Monkey Seoul and mokpo Fish make me crazy part 6


MONKEY SEOUL AND MOKPO FISH MAKE ME CRAZY

PART 6

Main cast
- Shin Eunhee or You
- Lee Hyuk Jae and Lee Donghae
- And other Cast
Genre: romance, life school, comedy *sekecil upil
PG 16

Warning: Ini FF gila saya, jika isinya juga gila, harap maklum :D


#Eunhee POV
aku berlari memasuki gang yang cukup sempit ini, disini lumayan gelap karena hanya diberi 1 penerang disana. Kuhentikan langkahku karena aku tidak berani ketempat gelap. aku jadi teringat dengan insiden perampokan yang aku alami, hal itu juga terjadi di gang.

‘bruk!’
Aku mendengar sebuah benda jatuh. Apa itu? apa ada orang disana?
aku tidak bisa melihat jalan yang ada disana karena gelap sekali. bulu gundukku berdiri begitu semilir angin datang mengenai leherku. Aku berjalan mundur. Jangan-jangan ada perampok, atau penculik! Omo, aku sendirian disini.

‘bruk!’
Langkahku terhenti karena punggungku menabrak sesuatu. apa itu? apa jangan-jangan dibelakangku ada penjahat?
Drep!
Seseorang menarik pergelangan tanganku tiba-tiba, hal itu sukses membuatku terkejut setengah mati.
“yak!” aku langsung membalikan badanku kebelakang. Dan.....
Aku merasakan tubuhku langsung mematung, perasaan takut menghilang berganti dengan perasaan yang aku sendiri tidak tahu.
Donghae......

Donghae menatapku datar “ayo pulang” ia langsung menarik tanganku keluar dari gang menyeramkan ini.
“Donghae-ssi.....” ucapku pelan namun aku yakin ia bisa mendengarnya.
ia diam, apa dia pura-pura tidak dengar.
“Donghae-ssi!” kukeraskan volume suaraku. Tapi ia tetap diam, huu... dia mencuekiku.
Kami berhenti didepan motornya, ia memberikan aku helm lalu ia naik kemotornya.
“kau tidak pakai helm?” tanyaku.
ia menjawab tanpa menatapku “cepat naik” ia menghidupkan motornya.

‘apakah Donghae mengkhawatirkanku? Mengapa dia bisa menemukanku? Dia mencariku?
aish, apa yang aku fikirkan? Mana mungkin dia mencariku? Aku yakin dia hanya tidak sengaja menemukanku dihalte. Lagi pula diakan masih marah padaku.’

Kurasakan tubuhku terasa hangat, mwo, jaket? Aish, karena melamun aku jadi tidak sadar kalau Donghae sedang memakaikanku dengan jaket birunya yang cukup besar ini. lihatlah, bahkan panjangnya hampir sepadan dengan dress yang aku pakai.
“cepat naik” suaranya kembali menyadarkanku.
“ne” aku memakai helm-nya lalu naik kemotornya.


Disepanjang perjalanan ia diam, Donghae masih marah padaku. tapi walaupun begitu Donghae baik sekali, dia tidak memakai helm dan jaket. Pasti dia kedinginan. Mianhae Ikan mokpo........
Aku mengeratkan pelukanku dan mendekatkan mulutku ketelinganya. mati-matian aku menahan rasa kalut dilidahku karena aku ingin mengatakan satu kalimat padanya.
“mianhae Donghae-ssi... ikan mokpo.... Lee Donghae... Idiot Fish....” ucapku pelan kemudian menyandarkan kepalaku dipunuk lehernya.



#Author POV
Donghae sedikit tekejut begitu Eunhee memeluknya erat. Ia tidak marah dengan perlakuan eunhee, malah ia berharap yeoja ini tidak akan melepaskannya.
“Mianhe Donghae-ssi.... ikan mokpo.... Lee Donghae..... Idiot Fish.....” ucap eunhee pelan, namun sangat terdengar ditelinganya.
Seuntai senyuman kecil terbentuk dibibir Donghae, bahkan sempat memperlihatkan deretan giginya.



‘kau berhasil mempermainkan hatiku yeoja tengkik! Baru tadi siang kau membuat ku marah karena terbakar cemburu, sekarang kau membuatku tersenyum dengan ucapan permintaan maafmu yang konyol itu. dia menyebutku apa? Idiot Fish? Benar-benar kau Shin Eunhee’



Donghae langsung memarkirkan motornya didepan rumah begitu sampai. Begitu Eunhee turun dari motor, Donghae ikut turun kemudian langsung pergi meninggalkan yeoja itu disana
Eunhee bahkan belum bilang ‘terima kasih’ pada Donghae. wajahnya cemberut. Ia membuang nafas cepat. “Donghae-ssi.....semarah itukah kau padaku?”
Ia menunduk, berjalan pelan memasuki kediaman 2 namja yang berhasil membuatnya gila.



#Eunhee POV
langkahku terhenti didepan pintu kamar Eunhyuk, ada kekhawatiran dihatiku. Eunhyuk sudah tahu semuanya atau tidak? tapi kalau dia belum tahu mengapa ia menghilang disekolah, nomornya juga tidak aktif dari tadi.
aku mengetuk pintu kamarnya. “Eunhyuk-ssi.. kau ada didalam?”
~hening~
dia tidak ada didalam? “eunhyuk-ssi!” kukeraskan volume suaraku.
~hening~
Apa Eunhyuk tidak ada dirumah? Ah, tapi mana mungkin. Biasanya dia tidak pernah keluar malam-malam begini. Apa aku masuk kekamarnya? Sudahlah, aku hanya melihat dari balik pintu saja.

‘krek’
Loh, kok tidak bisa dibuka? Dia mengunci kamarnya? Sebenarnya dia ada didalam atau tidak?




Aku masuk kedalam kamarku, kurebahkan diriku diatas kasur empuk ini. mataku menatap lekat langit-langit kamarku yang bewarna putih pucat.

‘aku tidak pernah membayangkan keadaanya akan jadi seperti ini.. ini salahku, ya. ini salahku. Aku jahat sekali, bisa-bisanya mempermainkan perasaan 2 namja sekaligus. Tapi jujur, aku tidak ada niat untuk mempermainkan perasaan mereka. ini terjadi begitu saja. aku tidak tahu kalau mereka menganggapku sebagai yeojachingunya.
Arkh! MONKEY SEOUL AND MOKPO FISH MAKE ME CRAZY!’


------------- next morning -----------------------




#Author POV
Jam kini menujukan pukul 05.00, terlalu dini untuk membuka mata. namun Namja ini sudah terlihat segar bahkan sudah mandi. Ya, dia Eunhyuk.
Eunhyuk keluar dari kamarnya, kakinya melangkah kesuatu tempat dimana disana ada seseorang yang memiliki bahkan berkuasa atas hatinya.

‘krek’
Eunhyuk membuka pintu kamar ini, matanya tertuju pada seorang yeoja yang kini tengah terlelap ditempat tidurnya. Kakinya melangkah masuk kedalam, ia duduk dibibir tempat tidur itu.
Entah apa tujuan dia kemari ia sendiripun tidak tahu.
Eunhyuk setengah memutari tempat tidur eunhee, ia naik ketempat tidur itu lalu berbaring disamping eunhee. Ditariknya bahu yeoja itu agar mereka saling berhadapan. Kakinya menipa kaki eunhee dan tangannya memeluk punggung eunhee. Sekarang tubuh yeoja itu sudah dikunci rapat olehnya.
Eunhyuk mencium kening eunhee lembut, disingkirkan poni eunhee yang menjadi penghalangnya.

Eunhyuk mencubit pipi eunhee “yak yeoja pabo, beraninya kau menduakanku. Teganya kau...”
Dipeluknya tubuh eunhee erat-erat. Menyimpan rapih tubuh ini didekapannya.
“aku marah padamu.... tapi mengapa hatiku berkata lain?....” ucapnya pelan bahkan setengah berbisik.
Eunhyuk melongarkan pelukannya, membuat jarak wajah diantara mereka walaupun hanya sedikit. kira-kira 5cm.
Ia mencium sekilas bibir eunhee, hanya menempelkannya saja.

Perlahan eunhee membuka matanya, kedua manik matanya menatap tepat bola mata namja didepannya.
Eunhyuk bukannya terkejut melainkan tersenyum lalu membelai pipi eunhee
“tidurlah.....” ucapnya lembut. Ditariknya kembali tubuh eunhee kedalam dekapannya. Telapak tangannya menyentuh lembut punuk kepala eunhee lalu membelainya pelan. Pelan sekali. seolah-olah ini barang berharga yang harus diperlakukan dengan baik....
Dan tak lama dari itu, eunhee kembali masuk kealam bawah sadarnya..



Eunhee membuka matanya perlahan, sinar matahari yang begitu nyentik membuat kesadaraanya terkumpul.
‘semalam, aku bermimpi Eunhyuk. dia ada disampingku, memelukku dan membelai rambutku. Benarkah ini hanya mimpi?....’

Ia melirik sekilas kearah jam dinding yang kini menujukan pukul 08.30

Matanya terbelak “omo! Jam setengah sembilan? Kenapa aku bisa kesiangan?” kepalanya mengeleng tidak percaya.
“untung ini hari minggu.. oh iya, apa Eunhyuk sudah bangun?”
Eunhee membuka pintu kamarnya, beberapa pembantu rumah tangga terlihat sedang membersihkan rumah. Eunhee berjalan menuju kamar eunhyuk, tanpa mengetuk ia pun langsung masuk kedalam.
Ternyata eunhyuk tidak ada didalam, dikamar mandipun tidak ada.
“monyet seoul kemana ya?” tanya eunhee dalam hati.
Seorang ajjhuma masuk kekamar ini sambil membawa sapu. Eunhee sedikit terkejut dengan kehadirannya.
“ah ajjhuma mengagetkanku saja..oh iya, ajjhuma lihat eunhyuk tidak?”
“eunhyuk? dia sudah pergi pagi tadi.waeyo?”
“aniya..”




#Eunhee POV
Aku keluar dari kamar eunhyuk. sebenarnya dia itu kemana? Mengapa dari kemarin aku tidak bertemu dengannya? semalam, apa semalam dia ada dirumah?
Kulihat kamar Donghae terbuka lebar, ikan mokpo ada didalam tidak ya?

‘pokoknya hari ini aku harus minta maaf, harus! Aku tidak mau Donghae mencuekiku terus. Aku harus jelaskan padannya saat ini juga’

Aku masuk kekamarnya, kemana Donghae? mengapa hanya ada Kwon ajjhuma?
“ajjhuma, apa kau lihat Donghae?” tanyaku.
kwon ajjhuma berhenti menyapu lalu menoleh kearahku. “dia sudah pergi pagi-pagi tadi. Katanya mau latihan basket”
Aku mengangguk “oh~ kamshahamnida” akupun berjalan keluar.



---------------------------------------- night -------------------------------------------

Aku duduk diruang tamu sambil menonton tv, sedari tadi aku tidak menemukan acara yang menarik. Huft.. kuhempaskan tubuhku menyandar dipunggung sofa. Kulirik jam dinding yang kini menujukan pukul 9 malam. Eunhyuk dan Donghae belum pulang, mengapa mereka betah sekali berada diluar?
Rumah ini sepi sekali, hanya ada aku saja. memang sih diluar ada security, tapikan dia ada dipos nya sendiri.
Kuambil ponselku lalu kucari kontak Eunhyuk, segera aku telfon dia....

~pip~

Mwo? diputus?
Kutelfon lagi dia

~ pip ~

Diputus lagi?
Arkh! Eunhyuk, kau benar-benar marah padaku. aku yakin kau sudah tahu semuanya.

Aku beranjak dari sofa lalu pergi keruang makan, kutatap sendu sayur dan ikan yang sudah aku masak tadi sore. Sekarang sudah dingin, rasanya sudah tidak enak lagi. sebaiknya aku hangatkan saja. siapa tahu kalau pulang-pulang mereka kelaparan, mereka bisa makan makanan ini.


*pintu rumah terbuka*
Siapa yang datang? Apa Eunhyuk? atau Donghae? kubawa mangkuk ini kembali kemeja makan. Aku langsung berjalan cepat menuju ruang depan.
Ternyata Eunhyuk yang datang, aku buru-buru menghampirinya yang kini sedang menaiki anak tangga menuju lantai 2.
“eunhyuk-ssi! “ seruku, kunaiki anak tangga setengah berlari. ia terus berjalan, apa dia tidak mendengarku?
“eunhyuk-ssi” seruku lagi. kuambil pergelangan tangaannya dan menahannya disini. aku berdiri didepannya, masih dengan mengenggam pergelangan tangannya.
“kau dari mana saja? dari tadi aku menelefonmu tapi tidak kau angkat?” tanyaku.
Eunhyuk menatapku datar “apa urusanmu?” ia menghempaskan tangannya sehingga genggamanku terlepas.

‘Dia sudah tahu semuanya, dan dia marah padaku....’

aku menatap dalam matanya “eunhyuk-ssi, aku bisa jelaskan semuanya. Sebenarnya aku...” eunhyuk langsung memotong ucapanku.
“jangan perdulikan aku, uruslah namjachingumu yang bernama LEE DONGHAE itu” ucapnya ketus dan penuh penekanan. Ia langsung berlalu meninggalkanku.

Aku terdiam, Eunhyuk. dia marah padaku, dia benci padaku. hatiku rasanya sakit mendengar ucapannya barusan. Rasanya sesak, tiba-tiba semuanya terasa berat. Bernafaspun rasanya sulit. aku menatap langit-langit, berharap air mata yang mulai membendung ini tidak akan keluar.
aneh, kenapa aku begitu sedih begitu tahu Eunhyuk dan Donghae membenciku. Padahal hanya 2 orang. Kalah jauh dengan teman-teman yeoja disekolahku yang sebagian besar membenciku.

Aku.. apa aku masih layak tinggal disini?......... aku sudah melanggar perjanjian yang mereka buat, apa aku harus pergi dari sini?.............



----------------------------------- next morning ----------------------------------

Aku sarapan roti dimeja makan ini sendiri. ya, Eunhyuk dan Donghae tidak ada dirumah ini. mereka sudah pergi sebelum aku bangun.

‘segitu bencikah mereka padaku? sampai-sampai tidak mau bertemu denganku..........’
Tanpa sadar sebulir air bening keluar dari pelupuk mataku, dengan cepat aku langsung menghapusnya dengan punggung tanganku.
‘kalau appa, eoma, sungmin, dan sahabat-sahabatku disana sedang marah padaku. mereka tidak pernah bersikap sejauh ini, mereka masih mau bertemu denganku bahkan bertatapan wajah. Ya, meskipun hanya sebentar. Tapi setidaknya mereka tidak meninggalkan aku sendirian seperti ini.......
Tapi eunhyuk dan donghae.... ah, sudahlah........



Aku turun dari bus, kulangkahkan kakiku menuju sekolah yang sudah ada didepan mata.
Aneh, mengapa semua murid-murid disini pada memandangiku?, bahkan sebagian dari mereka menatapku sinis seakan tidak suka dengan kehadiranku.
“eunhee!”
Itu seperti suara Jae In dan young ri. Aku menoleh kebelakang, kudapati mereka berlari kearahku.
“hai” sapaku.
“eunhee, gawat.” Ucap Jae in dengan nafas terpengah-pengah.
aku mengkerutkan keningku “gawat kenapa?”
“semua orang... semua orang sudah tahu apa yang terjadi.. “ perasaanku mulai tidak enak, apa ini ada hubungannya dengan kejadian event kemarin?
“kejadian waktu Donghae memarahimu, mereka semua sudah tahu. Tadi pagi, aku dan Jae In melihatnya di You tube. Ada orang yang merekam dan memasukannya disana.”
DEG!
“m..mwo? (a..apa?)” aku tidak salah dengarkan? Mereka.. mereka semua sudah tahu? Aigoo... bagaimana ini?
aku mengambil nafas lalu membuangnya cepat, aku berusaha menenangkan diriku agar mereka tidak melihat kecemasan diwajahku. Aku harus terlihat baik-baik saja!
“yasudah, ayo kita kekelas” kataku sambil tersenyum paksa. Young Ri dan Jae in menatapku binggung.
“eunhee...” kata Jae in lirih. Aku tersenyum lebar, menampilkan deretan gigiku.
“sudahlah, aku baik-baik saja kok. kajja kita kekelas” kutarik pergelangan tangan mereka.

Aku berjalan dikoridor panjang ini, semua orang menatapku dengan tatapan yang aku sendiri tidak tahu maksudnya apa.
“itulah akibatnya kalau kecentilan, berasa sok cantik!”
“ne, Donghae saja sampai benci dengannya.”
“macarin 2 namja sekaligus, mau jadi playgirl apa? liat donk! Gaya aja masih kampungan, mau jadi playgirl?”
“gak punya kaca apa?”

Sindiran-sindiran itu terus datang selama aku ada dikoridor ini. aku terus berjalan, tidak mau meladeni ucapan mereka. aku pura-pura tidak perduli, dan pura-pura tidak dengar.

Aku masuk kedalam kelasku, semua orang menyambut kedatanganku dengan tatapan yang tidak meng-enakan itu.
“gimana tuh rasanya dimarahin sama Donghae?”
“kegatelan sih! Berasa cantik tah?”

Seorang yeoja menghampiriku, ia berdiri didepanku. siapa lagi kalau bukan Chae Rim.
“heh! Masih punya muka untuk dateng kesekolah ini? urat malunya udah putus ya?”
“gak disangka Donghae udah jadian sama cewek jelek ini, apa bagusnya Shin Eunhee? Bikin malu iya juga”
“hahahahaaa”
aku berjalan meninggalkan mereka, namun langkahku terhenti karena....
“bruk!”

Aku terjatuh kelantai keramik ini, lutut dan telapak tanganku sakit sekali karena keduanya yang menahan tubuhku. mereka, mereka menginjak tali sepatuku.
“gimana? Sakit ya?”
“itu gak sebanding dengan rasa sakit yang Donghae rasain! “

Aku menunduk, tidak punya keberanian untuk mengangkat kepalaku agar sejajar dengan mereka. aku yeoja lemah? Ya, itulah aku.
‘semua orang marah padaku. semua orang membenciku. tidak ada yang menerima kehadiranku disini.... appa.... eoma..... aku ingin pindah, aku tidak mau tinggal di Seoul lagi....’

Mati-matian aku menahan air mataku, berkali-kali aku menarik nafas dalam untuk menenangkan perasaanku.
Kurasakan seseorang membantuku berdiri, Young Ri dan Jae in ada disampingku. Ya, Cuma mereka yang menerima kehadiranku disini setelah Lee ajjushi (appa Eunhyuk dan Donghae)
“gwenchana?” tanya Jae In
aku menangguk “ne..”
Aku bangkit sambil merapihkan rok dan bajuku, aku berjalan menuju tempat dudukku.
Aku berhenti sejenak, kulihat meja yang ada dikanan kiriku. Disana ada tas Eunhyuk dan Donghae. aku tersenyum sendu
‘setidaknya disekolah mereka masih mau duduk disampingku.......’


Chae Rim tiba-tiba berteriak “yak Shin Eunhee! Kau tidak pantas duduk disamping Eunhyuk dan Donghae oppa. mereka tidak sudi duduk bersampingan denganmu. Sana pindahkan bangkumu keujung tembok. Kajja!”
aku menghela nafas cepat. ‘benar apa yang Chae Rim katakan, Eunhyuk dan Donghae pasti tidak mau duduk disampingku. Bertemu denganku saja mereka tidak mau, apalagi duduk bersampingan?..... sebelum mereka yang menjauh dariku, lebih baik aku yang menjauh duluan saja......’

“TET!” *bunyi bel

Aku memindahkan kursiku kederetan paling ujung, ya aku beruntung, setidaknya aku bisa satu barisan dengan Young Ri dan Jae In.
aku menoleh kebelakang, kulihat Young Ri dan Jae In membantu membawa mejaku. Aku langsung menghampiri mereka
“biar aku saja. tidak usah repot-repot” kataku
“gwenchana Eunhee-ah”

“lihatlah kumpulan yeoja kampung itu. mengelikan sekali”
“hahahahaa..” hampir satu kelas menertawai kami. Aku jadi merasa bersalah pada Young Ri dan Jae In, mereka jadi ikut-ikutan dibully.
“mianhae Young Ri-ah, Jae In-ah..”
“gwenchana, aku sudah sering dibully seperti ini..” Jae In dan Young Ri tersenyum manis.

Aku merasa kelas mulai hening, apa Jung Songsaenim sudah masuk kekelas? Cepat sekali. kulihat pintu kelas-. Mwo! sedetik kemudian aku langsung mengalihkan pandangan kejendela begitu kulihat 2 namja itu sudah memasuki kelas ini.
Aku menarik nafas pelan, aku harus terlihat baik-baik saja. ingat itu!




#author POV
Eunhyuk memasuki kelas baru disusul Donghae. pandangan mereka tertuju pada Eunhee, Yong Ri dan Jae In-karena satu kelas hampir memperhatikan ke 3 yeoja itu.
“lihatlah kumpulan yeoja kampung itu. mengelikan sekali” ejek Jung Ra
“hahahahaa..” hampir satu kelas menertawakan 3 yeoja itu. namun tidak dengan Eunhyuk dan Donghae, mereka malah menatap Jung Ra dengan tatapan ‘berani sekali kau bicara seperti itu’

Melihat ekspresi kedua namja ini, kelaspun perlahan mulai hening. mereka semua bertanya-tanya mengapa Eunhyuk dan Donghae seperti ini.
Ditengah keheningan Eunhyuk berteriak “Shin Eunhee! Siapa yang menyuruhmu pindah! Kajja kembali ketempat semula!”
Semua murid yang ada disana terkejut dengan ucapan Eunhyuk, mereka menatap Eunhyuk seolah-olah tidak percaya dengan ucapannya barusan. Termasuk Eunhee, yeoja itu tidak kalah terkejut mendengarnya.
Donghaepun juga ikut berteriak, ia menujuk Jung Ra dan Chae Rim bergantian “Kalian yang memindahkan bangku dan meja Eunhee. Ppali!”
Kedua itu membelakan matanya.
“mwo!” seru mereka bersamaan.




TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar