dikoridor sekolah ini, mataku tidak berhenti berkeliling. Sekolahnya bagus.
Oh iya, kata eoma hari pertama aku harus keruang guru untuk bertanya dimana ruang kelasku. Tapi dimana ruang gurunya?
Donghae-ssi! Kulihat ia ada dilapangan sedang kumpul dengan beberapa namja dan seorang yeoja, mungkin yeoja itu yeojachingu Donghae. Lebih baik aku tanya ikan mokpo itu saja.
“Donghae-ssi! “seruku berlari menghampirinya. Semua namja yang ada disana langsung menoleh kearahku.
“waeyo?” tanya Donghae.
“dimana ruang guru?” tanyaku to the point.
Donghae menunjuk kesamping “ada disana, didekat tangga sana”
“oh disana.. gomawo Donghae-ssi” aku membalikan badanku kebelakang
“tunggu!”seru Donghae yang membuat langkahku terhenti. Aku menoleh kebelakang, Donghae menghampiriku dan langsung merangkul bahuku. Kulihat yeoja itu menatapku tajam, sepertinya ia cemburu.
“ayo aku antar” ucap Donghae.
“aniya, aku bisa sendiri” aku menolak.
Donghae menarik pergelangan tanganku . “sudahlah, aku antar saja”

Ini hanya perasaanku atau yeoja disini memandangiku dengan tatapan yang berbeda-beda, ada yang sepertinya tidak suka, ada juga yang bertanya-tanya siapa aku, dan masih banyak lagi. Ada apa dengan yeoja disini?
“Donghae-ssi, apakah yeoja disini memiliki kelainan?”
Donghae menoleh “maksudmu?”
“mengapa mereka memandangiku dengan tatapan aneh?”
Donghae malah tertawa kecil, ada yang salah? “mereka cemburu denganmu.”
aku menyerit “cemburu?”
“dia cemburu karena aku dekat denganmu”
Apa cemburu? Memangnya siapa Donghae? Dia bintang disekolah ini?





PART 2
#Author POV
Donghae mendorong pelan badan eunhee “sana masuk”
“gomawo Donghae-ssi..” eunhee membungkukan sedikit badannya.
2 orang yeoja yang sedari memandangi Donghae dan eunhee langsung menghampiri Donghae.
“oppa, siapa yeoja itu? dia yeojachingumu eoh?” tanya Jung Na salah satu dari mereka.
Donghae tersenyum manis “menurutmu?” Donghaepun pergi meninggalkan kedua yeoja yang kini terpaku oleh senyuman Donghae.

Kim songsaemin berjalan menuju kelasnya dengan diikuti Eunhee dibelakangnya. Rasa deg-degan menghampiri eunhee. Bagaimana kelasku? Siapa teman-temanku? Apakah mereka nantinya baik padaku? aku duduk dimana? Beribu pertanyaan menyerbu otaknya.
“kajja masuk” Kim songsaemin menyadarkan lamuan eunhee.
“ne” eunhee melangkah masuk. semua murid yang ada disana langsung hening. eunhee menjadi pusat perhatian disana, sebagian yeoja-yeoja menatap Eunhee dengan tatapan tidak suka dan namja-namja disana malah terpesona dengan eunhee. Mata Eunhee terhenti pada 2 namja yang duduk dibangku paling belakang. Ya, 2 namja itu Eunhyuk dan Donghae.
“ayo perkenalkan dirimu” kim songsaemin mempersilahkan.
Eunhee mengangguk “ne, annyeong.. Shin Eun Hee imnida. Saya pindahan dari Taiwan.”
“ada yang mau bertanya tentang Eunhee?”tanya Kim Songsaemin.
seorang yeoja mengangkat tangannya.
“saya, saya mau tanya. Kau yeojachingunya Donghae oppa?”
Eunhee terbelak ‘pertanyaan macam apa itu?’
“aku bukan yeojachingunya Donghae oppa” Eunhee menggeleng pelan.
“syukurlah....” yeoja itu tersenyum senang. Begitupun dengan yeoja lainnya.
“ada yang mau bertanya?”
tidak ada yang tunjuk tangan sedikitpun. “baiklah, silahkan duduk disamping Eunhyuk.”
“oh disamping eunhyuk-ssi, ne songsaemin.”
yeoja disana terkejut, salah satu dari mereka berkata. “eunhee, kau sudah kenal dengan eunhyuk juga?”
eunhee mengangguk “ne, waeyo?”
“mwo! sudah Donghae, eunhyuk juga.”
‘memangnya kenapa kalau aku kenal dengan Eunhyuk dan Donghae? ada yang salah?’

Eunhee duduk kemudian menaruh tasnya didalam loker. Eunhee diam, ia merasakan ada yang aneh dengan loker itu. tangan kirinya merasakan cairan lembek dan sedikit lengket.
“mwo, ada apa dilaci ini?” perlahan ia mengeluarkan tangannya. Dan.. eunhee langsung menutup mulutnya rapat, ingin rasanya ia berteriak karena jijik. Namun ini didalam kelas.
‘siapa yang melakukan ini?’
“selamat datang dikelas barumu..” ucap eunhyuk sambil tersenyum manis
Eunhyuk mengempalkan tangan kirinya karena emosi, telapak tangan kanannya melayang diudara bersiap untuk memukul bahu eunhyuk. namun tiba-tiba eunhyuk memanggil Kim Songsaemin.
“songsaemin” ucap eunhyuk.
Setengah murid yang ada dikelas menoleh kebelakang,rata-rata yeoja. Mereka mempergoki eunhee mau memukul eunhyuk. tangan beserta seluruh tubuhnya terasa kaku, bagaimana tidak sebagian murid memandanginya dengan perasaan terkejut.
“murid baru, kau mau memukul eunhyuk oppa eoh?” kata seorang yeoja. Reflek semua murid yang tadinya tidak menoleh ikut menoleh kebelakang. Wajah eunhee memucat, ia tersenyum canggung. Diturunkan tangannya keatas meja.
“ani.. aku tidak mau memukul eunhyuk. benarkan eunhyuk-ssi?” eunhee menatap eunhyuk berharap eunhyuk mengatakan ‘iya’
“sudahlah, mengapa kalian jadi menontoni eunhyuk? sekarang buka buku cetak kalian!” perintah Kim songsaemin.

Eunhyuk membungkam mulutnya menahan tawanya, eunhee menatap eunhyuk dengan ekor matanya.
“dasar monyet seoul” ucap eunhee pelan. Walaupun eunhyuk mendengarnya ia tidak memperdulikannya, ia masih tertawa begitu melihat wajah eunhee saat kepergok ingin memukul dirinya.
eunhee mengambil tissue kemudian mengelap tangannya.
“cairan apa ini? baunya seperti lem” sesekali eunhee menciumi lem itu.


-------------------- istirahat-----------------------------------


#Eunhee POV
Akhirnya istirahat juga. Enaknya kemana ya? aku belum punya teman, yeoja-yeoja disini sikapnya pada aneh padaku. aha! Lebih baik aku keperpustakaan saja.
aku bangkit dari kursiku, kulihat Donghae berjalan kearahku.
“ikut aku” Donghae menarik pergelangan tanganku, membawaku keluar dari kelas.

sampailah aku dibelakang sekolah, untuk apa Donghae membawaku kesini? Apa yang akan ia lakukan?!
Donghae menatap mataku tajam, apa salahku?
“eunhee..”
“n..ne Do..donghae-ssi” aku menunduk tidak berani menatapnya.
“kau mau keluar dari rumah eoh? Beraninya kau melanggar isi perjanjian” perlahan Donghae melangkahkan kakinya kearahku. akupun berjalan mundur, tidak mau dekat-dekat dengan ikan mokpo ini.
“me..melangar b..bagaimana?” tanyaku. Aku juga binggung, memangnya apa yang aku langar?
“kau masih bertanya? Kau tidak sadar dengan ucapanmu waktu dikelas?”
aku berfikir sambil berjalan mundur, mwo belakangku sudah dinding!
“memangnya aku bilang apa dikelas?”
“kau bilang ‘kau bukan yeojachinguku’. Kan sudah aku bilang kau itu milikku!”
Mataku terbelak. “do..donghae-ssi jadi aku ini yeojachingumu?”
Bruk!
tubuhku membentur dinding, aku sudah tidak bisa mundur lagi.
“pabo! Ya jelaslah kau itu yeojachinguku.”
“jadi maskud ‘kau milikku’ itu aku kekasihmu?” aku masih saja tidak percaya. Jadi kalau aku namjachingunya Donghae, berarti aku juga yeojachingunya......... EUNHYUK!
OMO! Aku pacaran dengan 2 namja sekaligus! Tidak mungkin, ini tidak mungkin.
aku berniat pergi dari sini, namun Donghae langsung menarik pergelangan tanganku dan menempelkan badanku didinding. Donghae sudah mengunci rapat tubuhku, ia memegang erat kedua bahuku.
“mau kemana eunhee? Kau harus mendapat hukuman karena telah melanggar perjanjian” Donghae menatapku lekat.
“hu..hukuman?”
“ne” perlahan Donghae mendekatkan wajahnya kewajahku, hidung kami saling bersentuhan. Omo! Menjauh dariku ikan mokpo! Aku mendorong badannya namun hasilnya nihil, ia malah memiringkan wajahnya.

“Donghae Oppa!! kau berpacaran dengan yeoja itu eoh?!!”
deg!
Donghae memundurkan kepalanya perlahan, kulihat ada beberapa yeoja sedang memandangi kami. Aku selamat.........
“yak! Apa yang kalian lakukan disini, sana pergi!” usir Donghae.
“haeppa, kalian berpacaran? “ yeoja itu terkejut melihat kami.
“itu tidak mungkinkan oppa.. kalian tidak pacarankan?”
“oppa.. mengapa yeoja itu? mengapa tidak aku saja?” yeoja itu menatapku tajam
“aku lebih cantik darinya oppa..”
mumpung yeoja-yeoja itu sedang mengoceh tidak jelas, lebih baik aku kabur.
aku berlari meninggalkan tempat ini, tapi....
Donghae menarik pergelangan tanganku “mau pergi kemana kau, selesaikan dulu hukumanmu!”
mwo! mataku terbelak tidak percaya.
“kalian kenapa masih disini? kalian mau melihatku menghukum yeoja ini?” tanya Donghae.
MWO! apa kau katakan Lee Donghae?!! aku rasa ikan mokpo ini sedang mabuk.


gimana jelek ya?
terserah readers mau koment apa engga. beri kode kemimin jika kalian baca FFini. entah RT atau Like.tapi lebih baik koment*maksa :D
koment ke @SUPERJUNIOR_FF

YESUNG OPPA IS MINE part 1

Fanfiction
Love Story

YESUNG OPPA IS MINE !
PART 1

Main cast
- Yumi or you
- Kim Jong Won or Yesung
- And other cast
Genre: Romance, sad,



Yumi adalah seorang wanita perantau yang mengadu nasibnya diseoul. Ia pergi keseoul untuk menyusul Yesung yang dulu adalah sahabatnya. ia tidak ingin terpisah dengan Yesung karena ia mencintai Yesung dan tidak mau berada jauh darinya. Menjadi manager disalah satu cabang perusahaan merupakan pekerjaan yang sedang ia keluti. Kedua orang tuanya memilih untuk tetap tinggal dipulau jeju dan adiknya kuliah di Perancis. Jadinya sekarang ia tinggal seorang diri di Seoul.

Sedangkan Yesung adalah penyanyi ternama dikorea. Suaranya yang sangat merdu dan suka membuat orang merinding begitu mendengarnya-ini sangat terkenal dikorea bahkan sampai luar negeri. Sudah 7 tahun Yesung berkerja diindustri musik korea dan sudah menghasilkan 6 album yang semuanya menjadi hitz dan nomor satu ditangga lagu.
Yesung sudah lama mengenal Yumi, bahkan dari kecil. Namun 3 tahun yang lalu Yesung baru mengungkapkan perasaannya pada Yumi. ia tidak mau membuat Yumi menjadi milik orang lain karena saat itu Yumi menjadi incaran banyak pria ditempat kerja Yumi.
Tapi selama 3 tahun itu tidak ada yang tahu kalau mereka pacaran-kecuali kedua orang tua Yesung dan Yumi, paparazi pun tidak tahu. Makanya, Yesung sering digosipkan dengan beberapa wanita seperti penyanyi yang satu agensi dengannya, artis terkenal sampai model video klip nya sendiri.



Yumi sedang duduk disebuah bangku Kayu didepan N Seoul Tower ditengah hujan salju yang sedang melanda Kota Seoul dimalam ini. walaupun pakaiannya sudah super tebal dan Syal merah muda sudah melilit lehernya-tetap saja ia merasa kedinginan. Membuang nafas pun sampai menimbulkan asap putih dari mulut dan hidungnya. Sudah 2 jam lebih Yumi menunggu Yesung namun tak kunjung datang.
Yumi menarik lengan Sweater merahnya untuk melihat jam tangannya. Sekarang sudah hampir jam 9 malam. ‘mungkin ia tidak akan datang’ kata yumi dalam hati.
Hari ini adalah malam natal, setahun yang lalu Yesung berjanji pada Yumi akan meluangkan waktunya untuk menghabiskan waktu bersama Yumi sepanjang malam. Namun itu dulu, keadaan dimana hubungannya dengan Yesung masih dalam keadaan baik-baik saja.
Sekarang, hubungan mereka seperti benang tipis yang akan putus. Satu tahun yang lalu Yesung mendapat foto yang bergambar ciuman yumi dan seorang namja. Foto itu benar, tidak di edit sama sekali. Namun keadaanya yang salah, waktu itu yumi sedang mabuk berat karena masalah perkerjaan. Belum lagi ditambah jadwal yesung yang padat membuatnya tidak bisa bertemu dengan Yesung sehingga ia merasa kesepian.


-------- Flashback-----------
Malam itu, Yumi sedang mabuk berat disebuah bar yang kebetulan namja itu ada disana. Melihat Yumi yang terkapar dimeja, namja itu jadi merasa kasihan. Diambilnya dompet Yumi untuk melihat alamat rumahnya lalu diantarlah Yumi kerumahnya.

Namja itu membopoh yumi dengan merangkul bahunya. Tubuh Yumi benar-benar sudah lunglai, berdiripun rasanya sulit. Tiba-tiba Yumi berguman sambil menyebut nama Yesung.
“ oppa... yesung oppa..... “ guman yumi dengan mata yang mulai terbuka-tutup.
“ ini rumahmu kan? “ tanya namja itu begitu tiba didepan apertement yumi.
“ rumahku ada.... ada disana....ah tidak, ada disini..... bukan-bukan...tapi ada disana, di Jeju kampung halamanku. “ jawab yumi sambil menunjuk kekanan-kiri dengan jari telunjuknya. Namja itu merasa seperti orang bodoh. Mengapa ia bertanya dengan orang yang sedang mabuk?
“ baiklah, aku akan bertanya dengan tetangga mu, kau duduk disini dulu ya “ namja itu membantu Yumi duduk disebuah bangku besi.
Saat namja itu hendak pergi, Yumi langsung menahan tangannya.
“ jangan pergi oppa. taukah kau kalau aku merasa kesepian sekarang ini? “ air mata yumi sudah hampir keluar dari pelupuk matanya. Karena mabuk seluruh perasaan yang terpendam didalam hatinya ia keluarkan.
“ aku hanya pergi sebentar. Tidak lama “ balas namja itu.
“ selama ini kau sibuk, sibuk dan sibuk. tidakah ada alasan lain selain sibuk? “ kini air mata yumi sudah mengalir membasahi pipinya. Namja itu jadi merasa iba melihatnya.
Tiba-tiba yumi bangkit dan berdiri tepat berada didepan namja itu dengan jarak yang hanya 10 cm. Yumi memejam kedua matanya perlahan sambil memajukan wajahnya kewajah namja itu. 5 detik kemudian jarak wajah diantara mereka hilang. Mata namja itu membesar karena ia terkejut dengan sikap yumi saat ini. dengan cepat ia langsung memundurkan wajahnya sehingga tercipta jarak kembali.
“ k.. kau .. apa yang kau lakukan? “ namja itu masih dalam keadaan shok.
Tiba-tiba yumi jatuh ketanah seperti orang pingsan. Kedua matanya sudah tertutup dan kini ia sudah memasuki alam bawah sadarnya. Yumi sudah tertidur.
“ hei bangun “ namja itu mengerak-gerakan bahu yumi untuk membangunkannya.

Dari kejauhan ternyata ada seorang wanita yang merekam dan memotret kejadian tadi lalu mengirimnya ke Yesung. Sehari setelah itu, barulah yesung marah besar pada Yumi dan sampai sekarang lebih tepatnya sudah satu tahun ini hubungan mereka tidak baik. Sikap Yesung berubah dingin dan cuek pada Yumi. belum lagi padatnya jadwal Yesung yang membuat komunikasi mereka semakin buruk. tapi walaupun begitu, Yesung maupun Yumi belum mengucapkan kata ‘putus’ untuk mengakhiri hubungan mereka.

------- flashback end ----------


Yumi bangkit dari bangku lalu mengambil tas kecil disampingnya yang berisikan brownies Cokelat keju dan beberapa batang cokelat putih berbentuk hati yang akan ia berikan pada Yesung.
“ lebih baik aku ke Dorm nya saja “ ucap Yumi lalu melangkah pergi.

Yumi tiba didepan rumah Yesung. Rumah ini tidak terlalu besar namun sangat mewah. Didepannya tidak diberi pagar sama sekali. Tapi walaupun begitu keamanan disini sangat terjamin karena kompleks ini begitu terkenal dan ternama dikorea.
Yumi memencet interkom yang terpasang didinding. Rasa gundah dan juga rindu sudah melandanya saat ini. bayangkan saja sudah 6 bulan lebih Yesung tidak ada kabarnya sama sekali. Terakhir kali bertemu sewaktu Yesung ulang tahun, itupun tidak sampai 1 jam.
Pintunya terbuka, seulas senyum sudah terukir dibibir Yumi.
“ opp.... “ yumi berhenti berkata begitu ia melihat seorang wanita yang membuka pintu itu. wanita itu berambut lurus panjang berwarna cokelat dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi namun ideal. Kulitnya putih seperti susu dan wajahnya juga sangat cantik. Gayanya begitu elegan seperti artis, ya, dia itu artis yang sering digosipkan dengan Yesung ditelevisi.
Mata Yumi membesar dan mulutnya membentuk huruf O. Nafasnya tertahan karena ia sangat terkejut.
“ kamu siapa? “ tanya wanita itu. suaranya lembut sekali.
‘dia ini siapa? mengapa malam-malam begini ia ada dirumah Yesung oppa?’ tanya Yumi dalam hati.
“ hei.. mengapa melamun? “ wanita itu melambaikan tangannya didepan wajah Yumi, lamunan Yumipun langsung buyar.
“e.. aku...aku..... “ lagi-lagi ucapannya terpotong karena ia mendengar suara Yesung dari dalam.
“ dia siapa Jung Hee? “ tanya seorang namja dari dalam sana. Terdengar langkah kaki dari dalam yang makin lama makin keras. Yumi yakin kalau itu Yesung karena suaranya sama seperti suara Kekasihnya, dan benar dugaannya kalau namja itu Yesung.
Yesung berdiri disamping wanita yang bernama Jung Hee itu. mata mata Yesungpun ikut membesar seperti orang yang sedang terkejut.
Saat itu juga tas kecil yang digenggam Yumi jatuh kelantai keramik batu sampai berbunyi. Pikiran negatif sudah menyelimuti otak Yumi sampai-sampai yumi ingin menangis rasanya.
“ oppa, kau sudah selesai makan? “ Jung Hee langsung memeluk pinggang yesung dari samping sehingga membuat tubuhnya menempel dengan Yesung.
“ aku juga tidak tahu siapa oppa.. hei, kau ini siapa? “ tanya Jung Hee lagi.
Yumi langsung menyadarkan dirinya kembali. tanpa sadar genangan air hangat sudah membendung dimata cokelat yumi.
“ee... aku..... ah, sepertinya aku salah rumah. Mian telah menganggu malam kalian.. mianhae... “ yumi membungkukan bahunya beberapa kali dan setelah itu ia langsung pergi sambil berjalan cepat.

‘apa oppa sudah melupakan janjinya sendiri? ternyata dari tadi ia menghabiskan waktu bersama wanita itu. aku kira dia ada show sehingga ia tidak datang. Aku tau kalau janji itu ia ucapkan satu tahun yang lalu, tapi masa dia tidak mengingatnya. Kemarinkan aku juga sudah mengingatinya dengan mengiriminya SMS. Lagi pula sekarang ini statusnya masih menjadi pacarku. Aku tahu kalau ia sedang marah padaku. tapi bukan berarti dia bersikap seperti tadi. Percuma aku menunggunya berjam-jam’
Yumi menangis sepanjang jalan. Berkali-kali ia menghapus air matanya dengan punggung tangannya. Yumi berjalan sambil menunduk , kedua tangannya masuk kekantung sweaternya yang besar. Beberapa orang yang berpapasan dengannya memandanginya selama beberapa detik. Yumi tahu kalau sedari tadi ia menjadi tontonan namun ia tidak perduli, ia tidak bisa menahan air matanya.


Yumi langsung masuk keapertementnya. Ia langsung membanting tubuhnya dikasur-king nya dengan posisi tengkurap. Air mata langsung keluar dari pelupuk matanya dengan deras, makin lama mata yumi memerah dan mulai sembab. Dadanya terasa berat, nafasnya pun terasa sesak.
“ jahat... dasar jahat! “ yumi berusaha untuk berteriak melampiaskan amarahnya.

Malam natal yang dingin Yumi habiskan dengan menangis sendirian dikamarnya. Sudah berjam-jam ia menangis sampai ia merasa kantuk dan tertidur disana.


----- pagi hari--------
Natal pagi ini Yumi membuka kedai kecil didepan butik pakaian yang cukup besar. Selama natal ini butik itu tutup, dan yumi memanfaatkan untuk berjualan kue dan minuman hangat. Yumi sudah meminta izin kepada pemilik butik ini yang tidak lain adalah teman sekantornya.
Menangis sepanjang waktu bukanlah solusi yang tepat untuk menghilangkan rasa sedihnya. ‘lebih baik menjual cake sekalian nambah untuk uang jajan’ usulnya pada diri sendiri.
Yumi memang suka sekali memasak, ia sangat jago dalam membuat aneka macam kue. Hal ini ia pelajari dari Ibunya. Dulu sewatu masih duduk dibangku SMP-SMA Yumi sering sekali menyuruh Yesung untuk mencicipi dan memberikan komentar tentang cake buatannya. Dan Yesung selalu menerima dengan senang hati cake pemberian Yumi yang rasanya lumayan.

“ ayo, silahkan cicipi cake chocolate caramel ini! rasanya sangat lezat! “ seru Yumi pada orang yang berlalu lalang didepannya. beberapa orang yang lewatpun menyempatkan dirinya mampir ke kedai yumi untuk membeli beberapa cake.
“ cake yang ini, satu ya.. “ ucap seorang yeoja yang sepertinya sebaya dengan yumi. jari yeoja itu menujuk kaca yang didalamnya ada cake berukuran sedang berlapis cokelat tebal.
“ oh ini “ yumipun mengambilnya dan memasukannya kedalam kemasan.
“ 70 ribu won “ yumi menyerahkan tas kecil pada yeoja itu.
“ ini.. kamsha “ balas yeoja itu sambil menyerahkan lembaran kertas.

Tiba-tiba datang seorang namja mengenakan kemeja hitam ditimpal dengan jas hitam kekedai yumi.
“ berapa harganya? “ tanya namja itu sambil sebuah cake kecil.
“ ini 70 ribu won “ jawab Yumi dengan senyum lebarnya.
“ mahal sekali, kue seperti ini biasanya Cuma 50 ribu won “ namja itu menyeritkan jidatnya.
“ ini rasanya sangat lezat karena menggunakan bahan-bahan terbaik. Kalau tidak percaya kau bisa mencobanya “ yumi menaruh semangkuk piring besar yang terdapat sebuah cake cokelat yang sudah terpotong-potong kedepan namja itu. cake itu sengaja dipotong-potong agar pembeli bisa mencicipinya terlebih dahulu. Disodorkan sebuah garpu plastik kehadapan namja itu.
“ kedua tanganku sedang terluka, aku tidak bisa memegang garpu ini “ namja itu memperlihatkan jari-jarinya yang terbungkus perban putih pada Yumi. reflek yumi langsung memundurkan badannya kebelakang begitu melihat tangan namja itu.
“ baiklah, biar aku suapi. “ ditusuk cake itu dan memasukannya kemulut namja itu. namja itu mengunyah pelan menikmati lembutnya cake dan lezatnya rasa cokelat caramel secara bersamaan. Yumi memandangi namja itu dengan tatapan ‘rasanya enak kan?’
“ ya, rasanya enak. Aku mau lagi, suapi aku “ namja itu membuka mulutnya membentuk huruf O
“ tapi kau harus beli ya “ ucap yumi yang langsung dijawab dengan anggukan kepala namja itu.
“ ne, ini uang nya “ pemuda itu langsung menyerahkan selembar kertas kemeja. Melihat hal itu yumi langsung tersenyum senang. Matanya menyipit membentuk ‘eye smile’ yang indah dan bibirnya yang terbuka memperlihatkan gigi putih yumi sehingga terlihat manis.
“ ini makan lagi “ yumi memasukan potongan cake itu kemulut namja itu.


Dari sebrang sana mobil sport hitam terparkir manis dipinggir jalan. Pria yang ada didalam itu memandangi Yumi tanpa berkedip sama sekali. Tangannya mengempal karena geram melihat Yumi dengan namja itu.
“ siapa dia? “
Tiba-tiba ponselnya berbunyi, pandangannya pun langsung beralih kekursi yang ada disampingnya. Ternyata ada yang menelefon.
“ yeobseo....oh manager kwon... ada apa? ...... mwo! Show lagi? Bukankah kemarin kau bilang hari ini jadwalku kosong?........ aish, bagaimana kau bisa lupa. Baiklah aku akan kesana..... ne, ne ... “ namja itu mengakhiri panggilan kemudian langsung menancap gas untuk pergi.


----------- malam hari-------------

Yumi membanting dirinya kesofa putih menyandarkan bahu dan kepalanya.
“ lelah sekali.. “ yumi membuang nafas cepat.
“ malam malam begini bukankah ada acara musik? Sepertinya oppa juga ikut mengisi acara. “ yumi bangkit lalu mengambil remote tv yang ada dimeja lalu menekan tombol merah. Dicarinya channel dan benar, sekarang ada acara musik spesial natal.
“ apa aku masih punya keripik kentang dikulkas? “ yumi berjalan kedapur dan membuka pintu kulkas. Diambilnya semua snack yang ada dikulas dan dibawanya keluar dengan memeluknya karena saking banyaknya.

Tiba-tiba bel rumah Yumi berbunyi. Dilemparnya semua snack itu kemeja kecil yang ada didepan sofa lalu berjalan ke interkomnya.
Matanya terbelak begitu melihat Yesung sedang berdiri didepan pintu. Dengan cepat ia langsung berlari menuju pintu dan membukanya.
“ oppa! “ seru yumi saking senangnya. Perasaan sedih dan kecewa kemarin malam tiba-tiba hilang begitu melihat Yesung. Senyumnya mengembang lebar saking senangnya.
Dibukanya pintu dan dengan ekspresi dinginnya Yesung masuk kedalam tanpa membalas sapaan Yumi. tapi Yumi tidak sedih sama sekali, dia menutup pintu lalu berjalan mengikuti Yesung dari belakang. Yesung langsung duduk disofa sambil menyenderkan bahunya.
Yumi langsung berlari kedalam dapur dan memasak makanan untuk Yesung.

Yesung menganti saluran tv berkali-kali. Semua acara malam ini tidak menarik baginya, sehingga ia kembali menonton acara musik yang dipilih Yumi tadi. Diambilnya sebungkus keripik kentang yang ada dimeja lalu memakannya.
Yumi keluar dari dapur sambil membawa nampan yang berisikan sop hangat dan semangkuk nasi putih.
“ ini makan oppa.. dingin-dingin seperti ini paling enak makan yang hangat-hangat. “ ditaruhnya nampan itu dimeja dan disingkirkannya snack-snack itu kepinggir.
“ tumben sekali kau ada disini. bukankah malam ini harusnya kau tampil di acara TV? “ tanya yumi membuka topik pembicaraan. Yumipun langsung duduk disamping Yesung.
“ kau tidak senang aku ada disini? memangnya harus ada alasan mengapa aku kesini? “ jawabnya dingin tanpa menatap yumi. matanya terfokus pada layar TV yang ada didepan.
“ ani.. maksudku bukan seperti itu. aku justru merasa senang sekali kau ada disini. “ yumi menjelaskan. Yesung berhenti makan dan diam sejenak.
“ ottokhe? (benarkah?) “ tanya Yesung, matanya masih saja menatap layar TV. Entah mengapa ia tidak mau bertatapan dengan Yumi.
Yumi mengeser posisi duduknya kesamping sehingga tubuhnya dan Yesung saling bersentuhan. Disandarkan kepalanya dibahu Yesung sambil tersenyum-senyum sendiri.
“ aku bahagia sekali, entah mengapa melihatmu perasaanku jadi gembira. Ah, sihir apa yang kau ucapkan sehingga aku jadi seperti ini. “ yumi tersenyum lebar.
Mereka berdua diam. yumi senyum-senyum sendiri sedangkan yesung diam seperti orang sedang melamun.
“ dasar aneh “ ucap Yesung tiba-tiba. Yumi langsung menyeritkan alis karena binggung dengan kata-kata Yesung tadi. Yumi mengangkat kepalanya dan menatap wajah Yesung. Kali ini Yesung juga ikut menatap Yumi dengan tatapan yang berbeda, tidak tatapan dingin melainkan tatapan hangat yang mampu membuat jantung Yumi berdetak kencang.
“ s..siapa yang aneh oppa? “ tanya yumi gugup. Yesung benar-benar hebat, hanya dengan tatapan seperti ini saja mampu membuat Yumi jadi salah tingkah. Sesekali yumi membuang pandang karena tidak kuat menatap mata Yesung.
“ apa sop nya sudah dingin? “ yesung bangkit dari sofa dan duduk diatas lantai didepan meja. diambilnya sendok yang ada dinampan dan mengambil sesendok kuah sop itu untuk mencicipinya.
Yumi ikutan duduk dilantai disamping Yesung. Kepalanya mencondong kesamping agar bisa melihat wajah Yesung lebih jelas.
“ bagaimana rasanya oppa? apakah keasinan? “ tanya Yumi.
“ enak “ jawabnya tanpa menatap yumi. yumi langsung tersenyum senang begitu mendengarnya.
“ ottokhe? “ ucap yumi tidak percaya. Padahal ia hanya sebentar memasaknya.
“ ne, kalau tidak percaya, Cobalah “ Yesung menyuapi sesendok potongan wortel kemulut Yumi. yumi mengunyahnya pelan, dan ternyata benar wortelnya enak. Padahal Yumi hanya pakai insting untuk mengukur tingkat kematangannya. Tidak disangka masakannya enak begini.
“ ne, enak. “ ucap yumi sambil mengunyah. Yesungpun kembali memakan sop itu.

Tiba-tiba Yumi diam, tubuhnya kaku tidak bergerak sama sekali. Jantungnya berdetak kencang dan perasaanya tidak karuan. Pipinya jadi merah seperti udang. Ia pun mulai tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila.
Yesung yang menyadari ada yang aneh pun langsung menoleh ke Yumi. Yesung menyeritkan alisnya karena binggung melihat ekspresi muka Yumi.
“ kau kenapa? “ tanya Yesung .
Yumi tidak menjawabnya melainkan senyumnya semakin lebar. Mukanya justru makin memerah seperti udang. Menyadari wajahnya memerah, yumi langsung melipat kedua tangannya dimeja dan menundukan kepalanya untuk menutupi wajahnya.

‘ apa ini mimpi? Benarkah ini mimpi?! Tadi...... tadi aku dan Yesung oppa makan dengan sendok yang sama!!......... ini yang pertama kalinya!..... ‘ yumi berteriak dalam hati. Sekarang perasaanya makin tidak karuan.
Yesung yang tadinya sedang asyik makan malah dibuat binggung dengan sikap Yumi barusan. ‘ ada apa dengannya? ‘ tanya benaknya dalam hati.
“ kau kenapa? “ tanya Yesung lag
“ anniyo ( tidak apa-apa) “ jawab Yumi yang masih senyum-senyum sendiri.

------------next day---------------------

Yumi mulai berkerja dikantornya, setelah selesai memeriksa file-file ia membuka majalah online dengan ipad nya. Dilihatnya pakaian-pakaian baru, sepatu-sepatu baru yang membuatnya terpesona. Jari telunjuknya mengeser-geser layar beberapa detik sekali untuk membuka halaman selanjutnya.
Matanya terbelak begitu melihat wajah Yesung disitu. Judul yang besar ditempel diatas fotonya. ‘ DIAM-DIAM, YESUNG SUDAH PUNYA KEKASIH’ itulah judul halaman ini.
Dibacanya kedua paragraf itu.
“apa-apaan ini “ terlihat jelas kalau Yumi kesal membaca berita ini. jari telunjuknya langsung mengesek layar untuk melihat halaman selanjutnya. Bola matanya membesar dan mulutnya terbuka. Disitu terdapat foto Lee Jung Hee sedang tersenyum manis mengenakan baju cardigan biru dengan rambut cokelatnya yang terurai rapih. Inti berita itu adalah ‘Lee Jung Hee adalah kekasih Yesung’
‘ bukankah dia wanita yang ada dirumah Yesung oppa waktu itu?’ ucapnya dalam hati.

FF KYUHYUN AND ME part 2 -- END

KYUHYUN AND ME
PART 2 ------ END

#Kyuhyun POV
Sepanjang perjalanan kami berdua diam, tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulutku.
Aku sampai didepan rumahnya yang terletak diperumahan. Kuparkirkan mobilku dibibir jalan. Ia membuka pintunya dan keluar. Aku juga membuka pintu mobil dan menghampirinya yang hendak berjalan menuju pagar rumahnya.
Aku berdiri didepannya sehingga langkahnya terhenti.
“ ada apa? “ tanya kara .
Aku mengaruk kepalaku yang memang tidak gatal. Aku ingin mengajaknya kencan namun aku binggung bagaimana mengatakannya.
“ e...e ..... “ ucapku gugup.
“ aku ingin masuk kerumah.. “ ucap kara .
“ e... e.... “ aish, mengapa susah sekali mengatakannya. Jujur, aku gugup sekali saat ini.
Kara membuang nafas , ia sudah melangkahkan kakinya kesamping namun aku tahan. Aku harus mengatakannya sekarang. Sekarang.
“ apa ? “ tanyanya lagi.
Aku menarik nafas panjang lalu menatap matanya.
“ besok malam, maukah kau pergi denganku ? “ huh, aku lega sekali. Namun aku kembali gugup, apa jawaban kara?
Aku menatap matanya penuh harap . berharap ia memberikan jawaban ya .
“ tidak “
Ia melangkahkan kakinya pergi. Aku terkejut mendengarnya. Dia menolak?
Kubalikan badanku dan kembali mengejarnya. Aku kembali berdiri didepannya.
“ wae? (kenapa? ) “ tanyaku dengan perasaan kecewa.
“ apakah aku harus memberikan alasannya? “ ia malah balik bertanya.
“ ani, tapi .... tapi aku ingin mengetahuinya. Kalau malam besok malam tidak bisa, bagaimana malam ini? “
“ aku tidak mau “ jawabnya lantang.
“ wae? Apa kau ada acara lain? “ tanyaku lagi.
“ aku tidak mau , walaupun tidak ada acara aku tetap tidak mau “ ucapnya ketus.
“ kau harus mau, aku sudah menolongmu. Dan kau sudah utang budi padaku “ kata-kataku sangat tepat untuk saat ini. aku yakin ia tidak akan menolaknya.
Ia diam dan entah pandangannya kemana.
“ bagaimana? “ tanyaku setelah lama ia diam. Ia mendongkah kepalanya dan menatapku.
“ baik. Malam ini . kita ketemuan dimana? “
“ aku akan menjemputmu. Jam 7 malam. “
Aku langsung pergi dan masuk kedalam mobilku. Kulihat ia sudah berjalan memasuki rumahnya. Ah! Aku tidak sabar untuk malam ini ~~



# Kara POV
Apa maksudnya mengajaku pergi? Apa ia ingin kita berkencan? Tapi untuk apa? Bukankah kita sudah putus hubungan? Dasar gila! Dia ingin mempermainkan hatiku lagi? Mentang-mentang masuk dijurusan yang sama, ia berharap kejadian sewaktu SMA akan terulang kembali? Jangan harap ! aku tidak akan menjadi budakmu lagi. Aku tidak akan membantumu untuk mendapatkan nilai bagus. Cukup SMA saja aku seperti itu.

Aku duduk dibibir tempat tidurku. Aku bingung baju apa yang akan aku gunakan untuk malam ini. sekarang sudah sore menjelang malam, dan aku belum menyiapkan semuanya. Sekarang sudah jam setengah 7. Lebih baik aku bersiap-siap sekarang.

Kukenakan dress selutut berwana pink soft dengan campuran warna putih pucat dibagian bawahnya. Dress ini aku timpal dengan blezer putih yang panjangnya sampai lengan. Kupakai sepatu convers besar berwarna hitam pekat dengan tambahan warna putih dan biru laut. Aku tidak mau memakai high hells, karena aku rasa acara ini tidak terlalu penting. Kuikat rambutku dengan gaya kunciran kuda. wajahku kupoles sedikit make up, dan terakhir aku mengunakan gelang tangan dan kalung emas putih dileherku.

Aku keluar rumah karena aku sudah mendengar suara klakson mobil kyuhyun. Ia membukakan aku pintu dan aku langsung duduk didepan. Hari ini wajahnya terlihat berseri-seri berbeda denganku yang terlihat biasa saja. Tidak tersenyum dan tidak cemberut.

Hari ini ia terlihat tampan, kemeja hitam sampai lengan, celana panjang berwarna abu-abu tua dan sepatu convers seperti ku, namun modelnya berbeda. Sepatunya terlihat lebih besar dan modelnya terlihat lebih ribet. Gaya rambutnya juga bagus, ia menaikan poni nya keatas sehingga jidatnya terlihat. Rambut cokelatnya terlihat kaku, apa dia pakai cream rambut?
“ aku suka gaya berpakaianmu hari ini, feminim dan tomboy. Itu terlihat keren “ puji kyuhyun begitu ia selesai mengenakan seltbetnya.
Apa yang ia katakan? Baru kali ini ia memujiku. Ya, aku tidak akan tertipu untuk kedua kalinya.
“ cepat berangkat, aku tidak mau berlama-lama denganmu “ ucapku ketus sambil menatap lurus kedepan.
“ baiklah... “
Dinyalakan mobilnya kemudian ia melanju menuju suatu tempat, kelihatanya seperti Lotte World. Mau apa dia kesini? Tiap pergi denganku pasti selalu kesini, apa tidak ada tempat lain?

Benar dugaanku, Kyuhyun mengajakku ke Lotte World.
Aku turun dari mobil kyuhyun dan lekas memesan tiket untuk kami bermain. Aku berjalan disamping kyuhyun dan melihat-lihat. saat kami sedang mengantri untuk menaiki roller coaster Kyuhyun mengandeng tanganku dan menggengamnya erat. Aku berusaha untuk melepaskannya namun ia malah menggengamnya semakin erat. Aku menoleh kesamping, mataku dan mata Kyuhyun bertemu. Kutatap matanya dengan tatapan evil milikku, namun sepertinya kyuhyun tidak perduli. Ia malah tersenyum manis dan kembali menghadapkan kepalanya kedepan. Dasar namja gila !!

Mengapa roller coaster? Apa tidak ada permainan selain roller coaster? Padahal disini masih banyak wahana yang sama serunya dengan roller coaster.
Aku duduk dibangku samping Kyuhyun, tak lama kemudian roller coaster ini berjalan. Ia berteriak histeris, sedangkan aku biasa saja. Ini sangat membosankan. Diam-diam aku meliriknya , kulihat raut wajahnya seperti anak kecil yang sedang bermain asyik ditaman bermain.
‘ dia itu sudah besar, mengapa tingkahnya seperti anak kecil? ‘



#Kyuhyun POV
Bermain roller coaster itu ternyata menyenangkan, apalagi dengan mata tertutup. Aku merasa seperti sedang terbang diawan . secara reflek aku berteriak karena aku merasa sedikit takut. Namun entah mengapa perasaanku jadi sedikit lega dengan berteriak. Aku merasa semua masalah dan segala penat diotakku jadi hilang sesaat.
Aku melakukan ini karena waktu dulu kara pun juga seperti ini. ia menutup matanya dan berteriak. Ya, memang aku merasa suara teriakannya sangat menganggu telingaku, namun setelah aku coba rasanya menyenangkan.

Wahana ini berhenti. Aku turun dan berjalan mencari wahana lain. Tanganku kembali mengandeng tangan kara. Kulihat wajahnya kembali kesal, namun aku tidak perduli.
“ tidak bisakah kau melepaskan tanganmu ? aku tidak suka “ ucap kara ketus saat kami berjalan. Aku menoleh sebentar lalu menghadap kedepan kembali.
“ aku ingin seperti ini, bukankah kita sudah lama tidak melakukannya? “ jawabku santai.

Aku sempat tertegun mendengar jawabanku sendiri. Bukankah itu kata-kata yang pernah kara ucapkan saat hari jadi kita ke 4 bulan? Kara juga sempat terdiam mendengarku berkata seperti itu. pasti ia juga memikirkan apa yang aku pikirkan.

---- 2 jam kemudian ------

“ kau lapar ? “ tanyaku pada kara yang sedang sibuk memakan Ice cream Blueberry nya . ia menggeleng . matanya masih fokus pada ice cream jumbo yang berada dimangkuk kaca itu.
“ mana mungkin kau tidak lapar, sudahlah mau makan apa? “ tanyaku lagi.
“ Ice cream, pesankan yang ukuran jumbo . “ jawabnya, ia terlihat asyik sekali menikmati Ice cream itu. sedangkan ice creamku masih banyak. Aku tidak percaya kalau ia tidak lapar, perutku saja sudah keroncongan. Yasudah, biar aku saja yang pesan.

aku memesan paket double steak, cukup atau bahkan lebih untuk menganjal cacing-cacing nakal diperutku. Tak lama kemudian pesanan itu datang, pelayan itu menyerahkan kedua piring kaca itu didepan kami.
“ ayo dimakan .. “ ucapku. Kuambil pisau dan garpu dan bersiap untuk memotong-motong dagingnya.
“ mana Ice creamku? “ tanya kara yang celiwengan mencari dimana makanan yang sudah diincarnya dari tadi.
“ kau makan steak ini saja, tidak baik makan ice cream terus “ jawabku tanpa mengalihakan pandanganku dari daging sapi ini.
Kudengar suara bangku berdecit, aku menoleh. Kara bangkit dari kursinya tangannya langsung aku tahan sehingga langkahnya terhenti. Aku mendongkah kepalaku keatas agar bisa melihat wajahnya yang sedari datar tanpa ekspresi.
“ mau kemana? “ tanyaku.
“ beli ice cream “ jawabnya.
Dia benar-benar keras kepala ...



# kara POV
Kami sedang dalam perjalanan pulang, aku duduk diam dimobilnya dan memandang kesamping melihat gedung-gedung tinggi dikota ini. didalam mobil ini Kyuhyun menyalakan sebuah lagu akustik yang aku tidak tahu judulnya apa. Temponya slow, musiknya tidak terlalu berat untuk didengar dan suara perempuan itu lembut sekali. Sesekali ada suara bunyi biola yang mengiringi sepanjang lagu.
Apa kyuhyun mau membuat aku tidur? Ya aku tau kalau sekarang ini memang sudah malam, tapi bukan berarti dia bisa memanfaatkan keadaan ini. jangan harap aku akan tertidur disini.

“ kalau mengantuk, tidur saja. Nanti kalau sudah sampai aku bangunkan .. “
“ tidak “ jawabku datar.
Mobil Kyuhyun berjalan lebih lama dari sebelumnya, ternyata disini sedikit macet. Terpaksa sesekali mobil Kyuhyun harus berhenti. Kutengok jam tanganku yang sekarang sudah menunjukan pukul 10 malam lebih. Aku mulai merasakan mataku sudah mulai terbuka-tertutup. Musik acoustik ini semakin terdengar jelas ditelingaku, apa Kyuhyun membesarkan suaranya? Tapi dari tadi tangannya distir mobil terus.
Ah, keadaan ini membuatku semakin mengantuk saja.



# Kyuhyun POV
Dijalan mendadak macet sehingga butuh waktu 30 menit lebih untuk sampai dirumah Kara. Aku berhenti didepan pagar rumahnya. Aku menoleh kesamping ternyata dia sudah tertidur. Kugoyangkan lengannya sambil memangil-mangil namanya.
“ kara ... bangun sudah sampai .. “
Kara malah meringis dan mendengus kesal ..
“ ish ... diem sih “ ucapnya dengan wajah kesal . jidatnya mengkerut dan alisnya saling bertemu. Aku tersenyum kecil melihatnya.
Lama kelamaan jidatnya sudah tidak mengkerut lagi dan alisnya mulai menjauh. Ya, memang sudah menjadi rahasia umum kalau wanita sedang tertidur pulas itu memang memiliki aura yang memikat laki-laki.

Kudekatkan tubuhku ketubuh kara untuk melepaskan seltbetnya. Seltbetnya terlepas, aku sedikit memundurkan tubuhku kembali kebelakang namun tertahan karena melihat wajahnya yang sangat dekat dengan wajahku. Niatku untuk kembali duduk terbatalkan karena aku terhipnotis olehnya.
Kupeluk tubuhnya karena aku sangat ingin melakukannya. Tanganku melingkari punggung kursi Kara. Kutempelkan pipiku dipipinya, kupejamkan kedua mataku lalu aku berbisik pelan.
“ aku ingin kita kembali seperti dulu, bisakah kita kembali menjadi sepasang kekasih lagi ? sungguh aku ingin seperti itu. aku tidak akan memanfaatkan mu lagi .. sungguh. “
Mataku terbuka perlahan, aku sedikit lega setelah mengatakannya. kumundurkan tubuhku kebelakang sehingga aku kembali duduk dibangku. Tanganku kembali menguncangkan bahunya agar ia terbangun.
“ kara ... bangun .... “
Ia membuka matanya pelan. Ia tidak meringis lagi? Kulihat wajahnya sepertinya ia sangat mengantuk. Diucak ucaknya kedua matanya dengan punggung tangannya. Aku turun dari mobil dan berjalan setengah memutari mobilku untuk membukakan pintu untuk kara.
“ ayo ... “ kuambil pergelangan tangannya dan membantunya turun. Ia tidak marah ataupun menolak bantuanku. Mungkin karena dia dalam keadaan sedikit tidak sadar .



# Kara POV
Apa yang ia katakan tadi? Apa benar ia ingin balikan denganku ? suaranya ... suara beratnya begitu mengema ditelingaku bahkan sampai menyebar keseluruh tubuhku. Bisikannya itu membuatku langsung tersadar .
Aku menaiki anak tangga menuju kamarku sambil memegangi pipiku yang tadi barusan menyentuh pipi kyuhyun . ini pertama kalinya.
Kurebahkan diriku keatas kasur dan menatap kelangit-langit kamarku. Hatiku sempat hampa melihat keatas. Dulu saat SMA langit-langit kamarku ramai dengan foto Kyuhyun. Jadi sebelum aku tidur aku pasti melihat wajahnya dahulu, berharap aku akan mimpi indah.
Namun sekarang langit-langit itu sudah kosong. Hanya ada cat pucat berwarna putih dan sedikit lem yang sudah mengeras disana.
‘ apa benar kata-kata kyuhyun tadi itu berasal dari dalam hatinya? Namun, aku takut ucapannya itu hanya akan menjadi bomerang lagi dihidupku. Sudah cukup aku merasakan sakitnya pada cinta pertama sekarang aku tidak mau itu terulang kembali...
Namun, hatiku berkata lain, setiap ada didekatnya mengapa jantungku selalu berdekup kencang, perasaanku jadi lain. Berbeda ketika aku bersama dengan namja namja lainnya.
Ekspresi Kyuhyun saat bermain diLotte World sama percis denganku saat aku berkencan dengannya saat aniv kita ke 4 bulan. Dulu saat berkencan dengannya sepanjang hari aku selalu tersenyum ceria, aku tidak pernah cemberut sedikitpun. Saat bermain roller coasterpun sama. Apa Kyuhyun juga merasakan apa yang aku rasakan dulu?

------- next morning --------------

Aku duduk dibangku kantin sendiri dari tadi aku menunggu suri namun ia belum saja datang.
“ hai Kara .. kau sendirian ? “ tanya jong won , namja yang selalu mendekatiku saat aku mulai masuk kuliah. Aku menyengir kecil dan menjawab.
“ ne .. “ jawabku. Ia lalu duduk disampingku dan mendekatkan bangkunya agar lebih dekat denganku. Aku jadi merasa risih .
“ kara, apa kau sudah punya namjachingu? “
Aku yang sedang minum jus hampir saja tersedak mendengar pertanyaannya.
“ ani, aku tidak punya ... “
Ia terkejut begitu mendengar jawabanku, apa jawabanku begitu mengejutkan?
“ benarkah ?! wah ini berita bagus. Ehm .. kara , apakah kau mau menjadi yeojachinguku? “
Aku tersedak mendengarnya. Apa-apaan namja ini? apa dia tidak punya muka? Frontal sekali? Diapun mengatakannya seperti sedang mengajak orang ngobrol. Terlihat sekali ia Cuma main main.
“ tidak “ jawabku datar.
“ kenapa? Memangnya aku ini jelek? “ tanyanya yang tidak terima.
“ aku tidak menyukaimu .. “ jawabku tanpa memandangnya. Tanganku masih asyik mengaduk aduk sedotan diminumanku.
“ tapi aku menyukaimu kara ... sangat menyukaimu ... “
“ aku tidak mau “ kugelengkan kepalaku pelan.

Ia bangkit dan menyingkirkan bangkunya. Aku langsung menoleh kesamping dan melihatnya sudah berlutut disampingku.
“ KARA !! AKU MENYUKAIMU ! MAUKAH KAU MENJADI YEOJACHINGUKU?!! “ serunya .
Semua anak-anak yang ada dikantin memandangi ku dan namja gila ini. ada yang memandangiku dengan tatapan jengkel, ada yang tersenyum senyum sendiri, ada yang tertawa, ada juga yang tercengang. Huh ! aku benci keadaan ini.
“ kara ? apa kau mau menerimaku? “
Aku diam, binggung mau mengatakan apa. Ingin sekali aku menolaknya, namun segan sekali. Banyak orang yang memandangi kami. Dasar namja ini pintar sekali !!
“ e ...e ... “ aku binggung mau mengatakan apa . tidak mungkin aku menolaknya dalam situasi seperti ini. seharusnya aku bicara padanya secara 4 mata. bukan ratusan mata seperti ini.
“ terima .... terima .... “
“ ciieeee ..... “
Berbagai macam teriakan mereka lontarkan kepada kami. Aku harus seperti apa? Yatuhan tolong aku dari namja mengerikan ini ! .....................


Tiba-tiba Dia datang dari kerumunan ini dan menghampiriku. Ini percis seperti di Film film ataupun didrama-drama. Ia menariku sehingga aku berdiri disampingnya.
“ ayo kita pergi, bukankah kau sudah menungguku ? “ Kyuhyun mengaitkan tanganku dilengannya.
Suasana menjadi sedikit hening, aku mendengar sedikit bisikan-bisikan kecil dari beberapa perempuan disini.
“ hei, kau ini siapa? “ Jong woon berdiri didepan kami.
“ dia yeojachingu ku “ jawab Kyuhyun santai. Aku tercengang mendengarnya berkata seperti itu.
“ hahaha... kau ini bercanda ya? Kara itu tidak punya namjachingu ... “ ledek Jong woon
“ kalau tidak percaya tanyakan sendiri pada Kara .. “ kini kedua laki-laki gila ini menatapku. Aku jadi binggung.
“ kara, apa dia namjachingumu? “
“ ee................. ne “ kata-kata terakhir aku ucapkan dengan cepat. Kyuhyun langsung tersenyum manis sedangkan namja gila ini langsung cemberut.
“ kau mau bukti lain? “
Bukti lain? Apa maksud Kyuhyun?

Cup !
Satu kecupan secepat kilat menyambar pipiku. Mulutku terbuka dan mataku membesar. Apa yang barusan ia lakukan !!!
Aku menoleh dan menatapnya dengan tatapan ‘ awas kau ‘ tapi ia malah tersenyum manis.
“ ayo ... “ kyuhyun menarik tanganku dan membawaku pergi dari kantin.


“ hei, beraninya kau ! “ seruku setibanya kami ditempat taman kampus. Kuhempaskan tanganku sehingga genggamannya lepas. Aku kesal dengan kelakuannya barusan.
“ kau itu apa-apaan? Mengapa berteriak? “ kyuhyun sok tidak tahu.
“ siapa yang mengizinkanmu melakukan itu! “
“ kau ini kenapa? Lagi pula itu Cuma dipipi . bukan .............. “ kyuhyun berhenti berbicara dan memandangi bibirku. Aku jadi gugup dan memundurkan langkahku kebelakang.
“ hei , kau jangan berani macam-macam ya. Bibirku ini masih perawan asal kau tau saja . “ kuperingatkan Kyuhyun dengan sambil mengancungkan jari telunjukku.
Kyuhyun senyum senyum sendiri sambil sesekali tertawa kecil. Aku jadi binggung.
“ bibirmu masih perawan? Hahahaa ... “ ia tertawa sambil mendongkah kepalanya keatas. Selucu itukah? Memangnya aneh mahasisiwi belum pernah dicium?
“ kau yakin bibirmu masih perawan? “ kyuhyun bertanya sambil tertawa.
“ ne ... “ jawabku sedikit kurang yakin. Aku merasa ada yang aneh, namun apa? bibirku memang masih perawan, tapi sepertinya sudah tidak lagi. Tapi ................
“ kau berterima kasihlah padaku. “ ucap Kyuhyun. Aku mengkerutkan keningku karena binggung.
“ berterima kasih? “
“ ne, seharusnya kau berterima kasih padaku karena first kiss mu dengan namja tampan dan terkenal sepertiku......... “
Jleb !
Aku terkejut bukan main, apa maskudnya? Ah! Tidak mungkin !!!!
“ kau belum ingat? Ah, saat itukan kau pingsan ... “ kata Kyuhyun dengan entengnya.

Aku langsung teringat kejadian dimalam itu, jadi ...... benarkah ?........... ternyata hembusan nafas itu milik .......... Kyuhyun ?.................
“ dasar namja gila, pabo, jelek, kurang ajar !!!!!!! “ kucekek lehernya sekeras mungkin, kali ini aku benar-benar sudah emosi mendarah daging ..
“ hentikan kara .... “ wajah kyuhyun memerah dan sesekali ia batuk batuk. Tangannya berusaha untuk melepaskan tanganku dari leher panjangnya ini.
“ kau .... kau sudah menghancurkan cinta pertamaku dan kau juga sudah menghancurkan...................... “ kulepaskan tanganku dan mataku basah .
Aku jongkok diatas rumput hijau ini dan menunduk. Tak kusangka sekarang aku menangis disini . Kyuhyun jahat sekali .........
“ kara .... apa kau menangis? “
Aku tidak memperdulikan pertanyaannya barusan. Aku tidak perduli. Tangisanku semakin besar.
“ mian kara .. aku tidak bermaksud seperti itu ...... “ kyuhyun mengusap punuk kepalaku pelan.
“ pergi ! “ seruku yang masih menangis diam.

Kau jahat Cho Kyuhyun, memangnya apa salahku padamu? Sampai kau tega seperti ini padaku? tidak tahukah kau kalau kedua hal itu sangat penting bagi seorang wanita?
Memangnya kau anggap aku ini apa?

“ jangan menangis, mianhae .... ayo,banyak orang yang mulai mempertontonkanmu “
“ bodo ! pergi kau ! “ seruku.
Benarkah orang-orang mempertontonkanku? Aduh, bagaimana ini?
“ berhentilah menangis kara .. bagaimana kalau kau kugendong? “ tawar Kyuhyun.
Itu ide yang bagus, aku suka digendong. Tapi .... ah, aku ini kekanak-kanakan sekali, memangnya aku ini bayi yang bisa diiming-imingi sesuatu? Tidak! Aku ini wanita yang sudah dewasa.
“ bagaimana kalau kau kutraktir ice cream? Gimana? Ice cream jumbo ..... “
Kali ini aku benar-benar tidak bisa menolak. Ice cream ...... jumbo? ... aku mau ! ini tawaran yang bagus. Aku memang bisa membeli ice cream itu dengan uangku, tapi nanti aku tidak bisa membeli baju baru. Sekarang sudah akhir bulan dan uangku makin menipis. Baiklah, tawaran ini aku terima.


# Kyuhyun POV
Kara mengangkat kepalanya perlahan. wajahnya basah dan matanya merah. Sesedih itukah? Ia mengusap pipinya dengan punggung tangannya. Ia menatapku dengan tatapan kesal. Aku jadi tambah merasa bersalah.
Kuulurkan tanganku kedepan wajahnya.
“ ayo ... “ kataku.
“ enak saja, bukankah katanya kau mau mengendongku? “
Astaga! Dia ini anak TK atau mahasiswi? Apakah ia tidak merasa malu dengan ucapannya barusan?
“ mengapa melamun? Cepat gendong aku dan jangan lupa traktir aku ice cream yang banyak ... “ ucapnya yang masih cemberut.
Ya, tidak apalah yang penting ia tidak menangis lagi.
Kubalikan badanku membelakanginya. Ia melingkari tanganya dileherku dan menaruh dagunya dibahuku. Aku berdiri dan mengangkat tubuhnya yang  bisa dibilang tidak terlalu berat sekali karena dia tergolong wanita yang kurus. Kugenggam kakinya agar ia tidak terjatuh.
Aku berjalan menuju tempat parkir , disepanjang jalan orang-orang disini pada memperhatikan aku dan kara . tidak jarang namja ada yang menatapku dengan tatapan aneh. Ya, aku tau kara memang menjadi primadona disini.

“ menunduk “ kataku begitu kubukakan pintu mobilku. Kududukan kara diatas bangku mobilku. Aku berjalan memutari mobilku dan duduk dibangku sebelah kara.

Aku dan kara makan dikedai ice cream yang ada disalah satu mall diseoul. Kara benar-benar seperti anak kecil, dia lahap sekali memakan Ice creamnya. Sudah satu mangkuk ia habiskan dan sekarang mangkuk kedua. Sedari tadi aku tidak memakan Ice cream choco cips ku karena aku sudah kenyang melihat kara makan.
“ kau masih marah denganku? “ tanyaku.
“ ne ... “ jawabnya yang masih sibuk dengan Ice creamnya. Aku kembali dan menganduk aduk ice creamku.
“ kau jangan harap ciuman itu sebagai first kiss ku, aku tidak pernah menganggapnya itu terjadi. “ ucap kara .
Hatiku semakin sedih mendengarnya. Benarkah ia sampai sejengkel itu? sudahlah, itu haknya , aku tidak berhak untuk melarangnya.
“ yasudah, sehabis ini kau mau main? “ tawarku. Hatiku sedang sedih saat ini, lebih baik aku bermain saja.
“ main? Kemana? “ tanya kara.
Dia mau bermain denganku? Apa aku tidak salah dengar.
“ hmm .. kemana saja ... “


Aku mencoba permainan pump mall ini. permainannya seru, namun aku tidak sejago kara . ia lincah sekali. Aku sudah kalah dilevel awal. Aku juga mencoba permainan basket , kali ini aku yang menang kara kalah. Ia tidak memasukan satu bola pun, sedangkan aku selalu masuk.

Aku berkeliling mencari permainan mana yang cocok untuk orang dewasa sepertiku karena sebagian tempat bermain ini diisi dengan anak-anak.

“ aku capek ... “ ucap kara.
“ kau lelah ? yasudah ayo pulang .. “ kugandeng tangannya dan kami berjalan keluar dari tempat ini. Ia tidak marah, tumben sekali.
“ aku .. aku mau ice cream ... “ ucapnya malu malu. Sungguh, ia seperti anak kecil. Ia tidak malu-malu Dan tidak terlalu menjaga gengsinya. Ini yang aku suka.
“ ice cream? Baiklah .. “ jawabku sambil tersenyum.


Mobilku berhenti tepat didepan rumahnya. Ia hendak membuka pintu mobil namun langsung aku tahan tangannya.
“ kara .. kau sudah tidak marah lagikan? ........ “ tanyaku untuk memastikannya. Wajahnya kembali cemberut.
“ sudahlah, jangan ungkit itu lagi ... “ jawabnya .
“ yasudah ..... “ kulepaskan tanganku dan membiarkannya pergi .


Malam ini aku sedang ngobrol dengan noonaku yang ada diperancis lewat telfon.
“ aku baik disini ... kapan aku diajak berlibur kesana? “ tanyaku bercanda.
“ sekarang saja, aku sedang libur 3 bulan . mainlah kesini “
“ benarkah? Wah, aku tadi hanya bercanda “
“ tidak, kau main saja kesini. “
“ yasudah, aku akan main kesana... “



#Kara POV
Aku duduk dimeja belajarku sambil melamun memikirkan kejadian tadi siang dikampus. Aku merasa seperti sedang bermimpi, mimpi buruk dan mimpi baik.
Teringat lagi dibenakku saat kejadian dimalam itu, hanya ada aku dan Kyuhyun disitu. Aku sungguh binggung dengan perasaanku sendiri. Aku membencinya tapi mengapa hatiku berkata lain?
Aku ini memang gadis bodoh, sudah tau aku pernah disakiti olehnya tapi mengapa aku masih menaruh perasaan padanya?
Tapi, ucapan Kyuhyun waktu dimobil itu apakah benar? Apa dia bilang memang dari dalam hatinya yang paling dalam? Benarkah ia ingin menjadi kekasihku lagi?
‘ dreet ‘ ponselku berdering. Ada panggilan masuk dari Kyuhyun.

“ yeobseo ... “
“ kara, malam ini aku ingin bertemu denganmu, apakah kau bisa menemuiku? “
“ ada apa? aku tidak mau “ jawabku berbohong. Aku ini bodoh sekali, sudah menolak tapi malah bertanya ‘ada apa?’
“ pokoknya aku ingin bicara padamu, ini sangat penting. Aku mohon “
“ ne, dimana? “
“ aku akan menjemputmu jam 8 malam. Bye .. “
Tuut tuuut . panggilan langsung diputus olehnya.
Sopan sekali ia memutuskan panggilannya. Seharusnya aku yang begitu !

----- 8 malam -------

“ kita mau kemana? “ tanyaku. Saat Kyuhyun sedang menyetir. Tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya, Kyuhyun menjawab
“ kesuatu tempat “
“ iya, tapi kemana? “ tanyaku yang sedikit kesal
“ rahasia “

Akhirnya aku sampai didepan sungai han, sungai yang berada ditengah kota. Kyuhyun memarkirkan mobilnya disamping sungai dan aku duduk dideretan anak tangga yang lebar disana. Aku binggung sebenarnya Kyuhyun mau ngapain? Sampe-sampe nyuruh aku untuk duduk sendirian disini .
Aku suka udara disini, begitu dingin dan sejuk karena angin malamnya. Walaupun aku hanya mengunakan pakaian emotion berlengan panjang dan celana point one aku masih merasa sedikit dingin, tapi aku tetap suka.
Disini memang tempat yang sangat indah, sungai yang tenang dan lampu lampu kota yang menghiasi sungai han dimalam hari semakin memberikan kesan romantis disini. tidak jarang aku melihat pria-wanita jalan bersama atau duduk diarea sini. Namun walaupun aku dan Kyuhyun pergi ketempat ini bukan berarti kita ini ‘ pasangan kekasih ‘

“ kara ... “aku menoleh kebelakang karena Kyuhyun datang dengan 1 buah balon besar bewarna merah muda berbentuk hati. Apa maksud Kyuhyun?
Aku berdiri dan dia menghampiriku.
“ kau, mengapa membawa balon? “ tanyaku.
Kulihat ia terlihat tegang , memangnya dia mau apa?
“ emm ... aku ... aku ...... “
Aku mengkerutkan keningku karena binggung. Lalu sekejap, kyuhyun langsung menatap mataku dalam dan memperdekat jarak kami.
“ kara .. malam ini aku ingin mengatakan sesuatu padamu, aku tau ini terlalu cepat namun aku tidak mau membuang waktu lagi.... kara ... maafkan semua kesalahanku saat SMA dulu, aku memang salah dan aku menyesal sekarang. Aku ini memang pria bodoh dan tidak tahu diri........... kara, dimalam ini, ditanggal 3 oktober ini aku ingin bilang ............... ‘ maukah kau menjadi kekasihku lagi?........................................ ‘ “
Kyuhyun menyodorkan balon hati itu padaku, aku yang masih terkejut dengan perkataannya barusan.
Karena dari tadi aku tidak menerima balon itu akhirnya Kyuhyun mengambil pergelangan tanganku dan menaruh benang balon itu diselip selipan jariku.
“ kamu gak usah ngomong untuk kasih jawabannya, tapi kamu balikin badan kamu kebelakang dan disitulah kamu menjawab. ‘ Kalo kamu terima aku, kasih balon ini ke aku .. tapi kalo kamu .... nolak, kamu lepasin balon ini keudara “
Kyuhyun membalikan badanku kebelakang, aku menurut saja. Didepan mataku sudah terpampang sungai han yang berwarna gelap.

Apa aku ini sedang bermimpi? Benarkah yang kudengar itu memang kenyataan?
Tanpa kusadari mulutku masih terbuka karena aku masih terkejut.
“ kara bagaimana? “ suara Kyuhyun membuyarkan lamunanku. Badanku reflek bergerak kebelakang. Aku kurang menyadari kalau sekarang ini aku sedang mengenggam setali balon yang sangat kecil. Karena hal itu, tanganku terbuka dan balon itu .................... terlepas.
Aku belum sadar kalau balon itu terlepas dari tanganku dan perlahan terbang. Aku merasa binggung melihat raut wajah Kyuhyun yang tiba-tiba sedih dan memandangi keatas langit. Tiba tiba ....
Balon ! sontak aku langsung ingat dengan balon yang ada ditanganku dan membalikan badanku kebelakang. Kulihat balon itu terbang menuju langit hitam dilangit. Aku langsung berlari mengejar balon itu yang sudah terlanjur terbang tinggi.



#Author POV
Mengetauhi balon itu sudah terlepas dari tangannya , kara berlari mengejar balon itu dan berusaha untuk mendapatkannya. Namun balon itu sudah terlanjur terbang dan perlahan mulai menjauh.

Dilain sisi Kyuhyun pergi meninggalkan kara karena ia tidak punya muka untuk bertatapan wajah dengan kara lagi. Ia malu karena sudah ditolak oleh Kara.
kara berlari mengejar balon itu dan berteriak.
“ Hei mau kemana kau ! cepat kembali ! “ seru kara kepada balon hati itu. tentu saja balon itu tidak akan kembali melainkan akan terbang lebih tinggi lagi.
“ Hei Bodoh ! kembali ! “ melihat balon itu malah terbang semakin tinggi kara malah berteriak semakin keras.
“ hei kembali ! aku bilang kembali ! kau itu sudah menghilangkan kesempatan orang saja ! dasar tidak berguna !! “ kara berteriak dan mengeluarkan kata-kata itu karena kesal. Ia seperti telah kehilangan kesempatan besar dihidupnya.


“ aku memang bodoh dan tidak berguna kara, maaf aku tidak bisa kembali .... “ ucap Kyuhyun sambil berjalan menuju mobilnya. Kyuhyun salah paham, yang kara maksud itu Balon nya, bukan dirinya.
Kyuhyun masuk kedalam mobilnya dan pergi dari sungai han. Ia tahu kalau ia sudah tidak sopan meninggalkan seorang wanita sendirian dimalam hari, tapi rasa gengsinya telah menguasai dirinya saat ini.

Kara menoleh karena ia mendengar suara mobil, ia terkejut karena Kyuhyun sudah pergi dari sini.
“ mengapa ia meninggalkanku?............................. “ ucap kara pelan sambil memandangi mobil Hitam Kyuhyun yang makin lama mulai menghilang dari pandangannya.
Kara membalikan badannya kembali, dipandanginya balon itu yang masih menari-nari diterpa angin, semakin lama balon itu meninggi dan pergi entah kemana.
Kara menunduk dan duduk dideretan anak tangga yang lebar ini. matanya menatap lurus sungai Han. Sedari tadi hanya suara Kyuhyun yang ternyiang nyiang ditelinganya. Ekspresi Kyuhyun melekat kuat diotaknya.

“ aku ini ceroboh sekali, bisa bisanya aku melepaskan balon itu.................. “ gerutu kara dalam hati.

-------- next morning ------------

#Kara POV
Aku duduk ditaman kampus karena sedari pagi aku menunggu Kyuhyun, semalaman aku sudah membulatkan tekad ku untuk mengatakan semuanya . aku menerimannya, aku mau ia menjadi kekasihku lagi.

Namun sampai siang ia tidak kunjung terlihat , aku sudah menghubunginya 5 kali namun ia tidak mengangkat telfonku. lebih baik aku bertanya pada temannya saja.

----- kelas --------
“ kau mencari Kyuhyun? Tumben sekali .... “ kata Eunhyuk yang sedikit terkejut dengan kehadiranku disini.
“ ne, dari tadi aku mencarinya. Apa ia tidak kekampus? “ tanyaku.
“ kau sudah menelefonnya? “ tanya eunhyuk.
“ dia tidak mengangkatnya “ jawabku yang kembali cemberut.
“ kalau begitu aku saja yang menelefonnya. “ eunhyuk mengeluarkan ponsel slide nya dan menempelkan ditelinganya.
“ yeobseo ....... kau ada dimana? ................. MWO ! mengapa kau tidak bilang padaku !! ............... kapan kau kembali? ..................... lama sekali !!! ............. yasudah, aku tutup dulu ya telfonnya, ntar pulsanya abis lagi .. “
Memangnya Kyuhyun ada dimana? Mengapa eunhyuk kaget sekali mendengarnya.

“ dia ada diprancis, katanya tadi malam ia berangkat. Ia mau bertemu dengan nonna nya. Katanya 3 bulan lagi ia kembali ... “
Dia ke prancis? Tadi malam? Bukankah semalam itu .............. ah! Dasar namja babo !!!

Aku langsung pergi dari kelas dan pergi pulang, aku sudah tidak mood lagi belajar.
‘ DASAR CHO KYUHYUN BABO ! KAU INI BENAR BENAR JAGO SEKALI MEMPERMAINKAN HATI ORANG ! ................ 3 BULAN? AH ! LAMA SEKALI !!! ‘

----------- malam hari -----------------
Dari tadi aku menghubungi ponselnya namun ia tidak menjawabnya. Sudah berjam-jam aku melakukan ini. aku sudah tidak memperdulikan harga diriku lagi. Aku tidak perduli ia mau memandangku seperti cewek agresif atau apalah , yang jelas ia sudah sukses mempermainkan hatiku.



# Kyuhyun POV
Maaf aku tidak memberitahumu, aku sudah memutuskannya. Aku ingin refresing dulu. Aku merasa seperti mendapat sebuah berita buruk begitu ditolak olehmu. Ya, aku tau bukan saatnya untuk mengatakan hal itu padamu. Hal itu terlalu cepat. Tapi aku tidak mau kau direbut namja lain. Banyak sekali namja yang selama ini mengejarmu.
Aku harap 3 bulan berada disini bisa membuat perasaanku jauh lebih nyaman, dan begitu aku kembali rasa sukaku ini sudah hilang dan digantikan oleh yeoja lain.

“ akhirnya kau datang, hei. Mengapa wajahmu terlihat suntuk sekali? “ tanya nonna ku begitu aku sampai diapertementnya. Aku hanya tersenyum simpul dan langsung kupeluk nonna kesayanganku ini.
“ aku ini rindu padamu, makanya wajahku seperti ini .. “ jawabku berbohong. Nonna membalas pelukanku .
“ hei, aku ini tidak bodoh. Mana mungkin wajah seperti ini wajah yang rindu kepada nonnanya? Pasti ini karena wanita. “
Ah, nonnaku ini memang pandai sekali . aku hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya dan nonna langsung mempererat pelukannya.
“ benarkah ini karena wanita? Wah ternyata kau ini sudah dewasa, aku pikir ini karena psp mu .. ternyata ini karena wanita.. hei, ceritakan padaku siapa dia ? “ nonna melepaskan pelukannya dan menatap wajahku dengan senyum khasnya. Sepertinya ia ingin tau sekali.
“ hei, namdongsaeng mu ini sedang bersedih, mengapa kau tersenyum manis seperti itu ? “ aku langsung masuk keapertemennya dan tiduran disofa.
“ kyuhyun, ayo ceritakan padaku siapa dia ... “ rengek nonna sambil berlari kecil menghampiriku.
“ ani ! “


#Kara POV
Apa dia marah padaku? mengapa cepat sekali meninggalkanku? 3 bulan. 3 bulan lagi dia akan kembali. Apa perasaanku akan tetap sama selama 3 bulan? Apa selama 3 bulan aku bisa menjaga hatiku agar tetap mencintai Kyuhyun? Bagaimana nanti kalau aku menyukai namja lain? Dan bagaimana kalau nanti Kyuhyun pulang sudah membawa wanita lain?

Aku menundukan kepalaku diatas meja belajar. Diotakku hanya Kyuhyun, kyuhyun dan Kyuhyun. Dia tidak membalas pesanku dan menjawab telfonku. Dia sungguh kejam.



#Kyuhyun POV
Aku duduk diatas sofa , mataku menatap lurus kearah televisi yang ada didepanku. aku merasakan kalau nonnaku sedang menatapku dari tadi. Aku jadi merasa risih.
“ aish ! tidak bisakah kau tidak memandangiku seperti itu? “ seruku .
“ aku ini binggung denganmu Kyuhyun, kau ini namja atau yeoja? “ tanyanya sambil mengkerutkan keningnya..
“ MWO ! apa kau bilang? Tentu saja aku ini namja ! “
“ kalau kau namja mengapa kau ini pengecut sekali? Mengapa kau tidak berusaha untuk mendapatkannya? Ckck ... “ nonna mengeleng pelan.
“ kau ini sudah tau kan? Aku ini sudah ditolak olehnya . dia juga benci padaku. “ gerutuku.
“ kalau dia benci, mengapa dia menghubungi nomormu terus sampai berulang kali? “
Aku diam sejenak memikirkan pertanyaan nonna barusan.
“ dia menelfonku terus pasti ingin memarahiku karena aku tidak megantarnya pulang waktu itu. “
“ hei, dia tidak sebodoh itu ! coba sini berikan ponselmu “ nonna menjulurkan tangannya kedepan wajahku.
“ kau mau apa? “ tanyaku sambil menyipitkan kedua mataku.
“ kau mau mendapatkannya tidak? Aku bisa membantumu .. “
“ baiklah “ kuambil ponselku yang ada disaku celanaku dan memberikannya pada nonna. Mataku tidak lepas dari ponselku karena aku takut nonna melakukan hal yang tidak tidak.

Beberapa menit kemudian ia sudah mengembalikan ponselnya padaku, sebenarnya ia ini mau apa?
“ apa yang kau lakuan ? “ tanyaku sambil menatapnya curiga
“ rahasia “ jawabnya sambil tertawa kecil. Ia bangkit dari sofa dan pergi meninggalkan ku. Aku jadi semakin binggung, sebenarnya dia mau apa? kuambil ponselku dan mengotak atiknya.
“ MWO ! KAU MENGIRIM PESAN KE KARA !! “ aku terkejut bukan main, dia ini !

To: kara
Mianhae karena aku tidak menjawab telfonmu. Tapi besok, aku akan kembali keseoul. Mungkin lusa aku sampai disana. ~~ love you .

“ aish !! “ gerutuku .

----- next morning ------------
“ kau ini benar benar keterlaluan, apa kau mau mengusir namdongsaengmu? “ ucapku sambil memandangi nonnaku sebelum aku pergi. Ia tersenyum kecil.
“ aku tidak mau melihat wajah suntukmu. Selesaikan dulu urusanmu dengannya, baru kau kembali “ jawabnya santai.
“ tapikan kau tau sendiri dia itu sudah menolakku. “
“ hei, itu belum tentu. Aku yakin kalau ia juga menyukaimu “ ucap nonna penuh semangat. Aku semakin tidak percaya diri.
“ sudah, kau pergi sana keburu ketinggalan pesawat. “
Kupakai kaca mataku yang sedari aku genggam. Kutarik koperku dan berjalan keluar dari apertement. Nonna tidak bisa mengantarku kebandara karena ada urusan penting. Aku tau urusan penting itu apa, dia itu mau mengikutiku, pasti ia ingin memastikan aku beneran kebandara atau tidak. Ia sering melakukan ini sejak aku kecil.



#Kara POV
Aku sangat terkejut ketika membaca pesan dari Kyuhyun. Benarkah ia yang menulis? Dan yang lebih membuatku lebih terkejut kalimat terkahir dari pesan itu. ‘ love you ‘ . ketika mengingatnya membuatku tersenyum senyum sendiri

Malam ini aku pergi kebandara untuk bertemu dengan kyuhyun. Aku berdiri di kedatangan Luar negeri dengan ditemani sesuatu benda ditanganku. Yup, balon hati berwarna merah muda yang ada dibalik tubuhku. aku potong benang balon itu agar tidak ketinggian, sehingga bisa tertutupi oleh tubuhku. aku disini baru 10 menit. Dan tak lama kemudian datanglah orang orang keluar dari pintu itu. aku berdiri disini sambil melihat dimana Kyuhyun.
Jantungku berdekup sangat kencang, kakiku gemetaran. entah mengapa aku jadi nervous begini.
Orang yang keluar dari pintu itu semakin sedikit, dan lama kelamaan tidak ada. Dimana Kyuhyun? Apa ia sudah keluar dari tadi? Hatiku jadi cemas, semoga ia belum keluar. Aku memohon dalam hati. Keluar lah cho Kyuhyun...
Kupejamkan mataku dan berkata dalam hati ‘ pasti Kyuhyun datang ‘ aku meyakinkan diriku sendiri . kubuka mataku perlahan dan aku, aku melihatnya ia datang..... ia keluar dari pintu kaca itu sambil membuka kaca mata hitamnya. aku gembira bukan main.
 Ia berjalan menghampiriku, kami saling bertatapan satu sama lain. Jantungku .... jantungku berdetak sangat kencang. Ya, inilah perasaanku yang sebenarnya.

“ kau menungguku ? “ tanya Kyuhyun .  
“ menurutmu? “ aku malah balik bertanya.
“ mian.....mianhae karena aku meninggalkanmu waktu itu . Aku ........... “ kyuhyun tidak melanjutkan kalimatnya sampai selesai.
“ kau kenapa? Mengapa tidak dilanjutkan? “
“ ah, sudahlah. Ini tidak usah dibahas lagi. Percuma aku menjelaskannya, kalau kau mau marah padaku tidak apa-apa. “ ia mengambil langkah kesamping untuk pergi. Aku ikut memutar tubuhku agar ia tidak melihat balon dibelakang tubuhku.
“ kau mau pergi lagi? Dasar pengecut “
Ia langsung berhenti dan menoleh, jarak kami belum terlalu jauh karena ia baru berjalan beberapa langkah.
“ kau mau pergi lagi? Apa itu kebiasaanmu meninggalkan seorang wanita? “
“ kara, aku tidak mengerti denganmu. Sebenarnya maumu apa? “
Aku membuang pandang kearah lain, bagaimana aku memberikan balon ini?
Aku berjalan beberapa langkah mendekatinya.
“ aku hanya ingin memberikan ini .. “ kusodorkan balon itu tepat didepan wajahnya. Aku sedikit menunduk karena tidak berani menatap matanya. Kyuhyun menarik benang balon itu, jari jariku terbuka untuk melepaskan balon itu agar Kyuhyun mengambilnya.
“ ini jawabanku .. maaf kemarin sudah melepaskan balon itu, sebenarnya waktu itu aku merasa sangat gugup . jadinya............ “
kyuhyun langsung menarik tubuhku dan jatuh kedalam dekapannya. Aku langsung berhenti bicara karena terkejut.
 “ gomawo .... gomawo kara .... “ ucapnya dengan suara beratnya itu. bibirku langsung membuat sebuah senyuman manis disini. Jantungku jadi semakin berdekup kencang.
“ jadi kita sudah resmi menjadi pasangan kekasih? “ tanya kyuhyun.
Yaampun, dia ini bodoh sekali.
“ ne ... “ jawabku.

“ kara , apa sekarang aku sedang bermimpi? “ tanya kyuhyun.
“ ani ... “ aku tertawa mendengarnya.
“ berarti ini kenyataan. Kau sudah jadi miliku ! “ serunya. Ia memelukku semakin erat. Aku jadi malu karena orang orang disekitar kami pada memandangi aku dan Kyuhyun.
“ hei, lepaskan, orang orang pada memandangi kita .. “ bisiku.
“ benarkah? Tapi aku tidak perduli. Aku ingin seperti ini “ jawabnya enteng.

Aku merasa ini sudah 5 menit ah tidak, ini sepertinya sudah 10 menit berlalu. Tapi Kyuhyun masih memelukku. Kakiku sudah pegal namun ia belum saja melepaskan pelukannya. Apa dia ini tidur?
“ kau tidur? Lepaskan aku, kakiku sudah pegal “ ucapku sambil bergerak sedikit.
“ ani, aku masih dalam keadaan sadar. Sedikit lagi, aku masih ingin memelukmu .. “ ucapnya manja
“ nanti saja dilanjutkan, kakiku sudah pegal. Aku malu dilihat orang . “
Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menatap mataku. Ia terlihat segar sekali. Senyum dibibirnya masih terlihat jelas.
“ aku boleh melepaskan pelukan ini, tapi kalau ini ............. “

Cup !
Satu kecupan mendarat dibibirku. Seluruh tubuhku menjadi kaku. Kyuhyun mencium bibirku lembut. Entah mengapa aku tidak bisa bergerak sedikitpun. aku berdiri layaknya orang sedang upacara. Badan tegap, kedua tangan berada disamping dan kaki rapat. Perlahan aku tutup kedua mataku dan menikmati keadaan ini. aku bisa merasakan jantungku berdekup semakin kencang, bahkan kalau ini terus terjadi aku bisa mati disini .

Kyuhyun memundurkan kepalanya, mataku terbuka secara bersamaan. Aku tidak berani menatap matanya.
“ kara, kalau yang barusan ini boleh kita lanjutkan lagi nanti? “ ucapnya enteng dengan wajah sepolos mungkin.
“ yak ! Cho Kyuhyun ! , “ seruku.
“ oh iya, dimana balonnya ?! “ aku mendongkah kepalaku keatas dan melihat balon itu terbang.
“ kau ini babo sekali, makanya jangan beli balon yang bisa terbang kara “
“ hei memangnya kau tidak membeli balon yang bisa terbang juga? “


 ------------- END ------------------

Gomawo udah mau baca ~~
Koment pliss :D