Monkey Seoul And Mokpo Fish Make me Crazy Part 3

Monkey Seoul and Mokpo Fish make me Crazy

PART 3
Main cast: 
- Shin Eunhee or You
- Lee Hyuk Jae dan Lee Donghae
- And other cast, mungkin ada penambahan dipart-part selanjutnya..
Genre: romance, life school, comedy ? (dikit banget, hanya seupil.)
PG: 16

Author: admin Nana


Happy reading ~~ 



#Eunhee POV

“hei murid baru, berhentilah merayu Haeppa dan Hyukppa” kata yeoja yang ada disampingku. 
beberapa yeoja lain mendekatiku “apa cantiknya dirimu, lihatlah tidak ada yang menarik darimu.”
“apa jangan-jangan dia sudah mengancam Donghae oppa untuk mendekatinya!”
“ne, mungkin saja dia menjebak Donghae oppa!”
apa-apaan yeoja ini, mengapa sembarangan menuduhku? Justru Donghae-lah yang mengancamku dengan ‘rumahnya’ sebagai bahan ancaman. 
aku menggeleng “ani, mana mungkin aku mengancam Donghae”
“atau kau pakai ilmu sihir! Jangan-jangan dia punya sesuatu yang bisa menarik perhatian Donghae.”
“kau benar, kenapa aku tidak menyadarinya dari kemarin?”
“pasti dia sembunyikan ditasnya, serahkan tasmu!”
yeoja itu menarik paksa tasku, mereka ini sudah gila? 
“hei, kira-kira bendanya seperti apa?”
“hmm.. yang penting bisa ia gunakan setiap saat. Mungkin gelang, kalung, cincin “
“kau benar”
yeoja-yeoja itupun membuka tasku dan menjatuhkan semua isinya kelantai. Mwo! mereka ini keterlaluan sekali. 
aku langsung mengambil buku-bukuku. “kembalikan tasku, aku tidak punya benda yang kalian maksud!” seruku. Mereka seperti tidak perduli denganku, mereka malah membuka semua kancing dan saku tasku. 
“tidak ada benda yang mencurigakan” yeoja itu melempar tasku kelantai. 
“jangan-jangan kau sembunyikan diseragammu” 
Yeoja-yeoja itu menghampiriku, ia menarikku paksa untuk berdiri. Mereka mulai meraba saku-saku seragamku. yang mereka temukan hanya ponselku saja. 
“aku tidak punya barang-barang seperti itu, percayalah” ucapku. Tapi mereka malah diam tidak merespon ucapanku tadi..

aku merasa diperlakukan seperti seorang pencuri, seluruh murid yang ada dikelas menontoniku termasuk mereka yang tidak satu kelas denganku. Tidak segan mereka yang dari kelas lain malah masuk kekelasku. 
jujur, aku malu sekali. aku tidak menyangka teman-teman sekolahku akan merespon kehadiranku seperti ini. mereka semua membenciku, tidak segan-segan mereka menujukan ketidak-sukaanya didepan wajahku. 
disaat murid-murid baru dikerubungi teman-teman baru dan saling bercerita tapi aku malah dikerubungi yeoja-yeoja yang membenciku. 

bel tanda masuk berbunyi, yeoja-yeoja itu tidak menemukan ‘barang mistis’ yang mereka maksud. 
“mungkin ia tidak membawanya hari ini” yeoja-yeoja itu langsung pergi meninggalkanku tanpa merasa bersalah sedikitpun. beberapa murid menertawakanku, dan menatapku dengan perasaan tidak suka. 
ingin rasanya aku menangis, aku menahannya. Aku menarik nafas panjang lalu mengeluarkan perlahan. kuambil buku-bukuku yang berserakan dilantai, Young Ri dan Jae In datang menghampiriku kemudian membantuku mengambil alat tulisku. 
“mianhae aku tidak membelamu..” kulihat wajah Young Ri terlihat menyesal.
“tidak apa-apa. justru kalau kau membelaku kau malah dapat masalah baru” aku tersenyum paksa untuk meyakinkan ucapanku. 
“gomawo Young Ri-ah, Jae In-ah..” ucapku. 
“ne cheonma, yang sabar ya hee-ah. Fighting!” jae in memberiku semangat. 

aku langsung duduk dibangkuku, kulihat monyet seoul itu masuk kedalam kelas tak lama kemudian disusul Ikan mokpo. Donghae memang keterlaluan, gara-gara dia aku jadi begini. Malas aku melihat wajah 2 namja itu. lebih baik aku cueki mereka selama disekolah, aku tidak mau yeoja-yeoja itu melakukan hal yang lebih gila lagi padaku. apa yang bisa aku lakukan pada yeoja-yeoja itu dengan statusku yang masih murid baru? 

Jung songsaenim masuk kedalam kelas, jam pertama pelajaran sejarah. Uh, membosankan sekali. 
“yeoja pabo, kau tidak terkejut melihat tempat dudukku pindah kesini?” kata ikan mokpo.
aku menjawab tanpa menoleh “ani” balasku dengan wajah datar. 
“hei, ada apa denganmu? Kenapa wajahmu jelek seperti itu?” 
aish, mengapa ikan mokpo ini malah mengajakku ngobrol? Aku sedang malas, moodku tidak baik pagi ini. sudahlah, lebih baik diam-kan saja dia. Sekarang konsentrasi pada pelajaran. 

Jung Songsaenim mencatat sambil menjelaskan, sungguh mendengar penjelasannya membuatku ingin tidur.
tiba-tiba monyet seoul menyodorkan sebuah buku kemejaku. Reflek aku menoleh kearahnya. 
“salin semua yang ada dipapan tulis, semuanya.” Kata monyet seoul.
aku membuang nafas cepat “ne” jawabku pelan. Dasar pemalas, seperti itu saja minta dituliskan keterlaluan sekali!
Saat menyalin sebuah remukan kertas mendarat kemejaku. Kertas ini berasal dari sebelah kiriku, mejanya ikan mokpo. Dengan malas kubuka kertas itu.



Kenapa kau mencuekiku? Beraninya kau bersikap seperti itu padaku. kau mau keluar dari rumahku? 


Kuambil pulpen kemudian kubalas pesannya


Mianhae (maaf)




#Author POV
Eunhee melempar kertas itu pada Donghae, Donghae mengkerutkan alisnya begitu melihat balasan dari eunhee. 
‘kenapa yeoja pabo ini? apa yang terjadi padannya?’ 
mata Donghae berkeliling keseluruh ruangan kelasnya, ia menemukan beberapa yeoja sedang memandanginya dan eunhee. 
‘sepertinya aku mengerti apa yang membuat yeoja pabo jadi seperti ini’ Donghae berkata dalam hati. 


------------------------- istirahat --------------------------------
Begitu bel berbunyi Eunhee langsung bangkit dari bangkunya lalu pergi dari meninggalkan kelas. Eunhyuk memandangi eunhee dengan perasaan binggung. 

Eunhee, Young Ri dan Jae In jalan dikoridor sekolah sambil menikmati snack yang barusan mereka beli dari kantin. 
“eh, aku denger-denger sabtu ini ada even sekolah loh. Liat dipapan mading yuk!” kata Jae In.
ketiga yeoja itupun langsung menyambar papan mading yang ada disamping perpustakaan. Hari-hari biasa papan mading ini sepi pengunjung, tapi berbeda dengan hari ini. walau tidak 
terlalu ramai tapi cukup banyak murid yang membaca.



PENGGUMUMAN

untuk merayakan tahun baru, kita bakal adain event sekolah
Pada hari/tanggal : Sabtu, 14 januari 2012.
Tempat: di aula sekolah 
pukul: 3 sore sampai 07.30 malam. 

bakal ada bazar, penampilan dari beberapa murid (seperti Band, Modern Dance, Drama, dll) dan Lomba!

Bakal ada Lomba cepat tanggap, lomba basket, Lomba futsal putri dan lomba spesial ‘the best couple’
yang mau ikutan lomba ‘The Best Couple’ SIAPKAN PASANGANMU! Pasangan boleh dari sekolah lain....




Young Ri tersenyum senang “wah ada lomba The best Couple” 
“kamu ikutan Ri-ah?” tanya Eunhee
Young Ri mengangguk mantap “ne, aku akan ajak Wookie oppa. kalian ikutan tidak?”
jae In mengangguk “ne, aku akan mengajak Jun Su oppa, kau tidak ikutan hee-ah?”
Eunhee berkata dalam hati ‘bukankah kemarin Monyet seoul mengajakku untuk ikutan? Kalau aku bilang ikut nanti mereka menanyakan siapa orangnya.’
Yeoja-yeoja lain memandangi eunhee menunggu jawaban yang keluar dari bibir eunhee.
“aku...aku tidak tahu” Eunhee tersenyum paksa. 


Bel istirahat berakhir, eunhee langsung duduk dibangkunya. Beberapa murid masih ada diluar karena malas masuk kedalam kelas.
seorang yeoja berkata dengan suara yang cukup keras
“sabtu besok ada event sekolah, semoga yeoja ke-gatelan itu tidak merayu Donghae dan Eunhyuk oppa untuk jadi pasangannya” ucapnya bermasud menyindir Eunhee. Eunhee hanya menunduk pura-pura membaca buku cetaknya, ia dengar dengan jelas kata-kata yeoja itu. dalam hati ia merasa sakit, yeoja-yeoja dikelasnya begitu membencinya


----------------------- pulang sekolah -------------------------------


#EunHee POV
aku keluar dari kelasku paling terakhir, Young Ri dan Jae In buru-buru pulang karena ia ada Les. Rasanya malas juga pulang sendirian, tidak ada teman. meskipun aku satu sekolah dengan 2 namja gila itu tapi percuma saja, aku tetap sendirian. 
aku berjalan dengan kepala menunduk, aku malu menujukan mukaku yang lesu ini. hari ini moodku benar-benar hancur, untuk tersenyumpun rasanya sulit kulakukan. 

Aku keluar dari gerbang sekolah, tiba-tiba sebuah motor besar berhenti disampingku. 
“eunhee” panggil seorang namja. Donghae? aku menoleh sekilas untuk memastikan dugaanku, ternyata benar itu dia, kubalikan kepalaku kedepan dan kembali berjalan. 
“berhenti” katanya. Akupun berhenti, kurasakan tangannya menarik pergelangan tanganku dan membalikan badanku kebelakang, menghadap kearahnya. 
aku malas berbicara dengan namja ini, karena dia aku dimusuhi hampir satu kelas. Ani, mungkin separuh yeoja disekolah. 
“waeyo?” tanyaku pelan. 
“ayo pulang bersamaku” ia menarik tanganku, namun beberapa detik kemudian kuhempaskan tanganku keudara sehingga gengamannya terlepas.
“mianhae, aku pulang naik bus saja” 
Donghae mengenggam pergelangan tanganku lagi. “kau marah padaku?”
aku menggeleng. 
“kau tidak usah takut dengan yeoja-yeoja gila itu, kalau mereka berani menganggumu lagi, beritahu aku.” 
Mwo! dari mana Donghae tau? Apa ada yang memberitahunya? Apa Young Ri dan jae In?
Donghae langsung menarik tanganku dan menyuruhku untuk naik kemotornya. 

“pegangan” katanya sambil mengenakan helm. Maksudnya aku harus memeluknya? Ani, aku tidak mau. Tiba-tiba ia menarik kedua tanganku dan melingkari diperutnya, reflek tubuhkupun menempel kepunggungnya. Ini pegangan atau pelukan? 
“jangan sampai lepas, kalau lepas kau akan tau akibatnya” 
cih, ini peringatan atau ancaman? Dasar ikan mokpo gila!

Sepanjang perjalanan aku hanya diam, begitupun dengannya. ia membawa motornya cukup kencang sehingga membuat rambutku ikut terbang diudara. Untung rambutku sudah kukuncir kuda.
Aku merasa ini bukan jalan menuju rumah, atau dia pakai jalan pintas? Ah, biarkan saja...



Aku tercengang begitu menyadari kalau sekarang kami tiba disebuah taman. Ini taman kota, bagus juga tempatnya. Disini tidak begitu banyak orang, hanya ada beberapa orang yang berlalu-lalang disana. 
Donghae mengenggam tanganku, ia mengajakku jalan-jalan ditaman ini.
“kenapa tempat ini tidak ramai? padahal tempatnya bagus” ucapku. 
“disini memang cukup sepi, yang ramai itu didekat sungai” jawabnya. Aku mengangguk mengerti. 
“ayo duduk” ajak Donghae kamipun duduk disebuah bangku besi disamping taman bunga kecil.
“Donghae-ssi, kenapa kau membawaku kesini? Kenapa kita tidak pulang saja?” 
Donghae menatap lurus kedepan sambil tersenyum kecil, apa yang ia fikirkan?
“aku sedang rindu kepada seseorang, makanya aku mengajakmu kesini” 
“kenapa mengajakku? Kenapa tidak orang itu saja? “
Donghae tersenyum kecut “orang itu sudah meninggal, eoma. Aku rindu eoma...” 
aku menoleh menatapnya dengan tatapan iba. 
kasihan sekali dia, Eomannya sudah meninggal, appanya sibuk bekerja dan saudara satu-satunya sedang bermusuhan dengannya. dia pasti merasa kesepian, tidak punya teman bermain dan teman curhat. 
“aku yakin eoma-mu pasti merindukanmu..” ucapku. Ia menoleh sekilas
“ottokhae? Memangnya dia merindukan anak nakal sepertiku?” 
“kau jangan bicara seperti itu. mana ada orang tua membenci anaknya, termasuk eoma-mu..” 
Donghae menoleh sambil menatapku “kau yakin eoma tidak membenciku? Eoma tidak benci pada namja nakal ini?” 
Aku mengangguk mantap “ne, aku yakin.” 

Mengapa Donghae berkata seperti itu? seakan-akan ia dibenci eoma-nya. Apa ini ada hubungannya dengan meretaknya hubungan dia dengan eunhyuk?


“Donghae-ssi, kalau aku ini eoma-mu apa yang akan kau katakan?” tiba-tiba saja kata-kata itu terucap dari mulutku. 
Donghae tersenyum kecil, matanya menatap mataku tanpa berkedip. Damai sekali tatapannya itu.... tiba-tiba ia menarik bahuku kedalam dekapannya. 

“eoma.. kembalilah.. datanglah kedunia ini.. aku janji aku tidak akan nakal lagi..” ucapnya lirih. Donghae memelukku semakin erat, menjatuhkan wajahnya dibahuku. 
aku mengelus-elus punggungnya, berharap ia bisa mengeluarkan semua perasaan yang ada dihatinya. Anak seperti Donghae pasti sering memendam perasaannya, entah waktu bahagia, sedih dan marah. Ia memilih menyimpan perasaanya dalam hati. Ia tidak punya orang yang bisa diajak cerita, mungkin waktu eomannya masih hidup. Eomannya lah yang menjadi teman berceritanya.
aku berhenti mengelus punggungnya dan melingkari kedua tanganku dibadannya yang besar itu.
“eunhee.. mengapa kau berhenti mengusap punggungku? Lakukan lagi” 
mwo, anak ini. lagi sedih bisa-bisanya ia berkata seperti itu. apa dia suka kalau punggungnya diusap?
“ne..ne..” akupun menurut dengan ucapannya. 
“Donghae-ssi, kau suka punggungmu dielus?” tanyaku. 
“ne, dulu eoma sering melakukannya padaku. setiap aku menangis didalam pelukannya, ia pasti mengelus punggungku” 
aku tersenyum hambar. Ternyata karena itu ia suka punggungnya dielus. 


-------------------------- night ------------------------------------

Aku sedang belajar dikamarku, aku mengerjakan beberapa soal matematika yang diberikan Cho Songsaenim. Targetku, aku ingin masuk peringkat 10 besar se-angkatan. Aku ingin berubah menjadi murid pintar, makannya aku harus belajar dengan giat. 

Dreet...
Ponselku bergetar, ada pesan masuk dari Monyet seoul. 


From: monyet idiot
cepat kekamarku, temani aku nonton


To: monyet idiot
ani, aku sedang belajar.


From: monyet idiot
kalau tidak mau, angkat kaki dari rumahku sekarang!


Jahat sekali dia, orang sedang belajar bukannya didukung malah diganggu. Lagi pula kalau nonton sendiri tidak bisa? Kenapa harus minta ditemani? Dasar monyet idiot!

aku membuka pintu kamarnya perlahan, bisa kudengar suara televisi dari sini. dia itu sedang nonton apa? apa nonton film? Atau drama?
“akhirnya kau datang, ayo duduk” kata Eunhyuk sambil menepuk sofa disampingnya. Akupun langsung duduk disampingnya. 
mataku terbelak dan mulutku mengangga begitu melihat layar televisi. Mwo! dia masih nonton Kartun? 
“One piece?” tanyaku 
“ne, ini kartun kesukaanku. Ambilkan popcorn yang ada disampingmu” 
dih, nonton kartun saja pakai makan pop corn, dasar gila!
“kau itu sudah besar eunhyuk-ssi, masa masih nonton kartun anak-anak” ucapku sambil mengemili pop corn. 
eunhyuk menoleh dan menatapku, bahkan ia tidak berkedip sama sekali. apa dia marah padaku? memangnya kata-kataku tadi sudah keterlaluan? Aish, apa kepribadiannya begitu sensitif?
“e..eeunhyuk-ssi, mengapa kau menatapku seperti itu? mi..mianhae kalo ucapanku kelewatan” mengapa aku jadi takut dengan tatapannya?
ini hanya perasaanku saja atau wajah eunhyuk perlahan mendekat kewajahku? Ne, mengapa ia mendekatkan wajahnya? aku memundurkan wajahku, namun tangan eunhyuk langsung menyangah punggungku sehingga aku tidak bisa mundur. 
“e.eu..eunhyuk-ssi..” mulutku bahkan terasa kaku untuk bicara. 
Dep!
eunhyuk memelukku, erat, sangat erat. Ada apa dengannya? bisa kurasakan hembusan nafasnya dileherku.
“eunhyuk-ssi, kau kenapa?” tanyaku.
“ucapkan sekali lagi eunhee.. ucapkan kalimat itu sekali lagi” 
maksudnya apa? kalimat yang mana?
“kalimat apa?” 
“ kalimat ‘aku sudah besar’ katakan sekali lagi” ada apa dengan kalimat itu?
“kau sudah besar eunhyuk-ssi...” kataku. Ia diam, sebenarnya dia ini kenapa?

“eunhyuk-ssi, memangnya ada apa dengan kalimat itu?” 
eunhyuk mengendus pelan “eoma.. kalau aku nakal pasti eoma mengucapkan kalimat itu padaku.” ucapnya pelan. 

tunggu.. sebenarnya ada apa dengan Eunhyuk dan Donghae? hari ini mereka membicarakan eoma mereka padaku. apa hari ini hari peringatan kematian eoma mereka?. 
kutaruh tanganku dikepala eunhyuk dan mengusapnya pelan. 
“kau merindukan eoma-mu eunhyuk-ssi?” 
eunhyuk menganggukan kepalanya. “ne, sangat. Aku sangat merindukannya” jawabnya.
aku terdiam, begitupun dengannya. mungkin ia sedang menangis, tanganku masih mengelus-elus rambut cokelatnya. 
eunhyuk memundurkan tubuhnya, ia membalikan badannya sambil meluruskan kakinya. Ia tidur diatas pahaku. Dasar, dia fikir pahaku ini bantal?
eunhyuk menatapku, ia menepuk-nepuk kepalanya pelan “eunhee..”
“ada apa dengan kepalamu?” tanyaku. 
“lakukan lagi, mengelus rambutku..” pintanya penuh harap. Aish, seperti anak kecil yang sedang menginginkan sesuatu. 
“kau ini.” akupun mengelus-elus rambutnya, memainkan jari-jariku disetiap helaian rambutnya, lumayan halus.
aku baru ingat, ia dan Donghae sama saja. sama-sama suka dielus. Bedanya Donghae di punggung dan Eunhyuk dirambut. 
“pasti eomamu sering melakukan ini, iyakan?” kataku menebak-nebak. 
“ne, dari mana kau tau?” ia malah bertanya balik.
“aniya, aku hanya menebak-nebak saja” dugaanku ternyata benar. 


------------- 2 jam berlalu --------------------


#Author POV
eunhyuk sudah tertidur sejak dari tadi, begitupun dengan eunhee. Ia sudah masuk kealam bawah sadarnya sekitar 1 jam lalu. Menonton kartun malah membuatnya semakin ngantuk, tapi mungkin saja karena sudah larut malam. 

“HAHAHA!!” Tawa guffy dikartun itu membangunkan eunhyuk dari tidurnya. Namun tidak dengan eunhee. Eunhyuk mengerjap matanya pelan sambil melihat sekitar, matanya menangkap sosok yeoja yang saat ini sedang tertidur pulas disofa. Eunhyuk tersenyum kecil. Ia bangkit lalu duduk disofa, ia mengarahkan tubuhnya kesamping menghadap eunhee. 
“dasar kebo” 
Eunhyuk mengangkat tubuh Eunhee ala bride stlye, ia keluar dari kamarnya menuju kamar eunhee. 
Dibaringkan tubuh eunhee dikasurnya, ditariknya bad cover untuk menyelimuti tubuh eunhee. Eunhyuk duduk disamping eunhee, ia tersenyum sambil memandangi wajah eunhee. Gaya tidur eunhee tidak ada angun-angunnya sama sekali, namun hal itu yang membuat eunhyuk semakin suka. 

Seperti merasa terhipnotis, eunhyuk mulai mendekatkan wajahnya kewajah eunhee. Entah sihir apa yang dimiliki eunhee membuat eunhyuk begitu terpesona dengannya. matanya tertuju pada bibir eunhee yang bewarna merah merona. Dan beberapa detik kemudian, sudah tidak ada jarak lagi diwajah mereka. 
Bibir eunhyuk mendarat sempurna dibibir eunhee, ia menutup kedua matanya dan mulai melumat bibir eunhee. Tepat dibibir bawah eunhee Ia melumatnya pelan, pelan sekali. mungkin ia tidak mau yeoja ini terbangun karenanya. 
Cukup lama eunhyuk melakukannya, perlahan ia memundurkan kembali wajahnya dan mengambil nafas panjang. sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman manis, yeoja ini benar-benar membuatnya mabuk kepayang. 
“selamat malam...” ucap eunhyuk mengelus pelan rambut eunhee, ia bangkit lalu berjalan keluar meninggalkan kamar eunhee.



#Eunhee POV
----------------------------School----------------------------
aku berjalan dikoridor sekolahnya menuju kelasku. Hari ini moodku sudah membaik, aku sudah tidak memikirkan kelakuan yeoja-yeoja itu padaku. aku teringat dengan pesan Donghae kemarin, mulai hari ini aku mencoba untuk bersikap biasa saja. tidak usah takut dengan ancaman, gretakan dari yeoja-yeoja itu. 
“eunhee” seru Donghae dari belakang. Aku berhenti lalu menoleh kebelakang. 
“Donghae-ssi, ada apa?” tanyaku. Donghae langsung merangkul bahuku sambil berjalan bersama menuju kelas kami. aku sempat merasa tidak nyaman dengan keadaan ini, beberapa yeoja menatapku sinis, seperti tidak suka. 
“yeoja cantik, hentikan tatapanmu pada Yumi. aku tidak suka melihatnya” kata Donghae penuh penekanan pada kalimat terakhir. Yeoja-yeoja itu langsung membuang pandang dan mendumel tidak jelas. Dasar, giliran dengan Donghae mereka langsung ciut begitu.
“Donghae-ssi, sebenarnya ada apa kau memanggilku?” tanyaku
“oh iya, jadi begini. Tadi aku melihat papan mading. Kau sudah tahukan event yang bakal diadain sabtu besok?” 
aku terdiam, ‘jangan bilang ikan mokpo ini mengajakku jadi couplenya.’ 
“e..ne..ne.. aku sudah liat Donghae-ssi” jawabku tanpa menatap Donghae.semoga Donghae tidak mengajakku, kalau dia mengajakku jadi couplenya, aku bisa jadi gelandangan diluar sana. 
“kau sudah tahu? Kalau begitu kau jadi pasanganku yaa..” kata Donghae sambil tersenyum manis. 
“MWO!” seruku, mendadak aku langkahku langsung terhenti.

“waeyo? Kenapa kau terkejut sekali?” kulihat ekspresinya terlihat binggung.
“aniyo... Donghae-ssi....” aduh bagaimana ini? Eunhyuk sudah mengajakku duluan. Tapi kalau aku menolak, aku takut Donghae marah padaku dan menyuruhku keluar dari rumah. Tapi kalau aku menolak ajakan Eunhyuk, aku juga akan dikeluarkan dari rumah. Aish, ini sama saja!
“hei, kenapa melamun? Kau mau bilang apa?” tanya Donghae. 
“Donghae-ssi.. sebenarnya.. ehm... mi..mianhae aku tidak bisa jadi pasanganmu” jawabku sambil menunduk.
Donghae menghentikan langkahnya, otomatis langkahku juga ikut terhenti.
“waeyo?! Apa sudah ada namja lain yang mengajakmu eoh? beraninya kau selingkuh dibelakangku” 
suara Donghae yang besar menarik perhatian beberapa orang yang lewat. Apalagi dengan gaya Donghae yang masih merangkul bahuku. Membuat yeoja-yeoja disana memandangku tidak suka.
Donghae sepertinya tidak suka dipandangi seperti itu langsung berkata “kenapa kalian menontoniku? Sana pergi! “ serunya. 
mereka pun langsung pergi memencar, Donghae ini sikapnya cukup aneh pada yeoja. Kadang terlihat manis, kadang galak. Tapi yeoja-yeoja disini bukannya takut malah makin mengejar-gejarnya sehingga menjadikannya artis disekolahnya sendiri.
aish, mengapa aku jadi memikirkan sikap Donghae pada yeoja-yeoja? Pikirkan sekarang jawaban apa untuk menolak permintaan Donghae? 
aha! Aku tau!

“oppa, bukannya aku tidak mau menjadi pasanganmu. Tapi aku tidak bisa..” jawabku pelan.
“tidak bisa kenapa hah?” 
aku berpura-pura bimbang “e...aduh, bagaimana aku menjelaskannya? Ini masalah perempuan..”
“masalah perempuan gimana?” ia mengkerutkan keningnya.
“begini.. kau tahukan ‘tamu’ yang suka datang 1 bulan sekali? nah, seperti biasa ‘tamunya’ datang minggu ini. antara kamis, jumat atau sabtu ini oppa.” jujur aku tidak nyaman mengatakan hal ini pada namja. Tapi mau gimana lagi? hanya ide ini yang muncul dikepalaku.
“memangnya siapa tamu itu? mengapa dia sangat merepotkanmu?” aish, namja ini pabo sekali. ia tidak mengerti dengan maksudku?
“tentu sangat merepotkan. Oppa, kau tidak tahu apa ‘tamu’ apa yang aku maksud?” 
Donghae mengeleng 
pantas saja. aku sedikit berjinjit, mendekatkan mulutku dengan kupingnya. Ia sedikit membungkukan badannya padaku. aish, beginiah nasibnya jadi yeoja pendek.
aku berbisik ditelinganya “oppa.. maksud ‘tamu’ itu adalah ‘datang bulan’..” kataku dengan suara yang cukup pelan.
“memangnya kenapa kalau ‘si bulan datang’ ? apa jadi masalah?” omo, ikan mokpo ini pabonya tidak ketulungan. 
“oppa.. apa kau tidak pernah belajar biologi eoh?” 
“memangnya kenapa? “ 
aku menghela nafas cepat. Tuhan sungguh adil, namja tampan dan kaya seperti dia ternyata punya kekurangan. Yaitu PABO! Pabonya parah!
“begini oppa.. jika yeoja sedang kedatangan ‘tamu’ maka tubuhnya akan merasa lelah dan juga sakit pada perut. Ia tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya dan harus banyak istirahat. untuk itu, aku tidak bisa menjadi couple mu.. pastinya kegiatan seperti itu akan menguras banyak tenaga. Tidak mungkinkan aku pingsan disana?.. sekarang, kau sudah mengerti?” 
Donghae mengangguk pelan, tapi sepertinya ia masih binggung. 

“eunhee-ah, berapa lama ‘si bulan itu datang ?’ apakah lama?” tanyanya dengan tampang polos. Omo! Dia ini apa SMP dia nyogok? 
“mengapa diam? jawab pertanyaanku. Berapa lama ‘si bulan itu datang’ ? “ 
“SEBULAN!” seruku. Aku langsung berlari meninggalkannya sendiri. tidak bisa kubayangkan ekspresi wajahnya yang bodoh itu. 


TBC

maaf jika ada kesalahan dalam pengetikan. Ceritanya jelek dan absrud ya? maklum otak saya juga lagi gila. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar